Wilsen Willim, Desainer Muda yang Padukan Wastra Nusantara dengan Gaya Modern

ThePhrase.id – Kekayaan ragam budaya membuat Indonesia tak pernah kehabisan talenta di dunia seni dan mode. Salah satu talenta tersebut adalah Wilsen Willim, fashion designer yang namanya melambung lewat rok batik high-waist dengan paduan kebaya Janggan yang digandrungi artis-artis Tanah Air.

Lahir di tahun 1993, Wilsen Willim tumbuh jauh dari hiruk pikuk ibu kota. Menghabiskan masa kecilnya di lingkungan sederhana membuat Wilsen memiliki impian yang besar, terutama untuk passion-nya dalam bidang fesyen.

Melalui Fimela, Wilsen menceritakan bahwa sejak kecil ia terbiasa menggambar, memperhatikan bentuk-bentuk geometris, hingga melipat kertas origami, aktivitas yang tanpa ia sadari kelak menjadi fondasi karyanya sebagai fashion designer.

Tak hanya itu, masa kecilnya juga dipenuhi dengan kenangan nenek Wilsen yang merupakan seorang penjahit. Ia kerap melihat neneknya mengukur kain, membuat pola, hingga merapikan lipatan, yang seolah menjadi memori dan pelajaran kecil baginya bagaimana sebuah karya fashion terbentuk.

Selepas lulus dari pendidikan di bidang seni rupa, Wilsen semakin yakin bahwa dunia kreatif adalah karier yang ingin ia tekuni. Ia kemudian mulai membangun label fashion dengan ciri khas potongan minimalis, warna-warna netral, serta lipatan rumit yang aesthetic dan terinspirasi dari kebiasaan masa kecilnya bermain origami. 

Lipatan “pinwheel”, 3D folds, fan pleats, dan struktur yang tampak tegas namun tetap lembut saat dikenakan menjadi identitas pada tiap karya Wilsen yang membuat karya-karyanya mudah dikenali di antara desainer muda lainnya.

Berhasil menonjol di usia muda, Wilsen terpilih sebagai pemenang Harper’s Bazaar Asia NewGen Fashion Awards 2016. Selain itu, ia juga kerap memamerkan karyanya di berbagai acara bergengsi seperti Fashion Revolution Fashion Open Studio di tahun 2018, Jagantara oleh Warisan Budaya Indonesia (WBI) pada tahun 2022, dan aktif menampilkan koleksinya di Jakarta Fashion Week setiap tahun sejak 2018 hingga 2022. 

Tak hanya itu, Wilsen juga tercatat sebagai anggota termuda dari Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI).

Telah berkutat di bidang fesyen, wastra Nusantara menjadi titik penting di kariernya sebagai desainer. Ia tertarik akan potensi serta keindahan dari kain-kain tradisional Indonesia. Hal ini membawanya berkolaborasi dengan Warisan Budaya Indonesia (WBI) dan Cita Tenun Indonesia (CTI) di Jakarta Fashion Week 2023. 

Di panggung tersebut, ia menampilkan bagaimana kain tradisional dapat dipadukan dengan teknik lipatan dan konstruksi khasnya, sehingga menghasilkan busana yang menonjolkan warisan budaya, namun tetap relevan bagi generasi muda.

Karya ini kemudian berkembang dan populer, dengan salah satu desain ikoniknya, rok batik high-waist yang menggabungkan batik dengan potongan modern yang membuat penggunanya tampil anggun tanpa kehilangan sentuhan tradisionalnya. 

Karya ini lalu viral dan dikenakan oleh para artis Tanah Air, seperti Luna Maya, Chelsea Islan, dan Maudy Ayunda. Rok batik high-waist bak mempertegas pandangan Wilsen bahwa kain tradisional bisa tampil modern, muda, dan elegan jika dirancang dengan pendekatan yang tepat.

Wilsen kembali menunjukkan karya terbarunya melalui kolaborasi dengan Omah Etnik (OE) lewat koleksi Siklus 3.0 yang ditampilkan pada The Langham Fashion Soirée pada 22 Oktober 2025. Tak hanya eksis di runway, Wilsen Willim juga telah memiliki lini ready-to-wear yang dipasarkan di butik dalam dan luar negeri, mulai dari Inggris, Prancis, Kuwait, hingga Mesir. 

Melalui karya-karyanya, Wilsen Willim berhasil menjadi salah satu desainer muda yang menjembatani modernitas dengan kekayaan tradisi Indonesia. [fa]