sport

18.227 Taruhan dari 371 Wasit: Skandal Terbesar dalam Sejarah Sepak Bola Turki

Penulis Ahmad Haidir
Oct 29, 2025
Federasi Sepak Bola Turki (TFF) mengumumkan langkah disipliner besar-besaran setelah ratusan pejabat pertandingan ditemukan memiliki akun taruhan daring. Foto Instagram Federasi Sepak Bola Turki.
Federasi Sepak Bola Turki (TFF) mengumumkan langkah disipliner besar-besaran setelah ratusan pejabat pertandingan ditemukan memiliki akun taruhan daring. Foto Instagram Federasi Sepak Bola Turki.

Thephrase.id - Federasi Sepak Bola Turki (TFF) mengumumkan langkah disipliner besar-besaran setelah ratusan pejabat pertandingan ditemukan memiliki akun taruhan daring.

Investigasi yang berlangsung selama lima tahun mengungkap temuan mengejutkan dalam tubuh perangkat pertandingan nasional.

Dari total 571 pejabat pertandingan yang diperiksa, 371 orang diketahui memiliki akun taruhan, dan 152 di antaranya aktif berjudi. Beberapa hanya sempat bertaruh sekali, namun ada pula yang melakukan ribuan kali taruhan hingga level mengkhawatirkan.

Salah satu pejabat bahkan tercatat menempatkan 18.227 taruhan, termasuk dalam pertandingan sepak bola profesional. Skandal ini menjadi salah satu kasus pelanggaran etika terbesar dalam sejarah olahraga Turki.

Presiden TFF, Ibrahim Ethem Haciosmanoglu, menyampaikan temuannya dalam konferensi pers di Istanbul. Ia menolak menyebutkan nama-nama yang terlibat, tetapi memastikan bahwa daftar tersebut mencakup tujuh wasit dan 15 asisten wasit dari dua divisi teratas.

Selain itu, tercatat pula 36 wasit "klasifikasi khusus" serta 94 asisten dari tingkat kompetisi di bawahnya. Haciosmanoglu menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat akan segera diproses oleh dewan disiplin TFF.

"Jika kami ingin membawa sepak bola Turki ke tempat yang seharusnya, kami harus membersihkan setiap noda yang ada," ujar Haciosmanoglu.

Ia menambahkan, para pejabat yang terbukti bersalah akan menghadapi sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam regulasi TFF, pejabat pertandingan dilarang keras terlibat dalam aktivitas taruhan, sebagaimana juga diatur oleh FIFA dan UEFA. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat berujung pada larangan bertugas hingga satu tahun.

FIFA melalui Kode Etik Pasal 27 menetapkan hukuman lebih berat bagi wasit yang terbukti bertaruh, yakni denda sebesar 100.000 franc Swiss atau sekitar Rp1,8 miliar, serta larangan terlibat dalam kegiatan sepak bola selama tiga tahun.

Sejumlah klub besar merespons cepat atas temuan ini. Besiktas menyebut hasil investigasi sebagai "awal baru bagi sepak bola yang bersih," sementara Trabzonspor menilainya sebagai "peluang historis untuk menegakkan kembali keadilan dalam sepak bola Turki".

Presiden Fenerbahce, Sadettin Saran, menyebut peristiwa ini mengejutkan sekaligus menyedihkan bagi sepak bola nasional. Akan tetapi, ia menilai terbukanya fakta ini menjadi momentum positif untuk melakukan pembenahan menyeluruh.

Bagi publik Turki, hari ini menjadi titik penting dalam sejarah sepak bola mereka. Olahraga paling populer di negara itu kembali diterpa isu integritas, setelah selama bertahun-tahun wasit menjadi sasaran kritik keras dan bahkan kekerasan.

TFF mengonfirmasi bahwa penyelidikan resmi atas dugaan ini sebenarnya sudah dimulai sejak April 2025. Pihak kejaksaan kini ikut turun tangan memeriksa apakah taruhan-taruhan tersebut berkaitan langsung dengan pertandingan yang mereka pimpin.

18 227 Taruhan dari 371 Wasit  Skandal Terbesar dalam Sejarah Sepak Bola Turki
Sepak bola Turki diguncang skandal judi. Foto Instagram Federasi Sepak Bola Turki.

Pertanyaan publik semakin banyak bermunculan: siapa saja wasit yang terlibat, berapa banyak laga yang mereka pimpin, dan apakah mereka pernah saling bertaruh di pertandingan satu sama lain. Hingga kini, TFF belum membuka identitas maupun detail rinci temuan tersebut.

Situasi ini mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap dunia sepak bola Turki. Banyak komentator menyerukan agar seluruh kompetisi ditangguhkan sementara hingga penyelidikan tuntas, untuk melindungi wasit-wasit yang tidak bersalah dari stigma.

Sebagian lainnya mengusulkan agar Turki segera mendatangkan wasit asing demi memulihkan kredibilitas kompetisi. Usulan serupa sebenarnya sudah beberapa kali muncul dalam beberapa tahun terakhir.

Akan tetapi, jadwal liga tetap berjalan. Dua pertandingan dijadwalkan berlangsung pada Senin malam dan kompetisi berlanjut seperti biasa. Keputusan ini menuai reaksi beragam di tengah guncangan yang masih terasa kuat.

Yang pasti, reputasi perwasitan Turki kini berada di titik nadir. Ke depan, setiap keputusan wasit akan terus berada di bawah bayang-bayang kecurigaan publik. 

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic