lifestyleRelationship

Wedding Cold Feet, Perasaan Cemas dan Ragu Jelang Hari Pernikahan

Penulis Ashila Syifaa
Sep 28, 2024
Foto: Pexels/BR1 FDS
Foto: Pexels/BR1 FDS

ThePhrase.id – Merasa cemas dan ragu menjelang hari pernikahan merupakan hal yang wajar, hal itu sering disebut pre-wedding jitters (kegelisahaan jelang pernikahan) atau wedding cold feet. Bahkan banyak terapis yang sering menemukan kasus ini pada pasien yang sedang mempersiapkan pernikahannya.

Namun jika perasaan tersebut tumbuh menjadi sesuatu yang besar dan mengganggu, hal itu dapat menjadi pertanda yang lebih dalam.

Pernikahan adalah perubahan besar dalam hidup yang melibatkan penyatuan kehidupan, keuangan, dan mungkin juga keluarga, sehingga wajar jika menimbulkan perasaan ketidakpastian yang mengakibatkan stres.

Pre-Wedding Jitters dan Cold Feet

Pre-wedding jitters atau kegelisahan menjelang pernikahan merupakan perasaan cemas mengenai perubahan kehidupan yang besar, namun perasaan tersebut hanya dipermukaan saja bukan perasaan mendalam. 

Terkadang terasa seperti kupu-kupu di perut atau rasa gugup karena akan menghadapi hari yang besar dan spesial. Perasaan ini merupakan reaksi normal saat berhadapan dengan perubahan. Pada umumnya, perasaan ini muncul karena kegelisahan untuk jalannya acara dan rasa takut adanya kesalahan pada acara.

Di sisi lain, cold feet adalah perasaan cemas yang berpusat pada perasaan diri sendiri terhadap pasangan, biasanya melibatkan keraguan tentang orang yang akan dinikahi. 

Meskipun begitu, psikoterapis dan penulis Amy Morin menjelaskan bahwa pre-wedding jitters dan cold feet adalah dua hal yang berbeda. Lalu apa itu perasaan cold feet?

Mengenal Perasaan Cold Feet

Cold feet atau yang diartikan sebagai rasa ragu adalah istilah untuk menggambarkan perasaan ketidakpastian dan ketakutan terhadap keputusan. Dalam hal ini, cold feet merupakan yang muncul saat hari pernikahan sudah di depan mata. 

Perasaan ini dapat muncul ketika sesorang merasa seolah-olah sedang membuat keputusan yang buruk untuk menikah dengan orang yang salah. 

“Orang mungkin mulai merasa tidak cocok dengan pasangannya atau sadar bahwa mereka sudah berkompromi demi menjaga kedamaian, tapi tidak ingin terus melakukannya dalam jangka panjang," jelas Amy Morin.

Terkadang, perasaan yang muncul ini merupakan masalah yang mendasar dalam hubungan yang belum sepenuhnya selesai. Selain itu, sebelum menikah, banyak orang masih membandingkan hubungan mereka dengan hubungan masa lalu atau dengan idealisme tentang bagaimana seharusnya sebuah hubungan.

Hal ini dapat memicu keraguan apakah pasangan benar-benar mampu memenuhi kebutuhan dalam jangka panjang.

Penelitian menemukan bahwa ketidakpasitan dalam hubungan dapat berasal dari masalah mengenai anak, komunikasi, karier, keuangan, kesehatan, komitmen, keluarga besar, hingga pekerjaan rumah. Namun kekhawatiran ini merupakan hal yang valid dan wajar.

Namun, jika tidak diselesaikan dapat merusak hubungan dan menurunkan kualitas pernikahan menjadi lebih rendah.

Cara Menangani Cold Feet

  • Membicarakan Masalah

Cara ini adalah yang paling efektif untuk mengatasi keraguan, dengan membuka pembicaraan yang terbuka tentang ketakutan dan keraguan. Hal ini dapat membantu merasa lebih yakin bahwa dia adalah orang yang tepat dan siap menghadapi masa depan bersama. Jika bisa memahami ketakutan pasangan dengan empati, ini adalah tanda awal perilaku pernikahan yang sehat.

  • Memahami Bahwa Perasaan Ragu itu Normal

Merasa ragu sebelum menikah adalah hal yang wajar. Tingkat kecemasan sebelum pernikahan adalah bagian normal dari transisi hidup yang besar ini. Mengenali ketakutan diri sendiri dan mendengarkan pasangan adalah langkah awal menuju pernikahan yang bahagia. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic