ThePhrase.id – Cabai, sambal, saus sambal, bubuk cabai, dan bahan makanan pedas lainnya adalah bagian dari budaya makan masyarakat Indonesia sehari-hari. Tak sedikit yang akan merasa makanan kurang lengkap apabila tidak ditambah sesuatu yang pedas.
Namun, bagaimana dengan mengonsumsi makanan pedas, cabai, beserta olahannya ketika tengah berpuasa di bulan Ramadan untuk berbuka puasa dan sahur? Apakah boleh mengonsumsi makanan pedas?
Mengingat sambal telah melekat sebagai bagian dari makanan masyarakat Indonesia, masih banyak orang yang mengonsumsi sambal atau cabai saat berbuka puasa maupun sahur.
Tetapi seperti yang dikethaui, mengonsumsi makanan pedas identik dengan masalah pencernaan, seperti mulas, diare, hingga asam lambung. Apabila gangguan pencernaan yang diderita cukup parah, maka dapat mengganggu kesehatan dan kelancaran menjalani ibadah puasa.
Maka dari itu, apakah boleh mengonsumsi makanan pedas saat berbuka puasa dan sahur?
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah tergantung tingkat kepedasan dan tergantung individu masing-masing. Bagi orang yang memiliki gangguan pada asam lambung seperti maag dan GERD ada baiknya untuk menjaga makanan yang dikonsumsi.
Terlebih lagi, berpuasa satu hari penuh membuat perut kosong dalam waktu yang lama. Jika langsung mengonsumsi makanan pedas dalam keadaan perut kosong, maka dapat berakibat pada asam lambung yang naik, merangsang produksi asam lambung berlebih, memicu terjadinya iritasi pada lapisan lambung, dan lain-lain.
Sementara itu untuk individu yang tak memiliki gangguan asam lambung, pada dasarnya mengonsumsi makanan pedas tak dilarang saat berbuka puasa ataupun sahur. Namun, ada baiknya untuk tidak secara berlebih.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, menganjurkan untuk mengurangi makanan pedas di bulan puasa, terutama saat sahur. Tetapi tak perlu hingga menghentikan konsumsinya.
Pasalnya, cabai memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Cabai mengandung serat, vitamin C, vitamin A, mineral, hingga antioksidan.
Cabai juga mengandung capsaisin yang bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan, merangsang buang air besar, hingga mengurangi sakit kepala karena bersifat analgetik.
Maka dari itu, dr. Ari menyampaikan bahwa bagi orang-orang yang tak memiliki masalah pencernaan, cabai tetap dapat dikonsumsi ketika berbuka maupun sahur. Tetapi, tetap tidak boleh secara berlebihan. [rk]