auto

Bahaya! Jangan Tidur di Dalam Mobil dengan Mesin dan AC Menyala

Penulis Rahma K
Jul 27, 2023
Ilustrasi pengemudi yang beristirahat dan tidur di dalam mobil. (Foto: freepik/aleksandarlittlewolf)
Ilustrasi pengemudi yang beristirahat dan tidur di dalam mobil. (Foto: freepik/aleksandarlittlewolf)

ThePhrase.id – Tahukah kamu? Tidur di dalam mobil dalam keadaan AC dan mesin menyala memiliki tingkat bahaya yang tinggi dan dapat berujung fatal hingga dapat menyebabkan kematian. 

Mengantuk saat berkendara memang merupakan hal yang rentan dialami banyak pengemudi. Terlebih lagi jika tengah bepergian jarak jauh. Melihat jalanan yang monoton dan kurangnya istirahat sebelum memulai perjalanan dapat membuat pengemudi mengantuk. 

Namun, para pengendara dan juga penumpang mobil perlu mengetahui bahaya dari tidur di dalam mobil, terutama jika dilakukan dengan mesin dan AC yang menyala. Pasalnya, hal ini telah menelan banyak korban di berbagai belahan dunia.

Sebagai contoh adalah ketika tengah melipir untuk beristirahat sejenak, pengemudi dan penumpang memilih untuk tidur di dalam mobil dengan kondisi mesin dan AC menyala daripada beristirahat di gedung rest area, bilik tidur yang tersedia, ataupun berhenti di tempat peristirahatan seperti hotel.

Atau ketika seseorang tengah menunggu orang lain di mobil dalam keadaan mobil yang menyala, AC yang menyala full blast, dan tanpa disadari tertidur karena merasa bosan menunggu. Contoh-contoh tersebut terdengar sepele, tetapi ternyata sangat berbahaya.

Alasannya adalah karena orang yang berada di dalam kabin mobil yang tertutup tanpa sirkulasi udara dapat keracunan gas karbon monoksida atau CO yang berbahaya. Gas monoksida tersebut berasal dari akumulasi CO di dalam kabin, dan juga berasal dari luar yang masuk ke dalam kabin. 

Untuk diketahui, karbon monoksida merupakan gas beracun yang tidak memiliki warna dan juga tidak memiliki aroma. Sehingga, sering kali orang tak menyadari tengah menghirup gas tersebut. Padahal, gas ini sangat berbahaya bagi siapapun yang menghirupnya. 

Efek menghirup gas monoksida adalah membuat kehilangan kemampuan mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Alhasil, tubuh tak mendapatkan asupan oksigen dan akan merasa lemas, pusing, dan kehilangan cairan. Jika hal ini terjadi dan berlangsung dalam waktu yang lama, maka dapat berujung pada kematian.

Lantas bagaimana ketika mobil melaju? Kabin juga berada dalam keadaan tertutup dengan AC yang menyala. Mungkin tak sedikit orang yang mempertanyakan hal ini. Namun, ketika berada di dalam mobil yang  melaju, orang akan menyadari jika menghirup sebuah kebocoran dari luar, merasa pengap di dalam kabin, dan lain-lain, sehingga dapat melakukan tindakan. Tindakan ini tidak dapat diambil jika dalam keadaan tertidur.

Jika pengendara dan penumpang menginginkan istirahat dalam perjalanan, ada baiknya untuk tidur di luar mobil. Namun, jika ingin di dalam mobil, pastikan mesin mobil dalam keadaan mati, membuka sedikit jendela, dan mengunci pintu untuk keamanan.
Perlu diperhatikan juga untuk tidak tidur di dalam mobil dalam waktu yang lama. Training Director The Real Driving Center (RDC), Marcell Kurniawan mengatakan bahwa istirahat di dalam mobil apabila mengantuk cukup dalam durasi 10 hingga 15 menit saja, dilansir dari Kompas.com.

Selain itu, tempat parkir juga harus diperhatikan. Jangan tidur dalam mobil yang terparkir di bawah pohon karena dapat tumbang ketika pengemudi tertidur, maupun di basement yang tidak mendapatkan asupan udara segar. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic