ThePhrase.id – Kejadian ban pecah di jalan dapat terjadi pada siapa pun dan di mana pun. Apabila terjadi ban pecah kerap kali menimbulkan kecelakaan.
Ban kendaraan yang pecah dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk terkena benda tajam, tekanan ban kurang, tidak merawat ban dengan baik, pemilihan ban yang salah, cara berkendara yang kurang baik sehingga memengaruhi ban, dan lain-lain.
Untuk itu, para pengendara harus mengetahui apa yang harus dan tidak boleh dilakukan saat ban pecah di jalan. Simak langkah-langkahnya!
Seperti segala kejadian negatif tak terduga yang terjadi saat berkendara, ketika tiba-tiba ban kendaraan pecah, janganlah panik dan tetap bersikap tenang. Terlebih lagi jika terdapat penumpang di dalam mobil. Tarik napas perlahan dan ingat-ingat langkah yang harus dan tidak boleh dilakukan.
Hal paling utama yang tidak boleh dilakukan jika ban kendaraan pecah saat kendaraan sedang melaju adalah menginjak pedal rem. Hindari menginjak pedal rem, karena dengan melakukan pengereman terutama rem mendadak, bukan memberikan kendali pada kendaraan, tetapi justru membuat kendaraan berputar hingga terbalik. Pasalnya, ban yang pecah daya cengkeramnya terhadap permukaan jalan akan berkurang.
Selain dilarang menginjak pedal rem, untuk pengguna mobil manual, saat mengetahui ban pecah ada baiknya untuk tidak menginjak pedal kopling. Hal yang disarankan adalah untuk mengangkat kaki dari pedal kopling. Jika pedal kopling diinjak, maka mobil dapat melaju dengan kecepatan yang lebih cepat dan tidak terkendali karena tidak tertahan oleh beban putaran mesin.
Selanjutnya, ketika telah mengetahui ban pecah, hal yang harus dilakukan adalah menyalakan lampu bahaya atau lampu hazard. Kegunaan dari menyalakan lampu hazard adalah untuk memberi tahu pengendara sektiar bahwa mobil yang dikendarai tengah mengalami masalah.
Meskipun dilarang untuk menginjak pedal rem dan pedal kopling, pengendara masih memiliki kendali penuh terhadap setir kemudi. Maka dari itu, untuk menghindari mobil berputar-putar atau tak terkendali, pegang lah setir kemudi dan tahan agar tetap lurus.
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melepas pedal gas secara perlahan. Setelah mengangkat kaki dari pedal rem, kopling, dan menahan setir tetap lurus, angkat lah pedal gas secara perlahan. Jangan angkat dengan tiba-tiba, karena dapat membuat mobil meloncat atau terguling. Jika menggunakan mobil manual, maka dapat melepas pedal gas secara perlahan dan menurunkan gigi secara gradual.
Setelah kecepatan berkurang dan kendaraan mulai terkendali pada kecepatan sekitar 20 km per jam, maka pengemudi dapat perlahan mengarahkan mobil ke arah sisi jalan dengan tak lupa memasang sein. Tetapi, perlu memastikan bahwa kondisi sekeliling mobil telah aman untuk mobil berpindah ke bahu jalan.
Itu dia beberapa langkah dan juga larangan yang perlu diketahui saat kendaraan mengalami kejadian ban pecah saat tengah dikendarai. Setelah berhasil menepi, lakukan penggantian ban yang pecah dan pastikan ban baru telah aman, barulah kembali melanjutkan perjalanan. [rk]