leader

Arief Rosyid Hasan, Komisaris Termuda Bank Syariah Indonesia

Penulis Rahma K
Sep 02, 2021
Arief Rosyid Hasan, Komisaris Termuda Bank Syariah Indonesia
ThePhrase.id – M. Arief Rosyid Hasan adalah seorang Komisaris Independen di Bank Syariah Indonesia (BSI) yang diangkat pada RUPS LB pada 15 Desember 2020 dan efektif menjabat sejak 1 Februari 2021. Ia merupakan komisaris termuda di BSI yakni berumur 35 tahun.

Sebelum menjabat komisaris BSI, Arief pernah menjabat sebagai komisaris PT Bank Syariah Mandiri pada tahun 2020 hingga 2021, kemudian Mandiri Syariah bergabung dengan bank-bank syariah BUMN lainnya menjadi BSI.

Dengan umur yang dapat dibilang sangat muda untuk menjadi seorang komisaris, lantas bagaimana Arief dapat menduduki posisi yang ia duduki saat ini?

Arief adalah seorang dokter gigi, atau lebih tepatnya pensiunan dokter gigi karena sudah tidak praktik lagi. Ia merupakan sarjana Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar. Arief melanjutkan studi S2-nya di bidang Kebijakan Kesehatan pada Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2014.

M. Arief Rosyid Hasan. (Foto: Instagram/ariefrosyid.id)


Selama masa kuliahnya hingga saat ini, Arief merupakan seorang yang aktif di organisasi dan seorang aktivis. Saat duduk di bangku kuliah, ia aktif berorganisasi di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Saat merantau ke Jakarta, ia pun tergabung pada HMI dan pada tahun 2013 terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI hingga tahun 2015.

Melalui HMI, ia bertemu dengan berbagai tokoh-tokoh senior dan nasional. Ia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan tindakan konkret agar kalangan muda mendapat perhatian, karena Arief merasa bahwa pemuda Indonesia akan merasakan suatu momen yang bernama bonus demografi.

Di berbagai kesempatan, Arief kerap menyampaikan mengenai bonus demografi ini, ia kerap menjelaskan tantangan dan solusi pemuda dalam menghadapi bonus demografi.

Pada perbincangannya di kanal youtube Rijal Djamal, Arief mengatakan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah berusia produktif. Maka dari itu, jika secara kuantitatif demografi Indonesia besar, secara kualitatif juga harus baik.

M. Arief Rosyid Hasan. (Foto: Instagram/ariefrosyid.id)


Menurut Arief, masalah besar pada anak muda adalah kesenjangan. Tidak banyak kalangan muda di Indonesia yang mendapatkan fasilitas dan kesempatan yang baik. Di situlah peran yang ia ambil sebagai pemuda yang memiliki kesempatan, untuk menyuarakan, memperjuangkan, dan mengafirmasi kebijakan-kebaijakan agar berpihak kepada kalangan muda.

Arief pun menginisiasi berbagai kolaborasi dengan anak-anak muda. Inisiatif tersebut dijalankan di berbagai daerah di Indonesia dengan anak muda dari berbagai latar belakang.

Beberapa di antara inisiasi dan kolaborasi yang Arief jalankan adalah Rabu Hijrah, di mana Arief mengajak para tokoh di bidang usaha dan agama untuk memberikan literasi bagi pemuda Indonesia. Selain itu, ada juga KAHMI Economic Forum, kolaborasi yang berada di bawah Korps Alumni HMI (KAHMI) yang bertujuan membangun narasi objektif mengenai perekonomian nasional berbasis inovasi dan SDM.

Lebih jauh lagi, ada Pergerakan Indonesia Maju (PIM) yang bertujuan merawat jejaring dengan pakar, tokoh bangsa, untuk mengulas diskursus kebangsaan, Suropati Syndicate yakni diskusi outdoor di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat mengenai isu aktual, Tadarus Hukum yakni diskusi mengenai hukum dan peristiwa ketatanegaraan bersama sarjana dan praktisi hukum, dan masih banyak lagi.

M. Arief Rosyid Hasan (kiri). (Foto: Instagram/ariefrosyid.id)


Mengenai jabatannya sebagai komisaris BSI, ia mengatakan bahwa menjadi komisaris tidak asal ditunjuk. Ia melewati serangkaian proses hingga akhirnya terpilih menjadi komisaris independen. Arief harus megikuti serangkaian tes perbankan syariah, sertifikasi, hingga fit and proper test Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Arief juga pernah menjadi tim sukses Jokowi-Ma'ruf pada pilpres 2019 yakni menjadi Wakil Direktur Milenial Tim Kemenangan Nasional (TKN). Tetapi, ia mengatakan bahwa terpilihnya dirinya menjadi komisaris semata-mata karena pengalamannya tersebut. Menurutnya, kapabilitas dan integritas merupakan hal yang jauh lebih penting.

Saat ditanya oleh Rijal Djamal apa hal yang belum dicapai di usianya yang masih muda ini, Arief mengatakan bahwa di manapun ia berada, ia ingin selalu menebar kebermanfaatan.

M. Arief Rosyid Hasan. (Foto: Instagram/ariefrosyid.id)


“Di manapun itu, sepanjang saya bisa menebar kebermanfaatan seluas-luasnya, sebesar-besarnya, maka seluruh tantangan pasti saya akan ambil,” ujar Arief.

Pria asal Makassar, Sulawesi Selatan itu tidak pernah membayangkan berada hingga pada titik ini. Ia hanya selalu diajarkan untuk berbuat yang terbaik serta menebar manfaat.

“Saya ada di titik ini juga saya gak pernah membayangkan sampai situ. Saya Cuma diajar bahwa ketika Anda berbuat yang terbaik, menebar manfaat, maka amanah itu akan selalu ada di depan kamu. Ketika kita berjuang untuk agama Allah, Allah yang akan turun langsung mengurus kita. Saya bersandar di keyakinan itu saja,” tandas Arief. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic