ThePhrase.id – Salah satu film Indonesia yang bersinar dalam Busan Film Festival 2021 adalah Penyalin Cahaya. Film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja ini ternyata bukan film pertama karya Wregas yang meraih penghargaan. Bagaimanakah sepak terjang Wregas dalam dunia perfilman Indonesia?
Wregas Bhanuteja lahir di Yogyakarta, 20 Oktober 1992. Ia mulai mempelajari tentang film pendek saat SMA hingga ketertarikannya ini menuntunnya melanjutkan studi penyutradaraan film di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Baru dua tahun berkuliah, Wregas berhasil menghasilkan film pendek pertamanya, Senyawa di tahun 2012. Ia kemudian lulus dari IKJ dengan tugas akhir film pendek, Lemantun di tahun 2014. Film ini meraih penghargaan sebagai film pendek terbaik dalam Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apresiasi Film Indonesia 2015.
Namanya makin dikenal dalam dunia perfilman nasional, ia kemudian merambah festival film Internasional setelah film pendeknya Lembusura masuk seleksi Berlin Internasional Film Festival ke-65. Dalam festival ini, ia dinobatkan sebagai sutradara termuda dengan usia 22 tahun.
Selain menyutradarai film, Wregas juga sempat menjadi asisten sutradara dari Riri Riza. Namun hal ini tidak menghentikannya dalam berkarya. Ia kemudian menyutradarai film pendek The Floating Chopin yang merupakan interpretasi dari lagu Chopin Larung ciptaan Guruh Gipsy.
Wregas terus menghasilkan berbagai karya, ia makin dikenal setelah menyutradarai film Prenjak yang menyeritakan tentang wanita penjual korek api di Yogyakarta.
Film ini berhasil mengantarkan Wregas menjadi sutradara Indonesia pertama yang menerima penghargaan di Festival Film Cannes. Prenjak mendapat berbagai penghargaan Internasional seperti Discovery Award dalam Festival Film Cannes, Best Fiction Short Film dalam Festival Film Internasional Melbourne. Film ini juga menang dalam SGIFF Silver Screen Award dan Festival Film Indonesia sebagai Film Pendek Terbaik.
Ia kemudian menyutradarai film Tak Ada yang Gila di Kota Ini yang kemudian terpilih mengikuti kompetisi Wide angle: Asian Short Film Competition di Festival Film Internasional Busan. Wregas berhasil memproduksi film pertamanya Penyalin Cahaya di tahun 2021. Film panjang ini dirilis perdana secara internasional pada 8 Oktober 2021 di Festival Film Internasional Busan.
Film yang juga ditayangkan di Netflix ini mendapat respon positif dan berhasil menduduki trending Netflix di 15 negara sejak dirilis. Film ini juga menjadi nomer satu sejak dirilis dan menduduki peringkat 13 di Netflix seluruh dunia. Film ini berhasil menyabet 12 piala citra pada Festival Film Indonesia 2021.
Film ini juga mengantarkan Wregas sebagai Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Terbaik. Wregas menyebut ia sering menyeritakan tentang kehidupan sehari-hari yang ia amati dari orang terdekat.
“Misinya tentu saja adalah untuk membuat para penonton berefleksi atau merenung tentang aktivitas atau kegiatan yang selama ini sudah mereka jalanin. Apakah itu adalah yang terbaik atau jangan-jangan kita perlu mundur sejenak memikirkan ulang,” ungkap Wregas mengenai misi dalam filmnya dalam youtube Nassa School. [fa]
Tags Terkait