ThePhrase.id - Ketika seorang wanita hamil, keamanan produk yang digunakan menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan, termasuk dalam perawatan kulit atau skincare. Pasalnya, beberapa bahan mungkin tidak aman untuk digunakan selama kehamilan karena potensi efek negatifnya pada perkembangan janin.
Oleh karena itu, penting bagi calon ibu untuk memahami kandungan skincare mana yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Berikut adalah beberapa bahan skincare yang sebaiknya dihindari selama kehamilan!
Retinoid adalah turunan vitamin A yang sering digunakan dalam produk anti-penuaan dan perawatan jerawat karena kemampuannya merangsang regenerasi kulit. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa retinoid, seperti retinol, tretinoin, adapalene, dan isotretinoin, dapat meningkatkan risiko cacat lahir jika digunakan selama kehamilan. Oleh karena itu, hindari produk skincare yang mengandung retinoid jika sedang hamil atau berencana hamil.
Sebagai alternatif, dapat menggunakan bakuchiol. Bakuchiol merupakan kandungan skincare yang berasal dari tanaman Psoralea corylifolia, dan merupakan antioksidan yang kuat. Seperti retinol, bakuchiol membantu mengurangi garis-garis halus dan keriput. Namun, berbeda dengan retinol, bakuchiol tidak memiliki efek samping negatif pada kulit. Dan karena bakuchiol tidak terkait dengan vitamin A, maka aman digunakan oleh wanita hamil dan menyusui.
Hidroquinon adalah bahan pencerah kulit yang sering digunakan untuk mengurangi pigmentasi dan noda gelap. Namun, penggunaannya selama kehamilan tidak dianjurkan karena belum ada cukup bukti yang menunjukkan keamanannya bagi perkembangan janin.
Selain itu, hindari juga penggunaan bahan pemutih arbutin dan derivatifnya seperti alpha-arbutin, karena keduanya akan terurai menjadi hidroquinon saat digunakan pada kulit. Sebagai gantinya, pilihlah produk pencerah yang mengandung konsentrasi niacinamide 5% atau lebih tinggi dan berbagai bentuk vitamin C.
Meskipun penggunaan tabir surya selalu dianjurkan, ACOG (American College of Obstetricians and Gynecologists) menyarankan untuk menghindari tabir surya yang mengandung oxybenzone selama kehamilan. Sebuah laporan tahun 2019 menunjukkan bahwa paparan terhadap oxybenzone dapat meningkatkan risiko cacat lahir tertentu pada janin.
Sebagai alternatif, dapat menggunakan physical sunscreen yang mengandung zinc oxide dan titanium dioxide, yang aman untuk semua jenis kulit dan tidak menyebabkan iritasi. Namun perlu diketahui, physical sunscreen dapat meninggalkan white cast, terutama pada kulit berwarna gelap. Terkadang juga tipe sunscreen ini dapat terasa berat dan lengket.
Beberapa minyak esensial, seperti minyak kayu putih, minyak kemangi, dan minyak sage, dapat mengandung senyawa yang berpotensi merusak janin. Oleh karena itu, penggunaan minyak esensial secara internal atau eksternal sebaiknya dihindari selama kehamilan.
Pemilihan produk skincare yang aman selama kehamilan sangatlah penting untuk kesehatan ibu dan janin. Selalu periksa label produk dan konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk baru selama kehamilan atau jika merencanakan kehamilan.
[nadira]