leader

Adriana Viola Miranda, Co-Founder Students Against Covid dan Peraih Juara Hackathon MIT

Penulis Rahma K
Dec 07, 2021
Adriana Viola Miranda, Co-Founder Students Against Covid dan Peraih Juara Hackathon MIT
ThePhrase.id – Tahun lalu, tepatnya pada Juni 2020, seorang mahasiswa kedokteran dari Indonesia berhasil menjuarai kompetisi internasional yakni MIT Covid-19 Challenge: Latin America vs Covid-19.

Mahasiswa tersebut bernama Adriana Viola Miranda yang berasal dari Universitas Indonesia (UI). Kala itu, Adriana yang masih berstatus sebagai mahasiswa, tergabung dalam tim yang bernama Amigo, bersama dengan anggota dari berbagai negara lain yakni Chile, Brasil, Argentina, Sri Lanka, dan Amerika Serikat.

Adriana merupakan satu-satunya orang Indonesia di dalam tim tersebut. Bahkan, seluruh anggota timnya telah berprofesi sebagai dokter, pakar kesehatan, hingga ahli bioteknologi, hanya Adriana yang masih berstatus sebagai mahasiswa kedokteran.

Tim Amigo. (Foto: instagram/univ_indonesia)


Institusi yang menyelenggarakan ini adalah Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, salah satu perguruan tinggi bergengsi di dunia. Kompetisi tersebut dikemas menggunakan sistem hackathon. Pesertanya berasal dari berbagai negara, dan kompetisi ini didukung oleh lebih dari 70 mitra, termasuk UNESCO, badan resmi Uni Eropa, dan lain-lain.

Amigo itu sendiri menawarkan solusi berupa pelayanan melalui sistem telemedicine berbasis WhatsApp atau SMS bagi yang tidak memiliki akses internet. Tujuannya adalah untuk memastikan pelayanan kesehatan memadai bagi populasi rentan dengan kondisi kronis.

Amigo menggunakan machine learning untuk menjadi 'teman' bagi para pasien dengan cara mengirimkan pesan terkait pantauan gejala, konsumsi obat, dan penjadwalan konsultasi rumah sakit.

Dari pengalaman tersebut, Adriana menyadari bahwa banyak orang di dunia yang memiliki keinginan untuk membantu masyarakat luas dalam menangani pandemi, bahkan dari latar belakang keahlian yang berbeda-beda.

Adriana Viola Miranda. (Foto: instagram/ adrianaviolam)


"Oleh karena itu, selama ada kemauan dan keterbukaan dalam berkolaborasi, setiap orang dapat berkontirbusi dalam melawan Covid-19 meski dengan kapasitas dan kemampuan yang terbatas. Jika ada kemauan, pasti ada jalan," ujar Adriana, dikutip dari Berita Satu.

Pada  akhir tahun 2020, Adriana lulus dari Fakultas Kedokteran (FK) UI sebagai sarjana kedokteran. Selama berkuliah, ia pernah menjalani summer program pada Cairo University, Mesir, dan melakukan exchange ke Leiden University, Belanda.

Di luar prestasinya memenangkan kejuaraan MIT, Adriana kini aktif pada sebuah organisasi internasional bernama Students Against Covid (SAC) yang berisi mahasiswa dari lebih 99+ negara di dunia. Adriada merupakan salah satu Co-Founder dan Advisory Board Member dari Indonesia.

Tujuan dari SAD adalah membantu merespon Covid-19 dengan cara menyebarkan informasi yang kredibel tentang Covid-19, memberdayakan suara dan inisiatif mahasiswa, serta memfasilitasi inovasi dan kolaborasi.

Adriana Viola Miranda ketika lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (Foto: instagram/ adrianaviolam)


Menurut pengakuan Adriana  ia masuk pada FK UI  merupakan kemauan orang tuanya. Pada sebuah unggahan di media sosial Instagramnya, ia menceritakan kisahnya sebagai mahasiswa FK UI dan kemudian lulus serta bagaimana ia menerima keputusan tersebut seiring berjalannya waktu.

"Makin lama, gue juga makin sadar kalau gue ga bisa terus menerus berlindung dibalik, 'Kan gue masuk ke sini disuruh'. Bener sih, tapi yang nantinya akan menjalani kehidupan sebagai dokter adalah gue, jadi gue harus belajar sebaik-baiknya. Gue kemudan mencoba lebih menghayati pembelajaran di perkuliahan ini, dan lama-lama sebetulnya menarik juga," ucapnya.

Kini Adriana mengakui bahwa tidak bisa membayangkan akan menjadi apa jika tidak masuk ke FK UI. Baginya, ia menjadi makin berkembang dan menjadi lebih baik. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic