trending

Warga Marahi Bahlil Imbas Gas LPG 3 Kg Langka: Anak Lapar, Jangan Miskinkan Kami

Penulis Rangga Bijak Aditya
Feb 05, 2025
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat lakukan inspeksi pangkalan LPG 3 kg di Kawasan Tangerang dan Jakarta pada Selasa (4/2/25). (Foto: Instagram/kesdm)
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat lakukan inspeksi pangkalan LPG 3 kg di Kawasan Tangerang dan Jakarta pada Selasa (4/2/25). (Foto: Instagram/kesdm)

ThePhrase.id - Seorang warga melampiaskan kekesalannya secara langsung kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia imbas kelangkaan gas LPG 3 kg.

Warga yang diketahui bernama Effendi itu dengan nada tinggi menyebut kebijakan yang diberlakukan pemerintah mengenai pelarangan pengecer menjual gas LPG justru menyulitkan rakyat kecil.

“Kami tidak membela siapa yang mengambil keuntungan. Kami butuh, dapur kami harus ngebul, kami jualan harus jalan, dan jangan memiskinkan kami,” ucap Effendi langsung kepada Bahlil di Tangerang, Banten, Selasa (4/2).

Effendi menegaskan dirinya sampai rela mengantre panjang hanya untuk membeli gas berukuran 3 kg, karena perlu menghidupi anak-anaknya di rumah.

“Saya sekarang lagi masak Pak, saya tinggal demi (membeli) gas. Bukan masalah antre gasnya, (tapi) anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan Pak,” tegasnya.

“Logika berjalan dong Pak, akal sehat kami berjalan Pak,” tambahnya.

Merespons hal tersebut, Bahlil menenangkan warga tersebut dan menyatakan dirinya memiliki niat baik, karena banyak gas LPG 3 kg yang dijual berisi oplosan, juga harga jual yang lebih tinggi dari yang diperkirakan pemerintah.

“Subsidi kita itu Rp87 triliun per tahun, tujuannya untuk masyarakat belinya tidak boleh lebih dari harga Rp19 ribu atau Rp20 ribu. Tapi yang terjadi adalah sebagian gas dipakai untuk oplosan, dijual ke industri, ada lagi harganya dinaikkan Rp25 ribu sampai Rp30 ribu,” papar Bahlil.

Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah berkewajiban untuk memastikan semua subsidi bisa tepat sasaran, sehingga dilakukan penataan terhadap penjualan gas tersebut.

Ingin Penjualan dan Harga LPG dapat Dikontrol

Adapun dalam rapat kerja (Raker) Bersama Komisi XII DPR RI, Bahlil mengungkapkan bahwa pemerintah mendorong agar status pengecer dinaikkan menjadi sub pangkalan, agar total penjualan dan harga tetap dapat dikontrol.

“Tujuannya, agar LPG yang dijual, itu betul-betul harganya masih terkontrol karena itu lewat aplikasi. Agar betul-betul masyarakat bisa mendapatkan lpg dengan baik dan kemudian juga dengan harga yang terjangkau,” kata Bahlil di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). 

“Memang perubahan aturan ini pasti butuh penyesuaian dalam waktu yang ada, tapi kami pingin untuk supaya lebih cepat. Kami tidak bermaksud sama sekali untuk membuat masyarakat kita seolah-olah atau merasa sulit mendapatkan LPG,” tandasnya. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic