Apa Itu Sleep Debt? Ini Penjelasan hingga Cara Melunasinya!

ThePhrase.id – Orang dewasa membutuhkan waktu tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap harinya. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka tubuh memilki 'hutang' tidur yang belum terlunasi. Hal ini disebut juga dengan sleep debt.

Belakangan ini, fenomena sleep debt tengah hangat dibicarakan di platform media sosial TikTok. Pasalnya, seorang perempuan membagikan pengalamannya yang tertidur selama 12 jam, padahal ia hanya berniat untuk tidur sejenak atau napping.

Perempuan ini turut menceritakan bahwa ia adalah seorang mahasiswa yang bekerja paruh waktu di shift malam. Sebelum shift-nya mulai, ia ingin beristirahat sejenak, tetapi malah tertidur selama 12 jam. Video tersebut telah ditonton lebih dari 17 juta kali.

https://www.tiktok.com/@queen_quteepey/video/7202945909599046955?is_from_webapp=1&web_id=7204972248181409326

Tak sedikit pengguna TikTok yang mengatakan pada kolom komentar bahwa sang perempuan ini memiliki sleep debt atau utang tidur. Seperti namanya, utang tidur merupakan sebuah kejadian di mana seseorang tidur kurang dari waktu yang dibutuhkan dalam satu hari, sehingga ia memiliki utang tidur yang belum terbayarkan.

Tidur pada malam hari merupakan suatu kegiatan sehari-hari yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tidur juga disebut sebagai aktivitas pemulihan, karena tidur dapat meningkatkan energi dan fungsi kekebalan tubuh, mendukung proses kognitif seperti konsolidasi memori, dan memiliki berbagai manfaat pada berbagai fungsi tubuh.

Untuk itu, tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam merupakan salah satu kunci agar tubuh tetap sehat dan bugar untuk beraktivitas keesokan harinya. Kurang mendapatkan tidur dapat menimbulkan berbagai konsekuensi serius, terutama jika dilakukan selama konsisten.

Seperti otak yang tak dapat berkonsentrasi, penglihatan yang memburuk, fokus yang terganggu ketika sedang mengemudikan kendaraan, hingga penyakit jangka panjang seperti obesitas, resistensi insulin, hingga penyakit jantung.

Maka dari itu, jika tubuh kekurangan tidur yang cukup dan kekurangan tersebut terus terakumulasi, maka sleep debt seperti yang dialami perempuan di TikTok tersebut bukanlah hal yang mustahil.

Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah apakah utang tidur tersebut dapat dikejar?

Tak sedikit orang yang memilih untuk melunasi utang tidurnya di akhir pekan. Bangun lebih siang menjadi hal yang memiliki kenikmatan tersendiri, terlebih lagi jika dapat melunasi jam-jam tidur yang kurang di hari kerja.

Namun, dilansir dari blog Harvard Health, tidur lebih lama di akhir pekan tidak dapat melunasi utang tidur yang dibutuhkan. Hal ini tertulis pada beberapa penelitian. Meskipun seseorang tidur lebih lama di akhir pekan dari waktu tidur yang dibutuhkan, tidak berarti kekurangan tidur yang didapatkan selama hari kerja dapat terlunasi.

Lantas, bagaimana cara memenuhi kekurangan tidur yang telah terakumulasi tersebut?

Beberapa sumber mengatakan bahwa cara yang disarankan untuk melunasi utang tidur adalah dengan menambah waktu tidur di setiap malam. Jadi, bukan mengumpulkan beberapa jam kekurangan tidur dan melunasinya di akhir pekan. Tetapi menambah waktu tidur di setiap malam.

Misalnya, untuk orang yang umumnya tidur selama delapan jam dalam satu hari, maka dapat menambah satu jam tidur menjadi sembilan jam dalam satu hari. Dan ini harus dilakukan dengan konsisten agar tubuh dapat mendapatkan istirahat dari kekurangan tidur tersebut.

Kendati demikian, terdapat orang yang mengalami kesulitan untuk tidur. Sleepopolis menyarankan pelunasan sleep debt dapat lebih kondusif dengan good sleep hygiene, seperti:

• Lingkungan tidur yang gelap, tenang, dan sejuk


• Konsistem tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari


• Hindari kafein, makanan berat, dan alkohol pada larut malam


• Jauhkan perangkat elektronik yang memancarkan sinar biru setidaknya satu jam sebelum tidur


• Olahraga di siang hari, tidak di malam hari, agar membantu otot rileks dan merasa lebih siap untuk tidur di malam hari


• Jauhkan hewan peliharaan dari kamar tidur jika diperlukan

[rk]