Thephrase.id - Beberapa keputusan wasit Shen Yinhao dan wasit video assistant referee (VAR) Sivakorn Pu-udom dianggap merugikan Timnas Indonesia U-23 ketika melawan Timnas Uzbekistan U-23 di babak semifinal Piala Asia U-23 2024.
Bermain dengan sepuluh orang, Timnas Indonesia U-23 kalah 0-2 dari Timnas Uzbekistan U-23 pada Senin, 29 April 2024 malam WIB di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha.
Shen Yinhao tidak jadi memberikan tendangan penalti untuk Timnas Indonesia U-23 pada menit ke-31 ketika Witan Sulaeman dilanggar seusai mendapatkan laporan VAR dari Sivakorn Pu-udom.
Shen Yinhao juga menganulir gol Muhammad Ferarri pada menit ke-63, lagi-lagi via VAR yang dioperasikan Sivakorn Pu-udom. Penyerang Timnas Indonesia U-23, Ramadhan Sananta dianggap sudah lebih dulu berada dalam posisi offside.
Shen Yinhao dan Sivakorn Pu-udom kembali bekerja sama saat bek Timnas Indonesia U-23, Rizky Ridho dikartu merah pada menit ke-84. Padahal, pemain Persija Jakarta itu tidak bermaksud mencederai lawan.
Shen Yinhao adalah wasit FIFA sejak 2018. Umurnya masih 37 tahun. Sepanjang kariernya, ia pernah memimpin Piala Asia, Kualifikasi Piala Dunia, Asian Games, SEA Games, sampai Liga China.
Sedangkan Sivakorn Pu-udom masih lebih muda, 36 tahun dan lebih berpengalaman sebagai wasit FIFA sejak 2013. Ia pernah bertugas di Kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, sampai Liga Champions Asia.
"Setelah saya mencetak gol, padahal kita masih bisa dibilang beruntung untuk hari ini," beber Ferarri seusai golnya dianulir Shen Yinhao dan Timnas Indonesia U-23 takluk dari Timnas Uzbekistan U-23.
"Tapi, ada kejanggalan bagi saya dari pihak-pihak wasit yang tidak menguntungkan buat kita," tambah bek Persija yang juga anggota kepolisian tersebut.
Bek Timnas Indonesia U-23, Justin Hubner marah besar dengan kinerja Shen Yinhao. "Kami memang bermain buruk hari ini, tapi orang ini," tegas Hubner dengan emotikon emosi via Instagram pribadinya.