leader

Alfatih Timur, Pendiri ‘Kotak Amal’ Online Kitabisa.com

Penulis Rahma K
May 16, 2021
Alfatih Timur, Pendiri ‘Kotak Amal’ Online Kitabisa.com
Thephrase.id – Menjadi seorang pengusaha adalah cita-cita bagi banyak orang. Mendapat uang dari usaha yang dimiliki sendiri, siapa yang tidak mau? Jika entrepreneur atau pengusaha sudah tidak asing lagi di telinga kita, social entrepreneur mungkin belum begitu familiar untuk didengar.

Menurut seorang profesor Social Entrepreneurship, Alex Nicholls, Social Entrepreneur adalah seorang pengusaha yang menggunakan prinsip kewirausahaan untuk mengatur, membuat, dan mengelola usaha demi membuat perubahan sosial dari masalah sosial yang ada.

Social entrepreneurship atau wirausaha sosial itu sendiri adalah sebuah inovasi yang menggabungkan gagasan sosial dan keinginan untuk menyelesaikan masalah sosial dengan kewirausahaan, serta berfokus pada menciptakan berubahan sosial yang berkelanjutan.

Muhammad Alfatih Timur adalah salah satu social entrepreneur yang berasal dari Indonesia dan usahanya telah dikenal publik secara luas serta telah membantu banyak orang. Pria yang akrab disapa dengan panggilan Timmy ini adalah Co-Founder dan CEO dari Kitabisa.com.

Alfatih Timur bersama istri. (Foto: facebook/M Alfatih Timur)


Kitabisa.com adalah situs untuk berdonasi dan menggalang dana untuk sebuah inisiatif, campaign, atau program sosial yang membantu orang yang berkebutuhan, ataupun bantuan saat terjadi bencana. Berdiri sejak tahun 2013, Kitabisa.com kini telah memfasilitasi lebih dari 63.000 campaign, menghubungkan lebih dari 3 juta OrangBaik (sebutan bagi penggalang dana dan donatur), dan menyalurkan lebih dari Rp 500 miliar donasi ke pihak yang membutuhkan.

Tidak sembarangan, Kitabisa.com juga telah memiliki izin PUB (Pengumpulan Uang dan Barang) dari Kementerian Sosial dalam kategori umum dan kategori bencana alam. Izin tersebut juga diperbaharui secara rutin untuk menjamin kredibilitas. Kitabisa.com juga rutin diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dengan hasil Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebagai bentuk transparansi.

Setelah semakin sukses, Kitabisa.com kini juga mewadahi para OrangBaik yang ingin berzakat. Kitabisa.com telah bekerja sama dengan puluhan Mitra Lembaga Amil Zakat (LAZ). Dalam melakukan program ini, Kitabisa.com telah mengantongi izin sebagai Unit Pengumpul Zakat (UPZ) berdasarkan Keputusan Ketua Badan Amil Zakat Nasional Nomor 59 tahun 2019.

Alfatih Timur (kanan) bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Instagram/alfatihtimur)


Awal mula dari Kitabisa.com adalah sebuah gerakan sosial, kemudian pada tahun 2014 beralih fokus menjadi wadah donasi online untuk menyambungkan orang-orang yang ingin berdonasi ke orang-orang yang membutuhkan, dan kemudian pada tahun 2017 Kitabisa.com meluncurkan aplikasi Kitabisa.

Melalui wawancara dengan kanal youtube Cinta Quran TV, Timmy mengatakan keinginannya membuat ‘kotak amal’ online dimulai dari pengalamannya saat berkuliah di Universitas Indonesia di Fakultas Ekonomi, melakukan galang dana dan mengalami kesulitan mendapatkannya karena dilakukan secara offline.

Setelah beberapa tahun serta bertemu dengan beberapa wirausahawan sosial lain, dan memikirkan cara untuk menyambungkan orang-orang yang memiliki gagasan sosial dan orang-orang yang ingin berdonasi, barulah terbentuk Kitabisa.com.

Sebelum membentuk Kitabisa.com, Timmy bekerja sebagai peneliti di Indonesia Social Enterprise Association, manajer proyek di firma konsultasi dan pelatihan, Rumah Perubahan, dan sebagai asisten pribadi dari Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., seorang akademisi dan praktisi bisnis sekaligus dosen bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Alfatih Timur saat memenangkan EY Entrepreneur Of The Year 2017. (Foto: Instagram/alfatihtimur)


Pria kelahiran tahun 1991 ini juga telah memenangkan beberapa penghargaan. Diantara yang ia capai saat masih menduduki bangku kuliah adalah menjadi delegasi terbaik dalam Parlemen Remaja yang diselenggarakan Sekretaris Jenderal DPR RI pada tahun 2011, dan menjadi lulusan terbaik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam kategori layanan sosial pada tahun 2012. Ia juga menjadi pemenang pertama dalam Indonesia Communication and Technology Award (INAICTA) kategori Layanan Finansial pada tahun 2014, dan terpilih sebagai salah satu 30 under 30 Asia kategori wirausaha sosial oleh Forbes di tahun 2016. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic