ThePhrase.id – Belum lama ini, sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang tengah menuangkan minyak kayu putih ke tangki bensin sepeda motornya di depan SPBU viral di media sosial TikTok.

Tak sedikit pengguna TikTok yang memberikan komentar terheran-heran akan apa manfaat memberikan minyak kayu putih pada tangki yang telah terisi bensin.

Usut punya usut, ternyata mencampurkan minyak kayu putih dengan bensin dipercaya dapat menambah kadar oktan dalam bahan bakar dan membuat konsumsi BBM menjadi lebih irit. Apakah benar?

Dimulai dari beberapa orang, kemudian semakin banyak publik yang ingin mencoba 'trik' ini untuk mengakali harga BBM yang meningkat setiap tahunnya dan juga untuk memberikan peforma yang lebih untuk sepeda motor yang diberikan bensin dengan oktan rendah.

Terlebih lagi, terdapat dua penelitian yang telah menguji 'trik' ini. Pertama adalah skripsi dengan judul "Pengaruh Penambahan Bioaditif Minyak Kayu Putih pada Bahan Bakar Premium Terhadap Performa, Konsumsi Bahan Bakar dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor" (2015) oleh Nugroho Arif Setyawan dari Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Semarang.

Skripsi ini mengungkapkan adanya pengaruh penambahan bioaditif minyak kayu putih pada bahan bakar premium terhadap performa, konsumsi, bahan bakar, dan emisi gas buang sepeda motor. Hal ini dikarenakan penambaham bioaditif ke dalam premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih besar dibandingkan premium murni, mengonsumsi bahan bakar yang lebih hemat, serta menurunkan kadar emisi gas buang CO dan CO2 dan meningkatkan kadar HC dan O2.

Komposisi campuran terbaiknya adalah premium + minyak kayu putih 4% untuk daya dan torsi tertinggi, premium + minyak kayu putih 6% untuk konsumsi BBM yang lebih hemat, premium + minyak kayu putih 2% untuk emisi gas buang yang lebih baik.

Selain itu, di tahun 2017, Iwan Prasetyo Utomo dari Universitas Islam Malang juga melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Campuran Minyak Kayu Putih pada Pertalite terhadap Kinerja Motor Bensin Supra X 125 R".

Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa terdapat pengaruh pada pencampuran aditif minyak kayu putih pada BBM Pertalite terhadap performa motor, konsumsi bahan bakar, serta emisi gas buang.

Kendati ada dua penelitian ini, masih banyak masyarakat yang mempertanyakan kemampuan penambahan minyak kayu putih pada bahan bakar. Menanggapi hal ini, dilansir dair Motor Plus, peneliti Balai Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas, Muhamad Faud menyampaikan sejumlah fakta.

Ia mengatakan bahwa minyak kayu putih memiliki energi kalor yang relatif tinggi. Energi kalor sendiri merupakan ukuran energi yang dihasilkan pada pembakaran di ruang bakar. Energi kalor minyak kayu putih tinggi karena senyawa Hidrokarbon dan oksigenat.

Minyak kayu putih, ujar Fuad, juga memiliki kemampuan mudah larut pada BBM karena sifat lipofiliknya. Kandungan oksigenat pada minyak kayu putih juga berperan sebagai peningkat angka oktan atau octane booster.

Di sisi lain, ahli konversi energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri mengatakan bahwa penggunaan minyak kayu putih sebagai bahan aditif bahan bakar dapat mempengaruhi performa mesin dalam jangka panjang.

"Minyak kayu putih memang sudah lama memiliki isu meningkatkan oktan dan bikin irit, tapi karakternya yang kesat berpotensi mengurangi lubricity bahan bakar," bebernya, Senin (24/10/2021), dikutip dari GridOto.com.

Untuk itu, imbuhnya, mencampurkan minyak kayu putih pada bahan bakar justru dapat mengurangi kemampuan bahan bakar untuk melumasi mesin dalam jangka panjang. Ia menambahkan bahwa meskipun minyak kayu putih memang dapat menaikkan oktan, tetapi terbatas dan efek yang dirasakan hanya sesaat.

Senada dengan hal ini, pihak Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial and Trading melarang mencampurkan Pertalite dengan bahan apapun termasuk minyak kayu putih karena dapat mengubah kualitas BBM. [rk]