ThePhrase.id – Siapa yang tak kenal dengan band asal Inggris Arctic Monkeys? Band yang ber-genrepop-indie rock ini dibentuk tahun 2002 dan terus tenar hingga saat ini dengan Alex Turner sebagai vokalisnya.
Belum lama ini, penggemar musik Tanah Air digemparkan oleh info Arctic Monkeys yang akan melakukan tur Asia dan turut konser di Indonesia. Pasalnya, ini menjadi kali pertama band tersebut datang dan konser di Indonesia.
Pada laman Instagram resminya, tertulis Indonesia akan didatangi keempat member band ini pada 18 Maret 2023 mendatang. Sedangkan untuk tiketnya, akan mulai dijual pada tanggal 19 Desember 2022.
Arctic Monkeys. (Foto: Twitter/ArcticMonkeys)
Alex Turner sebagai vokalis Arctic Monkeys
Alex sendiri merupakan frontman atau vokalis utama yang membawakan lagu-lagu Arctic Monkeys dengan khas, sehingga menjadi band yang mendunia, di samping karena lagu-lagunya yang juga cocok di telinga banyak orang.
Ia juga dikenal sebagai penulis lagu yang andal. Meski awalnya malu-malu dengan kemampuannya dalam menulis, Alex yang terus mengembangkan diri akhirnya diketahui memiliki bakat menulis lagu yang dapat membuat lagu menjadi hidup, sekaligus menciptakan emosional dari liriknya itu sendiri.
Berbagai lagu Arctic Monkeys ia tulis sendiri, maupun bersama member band lainnya. Beberapa yang ia tulis dan menjadi lagu hits adalah "505", "Arabella", "Do I Wanna Know?", "Why'd You Only Call Me When You're High?", "R U Mine?", "When The Sun Goes Down", "Fluorescent Adolescent", dan masih banyak lagi.
Lagu-lagu tersebut termasuk dalam album-album Arctic Monkeys seperti Whatever People Say I Am, That's What I'm Not (2006), Favourite Worst Nightmare (2007), dan AM (2013), sebagai album-album yang memiliki jutaan pendengar di seluruh dunia.
Alex membentuk Arctic Monkeys
Arctic Monkeys. (Foto: Twitter/ArcticMonkeys)
Awalnya, band ini beranggotakan lima orang, yakni Alex Turner sebagai vokalis, gitar, dan keyboard; Jamie Cook sebagai gitar, dan keyboard; Nick O'Malley sebagai bass gitar, dan backing vokal; Matt Helders sebagai drum dan backing vokal; serta Andy Nicholson sebagai bass gitar dan backing vokal. Namun, di tahun 2006 Andy keluar dari band.
Band ini dibentuk oleh Alex dan ketiga temannya yaitu Matt, Jamie, dan Andy ketika mereka masih remaja. Kala itu, Alex yang merupakan tetangga dan teman sekolah Matt Helders kerap bermain musik bersama.
Kemudian, Alex bertemu dengan Andy di sekolah dasar berbagai hobi mendengarkan lagu rap seperti lagu-lagu karya Dr. Dre, Wu-Tang Clan, Outkast, dan Roots Manuva. Ketiganya juga kerap menghabiskan waktu bersama bermain basket, skateboard, hingga sepeda BMX.
Ketiganya kemudian membentuk Arctic Monkeys pada pertengahan tahun 2002 ketika mereka berusia 16 tahun. Alex, yang ayahnya merupakan guru musik telah memiliki beberapa instrumen musik di rumahnya. Matt kemudian membeli drum dan Andy bermain bass. Alex juga mengajak Jamie yang merupakan tetangganya untuk bermain gitar.
Alex Turner. (Foto: Getty Images from BBC)
Bermula dari empat orang tersebut, Arctic Monkeys awalnya berjalan sebagai penyanyi pendukung di pub-pub lokal untuk band-band lokal di kota asal mereka, yakni Sheffield, Inggris. Setelah Alex lulus dari Barnsley College di tahun 2004, ia memutuskan untuk menyeriusi band tersebut.
Setelah melakukan promosi, tampil di berbagai panggung kecil, hingga membagi-bagikan demonya secara gratis, di tahun 2006, Alex bersama Arctic Monkeys berhasil merilis album perdananya yang berjudul Whatever People Say I Am, That's What I'm Not (2006). Album ini debut pada peringkat pertama di UK Album Chart.
Bukan hanya lagu-lagunya yang disukai oleh orang-orang, lirik-lirik yang ditulis oleh Alex juga mendapatkan banyak pujian dari para kritik. Salah satu pujian dilontarkan oleh jurnalis Kalefa Sanneh dari The New York Times.
"Lirik buatan Alex pantas untuk dinantikan dan sering kali juga patut untuk dihafal... Dia memiliki cara yang luar biasa untuk membangkitkan budaya anak muda Inggris Utara tanpa meromantisasi atau mencemoohnya," tulisnya.
Arctic Monkeys. (Foto: Twitter/ArcticMonkeys)
Sayangnya, setelah album pertamanya keluar, basis Andy dikabarkan keluar dari band. Arctic Monkeys yang mendapatkan ketenaran pada saat itu melakukan tur, yang mana membuat Andy kelelahan. Pada masa istirahatnya, Andy digantikan oleh Nick O'Malley, teman masa kecil lainnya yang kemudian menggantikan Andy secara permanen.
The Last Shadow Puppets dan karier solo
Di luar Arctic Monkeys, Alex juga tergabung sebagai vokalis dari band lain, yakni The Last Shadow Puppets. Band ini terdiri dari empat member, yang mana selain Alex adalah Miles Kane, James Ford, dan Zach Dawes.
Pertama kali band ini terdengar asal usulnya adalah di akhir tahun 2007 ketika majalah NME mengatakan bahwa Alex akan membentuk album bersama penyanyi dari The Rascals, Miles Kane dan dua member lainnya. Nama bandnya diumumkan pada Februari 2008 dan album pertamanya, The Age of the Understatement (2008) dirilis di tahun yang sama.
Selain itu, Alex bersama band ini juga merilis beberapa album lainnya seperti Everything You've Come to Expect (2016), dan beberapa album mini atau Extended Plays (EP). Saat ini, Alex lebih fokus berkarier di Arctic Monkeys.
Alex Turner dari tahun ke tahun. (Foto: Wikipedia)
Sebagai vokalis yang juga dapat bermain instrumen musik, menulis lagu, hingga memproduksi lagunya sendiri, Alex mencoba untuk 'mentas' sebagai artis solo. Meski karyanya solonya tak dapat dibilang banyak, tetapi tetap digemari banyak pecinta musik.
Ia debut sebagai solois melalui EP bertajuk "Submarine" di tahun 2011. Album mini ini berisikan enam lagu original Alex. Tetapi, bukan album biasa, album ini berisikan lagu-lagu dari film Submarine (2010).
Dengan kata lain, album tersebut merupakan soundtrack dari film Submarine (2010) yang juga masuk sebagai karya solonya sebagai musisi. Album soundtrack ini bertengger di posisi 35 pada UK Album Chart. [rk]