ThePhrase.id – Seiring dengan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon melalui digencarkannya kendaraan listrik dari sektor otomotif, terlihat juga peningkatan adopsi Electric Vehicle (EV) di Indonesia.
Selain dari jumlah penjualan baik mobil maupun motor listrik, peningkatan juga dapat dirasakan dari semakin banyaknya merek kendaraan yang berlomba-lomba memproduksi dan memperkenalkan kendaraan listrik pabrikannya.
Dengan pilihan yang semakin bervariasi, bagaimana cara mengetahui EV mana yang harus dibeli dan digunakan sehari-hari? Yuk simak tips membeli kendaraan listrik ini!
Sebelum membeli kendaraan berbahan bakar bensin maupun kendaraan listrik, tentu harus melakukan riset. Sebelum melakukan riset, ketahui juga kebutuhan dari kendaraan listrik yang ingin dibeli. Setelah itu, riset yang harus dilakukan dalam membeli kendaraan listrik adalah harga, spesifikasi, model yang beredar di pasaran, hingga jenis kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan seperti BEV, PHEV, atau HEV.
Selanjutnya, faktor penting yang harus diperhatikan dalam membeli kendaraan listrik adalah jarak tempuhnya dalam satu kali pengisian daya. Perhatikan juga penggunaan tujuan dan kebiasaan mengemudi seperti kecepatan, rute, hingga penggunaan AC karena berpengaruh terhadap daya tempuh kendaraan.
Karena kendaraan listrik di Indonesia belum menjadi pilihan utama, maka jumlah infrastruktur pengisian dayanya atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga belum sebanyak SPBU yang dapat ditemukan setiap beberapa kilometer. Meskipun pengisian daya dapat dilakukan di rumah, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu beberapa titik infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik sebelum membelinya.
Biaya perawatan kendaraan listrik memang relatif lebih rendah dari kendaraan berbahan bakar bensin, karena tidak membutuhkan penggantian oli dan lain-lain. Kendati demikian, tentunya perawatan tetap harus dilakukan. Maka dari itu, ketahui terlebih dahulu apa saja perawatan yang dibutuhkan kendaraan listrik yang akan dibeli dan pastikan sesuai dengan kemampuan kantong.
Hal penting yang tak boleh luput dari perhatian saat akan membeli kendaraan listrik adalah garansi, terutama garansi dari baterainya. Pasalnya, setiap pabrikan memberikan masa garansi yang berbeda. Dengan memerhatikan masa garansi, maka dapat mengantisipasi hal tak terduga suatu hari.
Meskipun kendaraan listrik minim perawatan, tetapi tak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi ketika mobil dikendarai. Dengan demikian, lengkapilah kendaraan listrik dengan asuransi untuk mengantisipasi biaya perawatan yang tidak muerah apabila terdapat kerusakan atau kecelakaan dengan kendaraan listrik. Lakukan riset terhadap asuransi terbaik untuk kendaraan non-BBM yang dapat dipilih dan sesuaikan dengan budget. [rk]