ThePhrase.id – Pada pelepasan Timnas Esport Indonesia ke International Esports Federation World Esports Championship (IESF WEC) 2024 pada Jumat (8/11) lalu, atlet esport profesional Vivi Indrawaty mengatakan timnya akan berfokus untuk menang agar dapat mengibarkan bendera Sang Merah Putih di luar negeri.
Wanita yang akrab disapa Vivian ini juga mengatakan fokus utama tim Indonesia untuk menang juga dengan tujuan untuk menunjukkan ke seluruh dunia bahwa atlet Mobile Legend: Bang Bang (MLBB) Women terbaik lahirnya dari Indonesia.
Bukan omong kosong, Vivian bersama Timnas esports Indonesia pada nomor MLBB putri berhasil memenuhi tujuannya untuk menjadi juara. Timnas MLBB putri Indonesia dinobatkan sebagai juara dan peraih medali emas setelah menaklukkan tim Kamboja.
Vivian dan empat atlet esports lainnya pada Timnas MLBB putri mengalahkan tim Kamboja dengan skor akhir 2-0 pada babak final 16th IESF World Esports Championship 2024 yang berlangsung di SEF Arena Riyadh, Arab Saudi pada Selasa (19/11) waktu setempat.
"Keberhasilan ini merupakan hasil dari dedikasi, latihan intensif sejak Pelatnas, serta kerja sama tim yang solid. Kami bermain membawa Merah-Putih dan berhasil mengibarkan di puncak tertinggi dunia. Kami berharap capaian ini dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk membawa prestasi bagi Indonesia," ujar Vivian sebagai kapten Timnas MLBB putri Indonesia, dikutip dari antaranews.
Meskipun kini mampu mengharumkan nama bangsa di bidang esports dan menjadi kapten dari tim yang unggul, jalan Vivian untuk berada di tempatnya sekarang tidaklah mudah. Ia pernah dipandang sebelah mata hingga dikritik ketika memutuskan untuk menekuni karier sebagai gamer.
Diragukan oleh orang yang tak dikenal mungkin membuat kesal, tetapi jika dilakukan oleh orang terdekat akan menyakitkan. Vivian dipandang sebelah mata oleh teman-teman hingga orang tuanya dengan dalih bermain game adalah kegiatan yang tidak berguna dan membuang-buang waktu.
"Apaan sih main games, tidak jelas, buang-buang waktu, cewek pula?" begitu kurang lebih ucapan teman-temannya, sebagaimana ditirukan oleh Vivian. Begitu juga dengan pandangan orang tuanya yang menyayangkan mengapa anak kuliah terus bermain game di rumah.
Meski dihantam oleh berbagai respon negatif yang tak mendukung karier dan hobinya, Vivian pantang menyerah. Ia terus berlatih untuk meningkatkan skill agar dapat menjadi pro player hingga atlet profesional.
Konsisten, fokus, belajar tekun, tidak mudah putus asa dan disiplin, menurut peraih medali emas bersama timnas Mobile Legends di SEA Games 2023 lalu, menjadi hal yang penting meraih cita-cita di dunia Esport.
"Tapi ya balik lagi karena dari awal aku suka, cinta dan hobi sama game ini merasa yakin dan konsisten itu yang penting. Satu tahun pertama 2017-an berat ya, tapi tahun kedua aku mulai buktiin dan terus belajar, tekun, kembangkan terus pasti awal-awal banyak cibiran itu sudah pasti," tegasnya.
Atas kegigihannya dan ketekunannya dalam membangun karier di bidang yang disukainya ini, Vivian sekarang menjadi atlet profesional dan pro player yang sukses. Alhasil, orang tuanya pun mulai bangga dengan pecapaian sang anak.
"Sekarang mamah sudah mulai bangga dengan apa yang sudah aku raih. Mamah juga bisa bilang ke orang-orang sekitarnya dengan senang dan bangga, yang tadinya main game dipandang sebelah mata, kini bangga," ujar Vivian.
Vivian sendiri memulai karier esports bersama Bigetron sejak tahun 2018 dan telah meraih berbagai prestasi baik di dalam negeri, maupun di kancah internasional mewakili Indonesia. Mampu menjadi yang terbaik di ajang IESF WEC 2024 artinya menyandang status sebagai juara dunia. [rk]