Youtuber Ridwan Hanif Tanggapi Jusuf Hamka soal Solusi Kemacetan Jakarta, Anies Respons Baik

ThePhrase.id - YouTuber Ridwan Hanif tanggapi pernyataan pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka yang menyebut perlu dibangun fly over untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.

Ridwan Hanif menyampaikan beberapa pendapatnya terkait transportasi umum (transum) di Jakarta, mulai dari perbanyak Mikrotrans Jaklingko dan Transjakarta, transum 24 jam, hingga soroti trotoar dan lampu jalan.

“Lebih baik: Mikrotrans Jaklingko dibanyakin, Transjakarta dibanyakin, bikin kantung parkir di dekat halte/stasiun kaya (seperti) Bangkok, transportasi umum 24 jam, trotoar dan lampu jalan dibagusin, kurangi tarif transum lewat subsidi, transum mulai pindah ke bbg/listrik,” ujar Ridwan melalui akun X (dulu Twitter) pribadinya @ridwanhr pada Minggu (14/7).

Merespons tanggapan tersebut, Anies Baswedan menyambut dengan baik dan meminta lebih banyak aspirasi untuk meningkatkan pelayanan transportasi umum di Jakarta.

“Setuju, Pak Gub! Apa lagi aspirasi untuk transum Jakarta? #CatatanAniesJKT,” ucap Anies lewat akun X @aniesbaswedan pada Senin (15/7).

Diketahui, Jaklingko merupakan salah satu moda transportasi umum gagasan Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, yang hadir sebagai wujud kemudahan transportasi umum yang terintegrasi dan terjangkau untuk publik.

Memperbanyak armada kendaraan tersebut bertujuan agar masyarakat yang biasa bepergian menggunakan kendaraan pribadi akan beralih menggunakan transportasi umum, sehingga mampu mengurai kemacetan di Jakarta.

Jusuf Hamka: Produksi Mobil Bertambah, Jalanan Tidak

Pengusaha jalan tol yang baru-baru ini diusung Partai Golkar sebagai bakal calon wakil gubernur Jakarta pendamping Kaesang Pangarep, Jusuf Hamka mengatakan bahwa perlu dibangun fly over karena produksi mobil yang kian bertambah, namun jalanan tetap seadanya.

“Kalau mau mengatasi kemacetan, ini masalah nyali. Berani apa enggak. Kalau mau mengurai kemacetan, mobilnya diproduksi bertambah, jalannya nggak diproduksi bertambah, nggak seimbang,” tukasnya kepada awak media di Jakarta, Minggu. “Kenapa sih nggak dibangun fly over?” tandasnya. (Rangga)