ThePhrase.id – Ban merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan. Tanpa ban, mobil, motor, ataupun kendaraan lainnya tidak dapat berjalan.
Selama ini, ban yang kita ketahui adalah ban yang berisi udara. Apabila tak ada angin atau udara di dalam ban, maka kendaraan tersebut tidak bisa jalan. Tetapi, zaman semakin canggih. Pabrikan otomotif terus melakukan penelitian dan pengembangan ban yang lebih canggih.
Berbagai produsen ban seperti Bridgestone dan Michelin telah mengumumkan upaya mereka dalam memproduksi ban yang tidak memiliki rongga udara di dalamnya. Bahkan, produsen ban internasional telah memperkenalkan inovasi ban tanpa tersebut.
Ban Uptis Michelin. (Foto: michelin.com)
Ban tanpa udara atau airless tire yang dikembangkan Michelin memiliki nama Unique Puncture-proof Tire System (Uptis). Ban tersebut ditargetkan mulai diproduksi dan dipasarkan mulai tahun 2024.
Dari dalam negeri, anak bangsa dari Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD juga telah sukses mengembangkan ban tanpa angin. Pengembangannya telah dilakukan sejak tahun 2019, dan di tahun 2020 dilakukan percobaan.
Dilansir dari VOI, Komandan Poltekad Kodiklat TNI AD Brigadir Jenderal Nugraha Gumilar mengatakan bahwa ide menciptakan ban tanpa angin tersebut terinspirasi dari insinyur otomotif dunia yang membuat ban kendaraan tanpa udara. Kualitasnya pun tidak kalah dari yang diproduksi produsen internasional.
Ban tanpa angin TNI AD. (Foto: Dok. Poltekad Kodiklat TNI AD)
Pada awal tahun ini, produsen ban Goodyear juga mengumumkan turut mengembangkan ban tanpa udara. Namun, bedanya adalah bukan diperuntukkan untuk kendaraan penumpang, melainkan untuk robot pengiriman otonom yang bernama Starship.
Sebenarnya, ban tanpa udara ini bukanlah teknologi yang baru dikembangkan. Beberapa produsen ban telah melakukan pengembangan sejak tahun 2005. Tetapi untuk membuat ban yang sempurna dan tidak membahayakan pengemudi dan penumpang dalam kendaraan, maka membutuhkan waktu lama untuk menyempurnakannya.
Pada tahun 2013, Bridgestone telah mempublikasi konsep ban non-pneumatik bebas generasi kedua yang lebih canggih. Ban tersebut dilengkapi kemampuan load-bearing yang lebih tinggi dan desain yang lebih ramah lingkungan dengan performa berkendara yang lebih baik.
Starship milik Goodyear. (Foto: prnewswire.com)
Manfaat Ban Tanpa Udara
Mungkin kita akan bertanya-tanya, mengapa pengembangan ini dilakukan dan apa manfaat dari ban tanpa udara? Apakah lebih baik dari ban dengan udara atau hanya untuk pengembangan teknologi yang lebih canggih?
Ternyata, terdapat berbagai faktor yang mendasari lahirnya inovasi ban tanpa udara ini. Pertama, ban ini tidak akan bodor dan membahayakan pengemudinya. Ban tertancap paku juga tidak akan mempengaruhi berkendara. Sedangkan ban biasa, dapat bocor sewaktu-waktu dan dapat membuat pengemudi kehilangan kendali.
Kedua, lebih ramah lingkungan. Dilansir dari CNN Indonesia yang mengutip Michelin, sekitar 200 juta ban berakhir di tempat pembuangan sampah lebih awal setiap tahunnya akibat ban bocor. Maka, dengan ban yang tidak akan bocor ini, limbah ban akan berkurang di tempat pembuangan sampah.
Ban tanpa udara Bridgestone. (Foto: bridgestone.co.id)
Ketiga, pengendara tak lagi harus memeriksa tekanan udara pada ban agar berkendara lebih aman. Dengan begitu, keausan permukaan ban akibat kondisi kurang angin juga otomatis akan terhindar. Keempat, Michelin memperkirakan ban tanpa udara mampu bertahan tiga kali lebih lama dibandingkan ban konvensional.
Cara Kerja Ban Tanpa Udara
Dengan berbagai manfaat dari ban tanpa udara ini, lantas bagaimana cara kerjanya? Secara umum, ban tanpa udara sama dengan ban udara dari segi bentuk. Sama-sama berbentuk bulat yang bolong ditengahnya.
Bedanya, jika ban konvensional bagian sampingnya tertutup, ban tanpa udara memiliki dinding yang berongga. Fungsinya adalah sebagai penyangga antara permukaan ban dan velg. Rongga tersebut juga berfungsi sebagai peredam guncangan yang dapat membantu mengurangi daya kejut saat permukaan roda melalui medan tidak rata. [rk]