trending

WHO Ingatkan Soal Prediksi Pandemi Baru

Penulis Nadira Sekar
Jun 02, 2023
Foto: Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam Sidang Majelis Kesehatan Dunia ke 76 (twitter.com/DrTedros)
Foto: Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam Sidang Majelis Kesehatan Dunia ke 76 (twitter.com/DrTedros)

ThePhrase.id - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengeluarkan peringatan bahwa dunia harus siap menghadapi pandemi berikutnya, yang mungkin "lebih mematikan" daripada pandemi COVID-19.

"Akhir COVID-19 sebagai darurat kesehatan global bukan berarti akhir COVID-19 sebagai ancaman kesehatan global. Ancaman munculnya varian lain yang menyebabkan gelombang baru penyakit dan kematian masih ada, dan ancaman munculnya patogen lain dengan potensi yang lebih mematikan juga masih ada," ujar Tedros.

Hal tersebut disampaikan pada saat dia memberikan laporannya kepada Sidang Majelis Kesehatan Dunia ke-76.

Selain itu, di tengah-tengah krisis yang tumpang tindih dan saling berhubungan, ia mengungkap bahwa pandemi bukanlah satu-satunya ancaman yang akan dihadapi dunia, menekankan perlunya mekanisme global yang efektif untuk mengatasi dan merespons keadaan darurat dalam segala bentuk.

Saat ini, dilaporkan bahwa 194 negara anggota WHO sedang menyusun perjanjian pandemi yang akan diadopsi pada pertemuan Majelis tahun depan.

"Komitmen dari generasi ini (terhadap perjanjian pandemi) penting, karena generasi ini yang mengalami betapa mengerikannya virus kecil," kata Tedros.

Melansir liputan6.com, epidemiolog sekaligus peneliti lobal Health Security Policy Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, juga mengungkapkan bahwa kejadian pandemi baru akan semakin sering terjadi.

Menurut Dicky, pandemi baru dapat menjadi lebih sering terjadi di masa mendatang karena beberapa faktor. Salah satunya adalah meningkatnya intensitas dan interaksi antara manusia dan hewan.

Dicky juga menyatakan bahwa globalisasi dan urbanisasi turut berkontribusi dalam meningkatkan kemungkinan terjadinya pandemi baru yang lebih sering di masa depan. Menurutnya, transportasi modern memungkinkan peningkatan dan penyebaran penyakit dengan lebih mudah di berbagai wilayah dunia.

Selain itu, Dicky menambahkan bahwa kondisi perkotaan yang padat juga dapat memfasilitasi penyebaran penyakit dengan cepat. Selain itu, manusia juga semakin mengembangkan resistensi terhadap antibiotik yang sudah ada.

[nadira]

 
Related News

Popular News

 

News Topic