ThePhrase.id – Roof rail yang terpasang pada atap beberapa jenis mobil jika dilihat sekilas mungkin terlihat seperti aksesori belaka. Tetapi, bagian mobil ini memiliki fungsi penting di luar sebagai bagian yang membuat mobil terlihat lebih menarik.
Memang, dengan adanya roof rail, mobil akan terlihat lebih gagah. Maka dari itu, bagian ini biasanya diberikan dari pabrikan pada mobil-mobil tertentu saja, seperti SUV yang memang mobil sporty, atau pada beberapa mobil MPV.
Terdapat dua macam roof rail yang disematkan oleh pabrikan pada mobil. Pertama adalah tipe C, bentuknya seperti huruf C yang terbalik di mana dua ujungnya menempel pada atap dan menyisakan spasi atau bolongan di tengahnya. Kedua adalah tipe flush mounted atau yang menempel seluruhnya pada atap mobil.
Mobil Hyundai Casper dengan rail tipe C. (Foto: casper.hyundai.com)
Kegunaannya selain untuk estetika adalah untuk menjadi penyangga dari roof rack. Apa itu roof rack dan apa perbedaannya? Roof rail adalah bagian yang telah menempel pada atap mobil. Sedangkan roof rack adalah bagian eksternal yang dipasang di atas roof rail.
Gunanya adalah untuk meletakkan barang di atas mobil. Jadi, meskipun mobil telah memiliki rail di bagian atas mobil, barang tidak bisa begitu saja diletakkan di atapnya. Roof rack perlu dipasang terlebih dahulu, baru barang-barang dapat diletakkan di atap mobil.
Umumnya, barang-barang diletakkan di atap mobil jika ruang di dalam kabin tak lagi dapat menampung. Baik karena ukuran kabin yang kurang luas, ruang kabin yang lebih banyak digunakan oleh penumpang, ataupun barang yang terlalu banyak sehingga tak muat jika hanya diletakkan di kabin dan bagasi.
Ilustrasi roof box pada atap mobil. (Foto: thule.com)
Nah, untuk meletakkan barang di atap mobil, tak bisa sembarangan. Pertama-tama mobil harus memiliki roof rail sebagai penyangga, kemudian dipasang roof rack. Bahkan, agar lebih aman disarankan untuk memasang roof box, sebuah kotak penyimpanan tertutup yang dipasang di atas roof rack.
Dengan menggunakan roof box, barang akan lebih aman dan tak akan terbang atau terlepas jika mobil melaju dalam kecepatan tinggi, dibandingkan jika hanya diletakkan di roof rack dan diikat dengan tali pengaman begitu saja.
Meskipun roof rail yang menjadi dasar roof rack serta roof box ini merupakan bawaan dari pabrikan, tidak menutup kemungkinan untuk dipasang pada mobil yang tidak memilikinya. Mobil apa pun bisa dipasang bagian ini secara eksternal di atasnya.
Roof rail mobil. (Foto: wuling.id)
Hanya saja, disarankan untuk tidak langsung membelinya tanpa melakukan riset sebelumnya. Pemilik mobil perlu mencari tahu terlebih dahulu jenis material yang cocok pada mobil untuk menghindari kerusakan pada bodi mobil.
Pasalnya, terdapat beberapa jenis material roof rail. Ada yang terbuat dari besi-titanium, dari besi, dan dari fiber atau serat karbon. Perbedaannya terletak pada berat, sehingga harus disesuaikan bagian mana yang bisa ditanggung oleh atap. Sebab, nantinya akan ditambah lagi beban roof rack, roof box, dan juga barang bawaan.
Ada baiknya juga untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu pada ahlinya sebelum memasang roof rail eksternal pada mobilmu ya sobat The Phrase! [rk]