ThePhrase.id – Terdapat berbagai tips, cara, hacks, ataupun saran atas makanan yang diklaim dapat membantu memperpanjang usia hidup. Salah satu yang menyenangkan untuk dilakukan dan secara tak sadar dapat membawa keuntungan ini adalah liburan.
Liburan memang sebuah kegiatan healing dan bersantai, meninggalkan hiruk pikuk kegiatan sehari-hari yang tak jarang membuat stres. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa liburan dapat bantu memperpanjang umur. Hal ini bukanlah perkataan belaka, melainkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Dilansir dari laman VerywellHealth, sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Travel Research mengatakan bahwa liburan yang positif dapat membantu memperlambat penuaan biologis. Para penelitinya menggunakan konsep entropi, sebuah ketidakteraturan dalam fisika, untuk menjelaskan bagaimana liburan memengaruhi kesehatan.
Entropi yang lebih tinggi dapat mempercepat penuaan yang menyebabkan kesehatan yang buruk. Sedangkan entropi yang lebih rendah dapat melakukan hal yang sebaliknya. Liburan yang melibatkan sosialisasi dengan orang lain dan aktivitas fisik yang lebih banyak dari sehari-hari dapat membantu melawan peningkatan entropi.
Selain itu, dilansir dari kompas.id, sebuah penelitian berjudul "Meningkatnya Angka Kematian Meskipun Pengurangan Risiko Kardiovaskular Multifaktor Sukses pada Pria Sehat" yang dipublikasi dalam Journal of Nutrition, Health & Aging dan dilakukan oleh tim dari Universitas Helsinki menemukan bahwa liburan yang panjang dapat memperpanjang umur, dibandingkan liburan yang pendek.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa orang-orang yang melakukan liburan kurang dari tiga minggu dalam satu tahun memiliki risiko kematian yang lebih tinggi daripada orang-orang yang berlibur lebih dari tiga minggu setiap tahunnya.
Terlebih lagi jika liburan tidak diambil akibat pekerjaan yang membuat stres. Pasalnya, dikatakan bahwa orang-orang dengan libur yang pendek, bekerja yang banyak, dan tidur yang sedikit memiliki tingkat stres yang tinggi yang berpengaruh pada kesehatan.
Stres sendiri diketahui dapat mempercepat penuaan. Namun, berlibur bisa membantu orang menjadi lebih rileks dan melupakan kesehariannya yang padat dan serba cepat sementara. Maka dari itu, menyusun jadwal untuk berlibur dalam satu tahun dapat membantu mengurangi level stres secara keseluruhan.
Jika kamu tak dapat mengambil jadwal liburan yang panjang sekaligus, kamu dapat mengakalinya dengan melakukan liburan yang pendek beberapa kali dalam satu tahun untuk mencapai jumlah liburan lebih dari tiga minggu selama satu tahun.
Dikutip dari VerywellHealth, sebuah penelitian oleh Cornelia Blank dan kawan-kawan menemukan bahwa liburan yang pendek dapat menurunkan tingkat stres, bahkan dengan durasi yang hanya empat malam sekalipun. Maka dari itu, melakukan jalan-jalan selama beberapa kali dalam satu tahun bisa menjadi solusi.
Namun, perlu diketahui bahwa liburan yang dapat berdampak pada penghambatan penuaan adalah liburan yang santai dan tidak penuh dengan tekanan. Contoh liburan yang penuh tekanan adalah yang terpaku pada daftar tempat yang harus dikunjungi beserta jadwal yang padat.
Liburan macam ini termasuk dalam golongan liburan negatif yang bukannya dapat membantu menjadi rileks, tetapi justru meningkatkan rasa stres untuk mengikuti jadwal dan tidak dapat menikmati pengalaman di tempat baru.
Untuk memanfaatkan liburan sebaik-baiknya, benamkanlah diri dalam pengalaman baru di tempat yang baru, dan bertemu dengan orang-orang baru tersebut. Hindari memikirkan kegiatan keseharian di rumah yang ditinggalkan, dan lakukan hal-hal baru yang menarik untuk dicoba dan bisa jadi menjadi hobi baru yang bisa dilanjutkan di rumah.
William Chopik, PhD, seorang profesor psikologi di Michigan State University menyampaikan bahwa hal bermanfaat dari liburan adalah bagaimana hal ini mengajarkan kita cara bersantai. Mungkin dalam liburan, kita juga dapat menemukan pola pikir baru yang membantu mengatasi stres saat kembali ke kegiatan sehari-hari. [rk]