lifestyle

Apa Itu Float Therapy dan Apa Manfaatnya?

Penulis Rahma K
Dec 17, 2022
Apa Itu Float Therapy dan Apa Manfaatnya?
ThePhrase.id – Apakah kamu pernah mendengar istilah float therapy? Terapi ini adalah salah satu jenis terapi yang sedang populer di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia yang perlahan masuk dan dikenal masyarakat.

Apa itu float therapy? Sama seperti namanya, terapi ini dilakukan secara mengapung atau mengambang. Tentunya mengapung di atas air ya! Namun, yang membuat unik adalah sesi terapi mengapung ini dilakukan di dalam sebuah pod atau seperti bathtub yang tertutup.

Pod ini dapat berbentuk lonjong layaknya telur, maupun berbentuk persegi panjang. Konsepnya adalah mengambang di atas air dan pada tempat tertutup dengan tujuan mengurangi rasa stres, cemas, dan ketegangan otot.

Pod float therapy. (Foto: floatseattle.com)


Tetapi tentunya air yang digunakan bukanlah air biasa. Garam epsom akan ditaburkan ke dalam air hangat yang  dapat memberikan daya apung pada air. Sehingga, tanpa berusaha orang yang akan melakukan terapi ini dapat mengapung dengan sendirinya. Terlebih lagi, air yang telah diberikan garam tersebut akan menyesuaikan suhu dengan suhu tubuh orang yang mengapung.

Umumnya, terapi ini akan berlangsung selama 60 menit atau satu jam. Tetapi, ada juga beberapa tempat yang menawarkannya dengan durasi 90 menit atau satu setengah jam.

Selama satu jam atau satu setengah jam tersebut, orang yang melakukan terapi ini akan mengapung dalam kesunyian dan kegelapan agar dapat berkonsentrasi tanpa distraksi lain. Namun, terapi dengan iringan musik juga dapat diminta pada beberapa penyedia. Kendati demikian, mengapung dalam sunyi lebih disarankan.

Manfaatnya


Terapi ini ternyata telah diteliti oleh berbagai penelitian dan memiliki dampak serta manfaat yang nyata pada tubuh. Lebih spesifiknya, untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang. Pasalnya, nama lain dari terapi ini adalah sensory-deprivation.

Berdasarkan sebuah penelitian oleh sejumlah peneliti berjudul "The Elicitation of Relaxation and Interoceptive Awareness Using Floatation Therapy in Individuals With High Anxiety Sensitivity" (2018), selama mengapung, orang akan menjadi lebih sadar akan napas, detak jantung, serta kemampuan untuk mengendalikannya.

Pod float therapy. (Foto: solacefloat.com)


Hal ini ternyata dapat membantu tubuh menjadi lebih rileks, di mana dapat mengurangi kecemasan, tekanan darah, dan detak jantung. Selain itu, berbagai penelitian juga menyebutkan maanfaat lain seperti:

  • Meredakan stress dan kecemasan/anxiety

  • Mengurangi gejala depresi

  • Mengobati sakit kepala

  • Meredakan ketegangan otot dan nyeri otot

  • Meningkatkan relaksasi

  • Mengurangi tekanan darah dan detak jantung

  • Membuat kualitas tidur jadi lebih baik


Bahkan, pengujian juga telah dilakukan pada orang yang mengalami gangguan kecemasan dan stres. Dengan melakukan terapi terapung ini dapat mengurangi kadar stres, sakit, otot tegang, dan penyakit lain yang senada.

Hal yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum sesi terapi


Sebelum melakukan terapi, agar mendapatkan hasil yang maksimal, ada beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan dan tidak dilakukan.

Pertama, hindari makan dalam jumlah besar sebelum mengapung karena merasa terlalu kenyang dapat mengalihkan perhatian dan tidak dapat menikmati pengalaman mengapung. Kedua, hindari mengkonsumsi alkohol atau kafein pada hari terapi dilakukan.

Float therapy. (Foto: Instagram/floatseattle)


Hindari mencukur atau wax pada hari terapi karena larutan mineral dalam air dapat membaut kulit iritasi. Kamu juga disarankan untuk melepaskan soft lens mata, mandi sebelum mengapung, sekaligus membuang air kecil agar tidak kebelet di dalam pod.

Terakhir, agar air tidak masuk ke dalam kuping, disarankan untuk menggunakan penyumbat telinga. Biasanya, sumbatan telinga disediakan oleh penyedia terapi. Kamu dapat mengapung menggunakan pakaian atau tidak menggunakannya.

Orang-orang yang tidak disarankan


Sayangnya, ada beberapa orang yang tidak disarankan untuk melakukan float therapy. Antara lain adalah orang yang memiliki penyakit epilepsi karena potensi risiko kejang di dalam pod.

Orang yang memiliki tekanan darah rendah dan hipotensi juga tak disarankan untuk melakukan terapi ini. Karena, seperti yang telah disebutkan di atas, dengan mengapung di air garam epsom dapat mengurangi tekanan darah. Ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu pada dokter apabila ingin mencoba terapi ini.

Selain itu, untuk orang-orang yang memiliki claustrophobia atau ketakutan ekstrem pada ruang tertutup disarankan untuk tidak melakukan terapi ini. Terakhir, orang tidak disarankan untuk mengapung apabila memiliki luka yang terbuka atau infeksi yang aktif. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic