ThePhrase.id – Dalam dunia kopi, metode penyeduhan tak hanya memengaruhi rasa, tetapi juga pengalaman menikmati setiap tegukan. Dua metode populer untuk kopi dingin, yaitu cold brew dan Japanese brew yang sering dibandingkan karena memiliki hasil yang sangat berbeda.
Apa perbedaan dua metode penyeduhan ini? Perbedaan keduanya bisa dilihat berdasarkan proses pembuatan, rasa, hingga popularitasnya.
Cold Brew dibuat dengan merendam kopi bubuk yang digiling kasar dalam air dingin atau suhu ruangan selama 12-24 jam. Proses ini lambat karena tidak melibatkan air panas, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk mengekstraksi rasa dari biji kopi.
Bagi yang suka menyiapkan kopi dalam jumlah besar sekaligus, metode cold brew cocok dicoba. Hal ini karena kopi yang dihasilkan berupa konsentrat yang dapat disimpan hingga dua minggu di lemari es.
Sebaliknya, Japanese brew adalah kopi yang diseduh dengan metode pour-over menggunakan air panas sekitar 200ml yang langsung dituangkan ke bubuk kopi. Kemudian tambahkan es batu yang ditempatkan di bawah dripper. Es ini segera mencair saat kopi panas mengalir sehingga mendinginkan kopi secara instan.
Menyeduh kopi menggunakan metode Japanese brew hanya memerlukan 2-4 menit sehingga jauh lebih praktis dan cepat dibandingkan cold brew.
Cita rasa kopi yang dihasilkan oleh cold brew terkenal dengan rasa yang lembut, tidak terlalu asam, dan cenderung lebih manis. Proses seduh cold brew yang lambat menghasilkan kopi yang halus tanpa rasa pahit.
Namun, bagi beberapa orang, rasa cold brew dianggap datar atau kurang kompleks karena tidak semua senyawa aromatik yang ada dalam kopi larut dalam air dingin.
Di sisi lain, Japanese brew menawarkan rasa yang lebih kompleks dan menyegarkan dengan aroma kopi yang tetap utuh. Suhu panas yang digunakan menyeduh kopi membantu mengekstrak rasa kopi yang kaya, sementara pendinginan cepat mencegah oksidasi berlebihan yang bisa membuat kopi terasa gosong.
Menyeduh biji kopi dengan karakteristik floral atau fruity notes lebih menonjol dengan menggunakan metode Japanese brew ini.
Cold brew telah mengalami lonjakan popularitas di seluruh dunia karena praktis dan dapat diolah menjadi berbagai variasi minuman. Konsentrat cold brew dapat dicampur dengan air, susu, atau bahkan digunakan dalam resep koktail kopi. Popularitasnya didukung oleh tren minuman kopi dengan rasa yang lebih lembut dan mudah dinikmati oleh penikmat kopi pemula.
Sementara itu, kopi yang diseduh dengan teknik Japanese brew lebih sering disukai oleh penikmat kopi yang mencari rasa otentik dan menyukai rasa segar pada kopi.
Metode ini lebih populer di kalangan barista dan penggemar kopi manual brew karena menonjolkan cita rasa spesifik biji kopi. Namun, karena perlu diseduh langsung sebelum diminum metode ini kurang praktis untuk penyajian dalam jumlah besar.
Itu dia beberapa perbedaan metode penyeduhan cold brew dan Japanese brew yang paling menonjol. Bagi yang menyukai rasa kopi ringan, manis, dan tidak asam, mungkin akan lebih menyukai cold brew. Sementara bagi penikmat kopi yang menyukai cita rasa kompleks dan segar dari secangkir kopi dapat memilih teknik seduh Japanese brew.
Kalian dapat menyoba keduanya dan menemukan mana yang jadi favoritmu. [fa]