Yoga Pratama, Aktor Cilik di Film Warkop DKI yang Kini Eksis di Layar Lebar

ThePhrase.id - Netflix akan merilis film thriller kriminal Indonesia bertajuk Kabut Berduri pada 1 Agustus mendatang. Mengambil latar perbatasan Indonesia-Malaysia, film ini akan dimainkan oleh berbagai aktor dan aktris ternama, seperti Putri Marino, Lukman Sardi, dan Yoga Pratama.

Berperan sebagai polisi bernama Thomas dalam ‘Kabut Berduri’, yuk kenalan dengan aktor Yoga Pratama.

Yoga Pratama merupakan aktor dan presenter berbakat asal Indonesia yang lahir pada 18 November 1983 di Jakarta. Sejak kecil, Yoga telah menunjukkan minat yang besar pada dunia seni peran. Ia memulai kariernya di dunia hiburan sebagai aktor cilik, dan sejak saat itu, nama Yoga semakin dikenal di industri perfilman Indonesia.

Perjalanan Yoga di dunia akting dimulai ketika ia berusia lima tahun, saat mendapatkan peran dalam film "Tragedi Bintaro" (1989). Meskipun peran ini tidak besar, pengalaman tersebut menjadi awal yang penting dalam kariernya. Yoga terus muncul di berbagai film dan serial televisi sepanjang tahun 1990-an. 

Salah satu penampilannya yang paling diingat adalah sebagai Doni, anak kecil usil dalam film-film Warkop DKI seperti Bisa Naik Bisa Turun (1991), Masuk Kena Keluar Kena (1992), dan Bebas Aturan Main (1994). Perannya sebagai anak kecil yang kerap mengganggu Dono, Kasino, dan Indro atau Warkop Dki membuatnya semakin populer di kalangan penonton.

Selain berakting, Yoga juga merambah dunia presenter. Pada tahun 1997, ia menjadi pembawa acara dalam program musik anak-anak Pesta Ceria di Indosiar. Berkat kemampuannya membawakan acara dengan ceria dan menghibur, Yoga memenangkan penghargaan Pembawa Acara Anak-Anak Pria Favorit di ajang Panasonic Gobel Awards pada tahun yang sama.

Seiring bertambahnya usia, Yoga tidak hanya fokus pada dunia hiburan tetapi juga mengejar pendidikan. Ia menempuh studi di Institut Kesenian Jakarta, meskipun akhirnya tidak menyelesaikan program D-3 di bidang Film dan Televisi. Namun, hal ini tidak menghalangi semangatnya untuk terus berkarya di dunia seni.

Setelah sempat muncul di berbagai serial televisi maupun FTV, tahun 2008 menjadi titik balik dalam karier Yoga Pratama. Ia mendapatkan peran sebagai Rian dalam film 3 Doa 3 Cinta, sebuah film yang mendapatkan banyak perhatian dan penghargaan. 

Dalam film ini, Yoga beradu akting dengan aktor-aktor ternama seperti Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo. Perannya dalam film ini membawanya meraih penghargaan Pemeran Pendukung Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2008. Kesuksesan ini membuka pintu bagi Yoga untuk lebih banyak berperan dalam proyek-proyek film besar.

Selama kariernya, Yoga telah terlibat dalam berbagai genre film, mulai dari drama, komedi, hingga thriller. Beberapa film terkenal yang dibintanginya antara lain Khalifah (2011), The Window (2016), Bid'ah Cinta (2017), dan Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017). 

Dalam film Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak, Yoga beradu akting dengan Marsha Timothy dan memerankan karakter bernama Frans. Film ini mendapat pujian dari berbagai festival film internasional dan semakin mengukuhkan posisi Yoga sebagai aktor papan atas di Indonesia.

Melalui film ini, Yoga juga meraih nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik dari Festival Film Indonesia di tahun 2018.

Terus meramaikan industri perfilman Indonesia, Yoga kerap memamerkan akting memukaunya di berbagai film hingga serial web, seperti Mudik (2020), Jailangkung: Sandekala (2022), My Nerd Girl (2022), Buya Hamka (2023), hingga Hubungi Agen Gue! (2023).

Perannya sebagai Yudhis Maningka dalam seri Hubungi Agen Gue! sukses membawanya memenangkan penghargaan pada kategori Penampilan Terbaik Aktor Pria Pemeran Utama - Serial dari Penghargaan Aktor Indonesia 2024.

Tahun ini, Yoga kembali mengejutkan para penggemar dengan perannya dalam film Kabut Berduri, sebuah film bergenre thriller kriminal yang disutradarai oleh Edwin. Dalam film ini, Yoga berperan sebagai Thomas, seorang polisi yang membantu Putri Marino dalam menginvestigasi pembunuhan yang terjadi di perkebunan sawit. 

Film yang memadukan investigasi kejahatan yang intens dengan isu-isu sosial ini akan segera tayang pada 1 Agustus 2024 di Netflix.  [fa]