auto

Bahaya Mengemudi dalam Kondisi Mengantuk, Simak 5 Tips Mengatasinya!

Penulis Rahma K
Feb 01, 2024
Ilustrasi tertidur saat berkendara. (Foto: Freepik/senivpetro)
Ilustrasi tertidur saat berkendara. (Foto: Freepik/senivpetro)

ThePhrase.id – Belum lama ini, sebuah kecelakaan di Tol Jagorawi antara Toyota Kijang Innova yang menabrak bagian belakang sebuah truk, memakan korban. Diketahui, korban adalah seorang mahasiswi yang merupakan sopir dari Innova tersebut.

Pihak kepolisian menduga kecelakaan terjadi karena sopir dari Innova atau korban, menyetir dalam kondisi mengantuk hingga kehilangan fokus dan menabrak bagian belakang truk. Kecelakaan itu sendiri terjadi pada sekitar pukul 00.00 WIB dini hari, Sabtu (27/1).

Dari kecelakaan ini, masyarakat dapat mengambil pelajaran untuk tidak berkendara dalam keadaan mengantuk. Karena, mengemudi ketika mengantuk bukan hanya dapat membahayakan diri sendiri sebagai pengemudi, tetapi juga penumpang yang berada di dalam kendaraan.

Perasaan kantuk yang kecil lama-lama dapat menjadi besar jika tidak ditangani dengan beristirahat. Begitu juga dengan deretan kantuk kecil yang sering kali tidak disadari, tetapi membuat kehilangan kendali akan kendaraan.

Fenomena ini disebut juga dengan istilah microsleep, yakni sebuah episode tidur nyenyak dalam waktu singkat yang terjadi selama kurang dari 30 detik hingga dua menit. Namun, orang yang mengalaminya tak merasakan bahwa dirinya baru saja tertidur.

Orang yang mengalami microsleep umumnya akan terbangun dengan tersentak. Sentakan ini lah yang membuat seseorang baru menyadari dirinya telah tertidur. Namun, sentakan ini dapat membahayakan karena dapat membuat tubuh melakukan refleks yang membahayakan pada kendaraan seperti membanting setir kemudi.

Selain microsleep, fenomena yang berhubungan dengan tidur di jalan lainnya adalah highway hypnosis. Ini terjadi ketika seseorang yang berkendara di jalan tol dalam waktu lama kehilangan kendali karena melihat jalan tol yang monoton, bak 'terhipnotis'.

Untuk menghindari rasa kantuk, microsleep, ataupun highway hypnosis yang dapat mengganggu mengemudi, simak tips berikut ini!

1. Istirahat yang cukup sebelum perjalanan jauh

Hal paling penting yang harus dilakukan untuk menghindari bahaya mengantuk ketika menyetir adalah istirahat yang cukup sebelum berkendara dalam waktu yang panjang. Mengemudi dalam perjalanan yang jauh membutuhkan konsentrasi yang tinggi, untuk itu istirahatlah 7-9 jam sebelumnya.

2. Terus bergerak

Mengemudi dengan fokus memang harus dilakukan. Tetapi, berdiam di satu posisi dalam waktu yang lama dapat membuat otot menjadi kaku dan lelah. Maka dari itu, disarankan untuk terus bergerak seperti menggerakkan tubuh secara ringan dan mengganti posisi duduk.

3. Mendengarkan lagu

Mendengarkan musik menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi rasa kantuk yang muncul ketika berkendara. Lagu yang upbeat akan membuat rasa kantuk perlahan menghilang, terutama jika dibarengi dengan anggukan kepala, jentikan jari, atau sedikit bergoyang sembari menikmati alunan musik.

4. Konsumsi kafein dan makanan lain

Selain itu, pengemudi juga dapat mengonsumsi kafein seperti kopi untuk membantu mata lebih terbuka. Pengemudi juga dapat mengonsumsi makanan lain yang membuat fokus tetap berjalan seperti makanan ringan agar tetap mengunyah, atau permen.

5. Istirahat di rest area jika mengantuk

Tips satu ini merupakan yang kerap diabaikan oleh para sopir. Rasa kantuk ketika mengemudi merupakan sinyal yang diberikan tubuh untuk beristirahat. Jika rasa kantuk tak kunjung terobati dengan melakukan serangkaian hal di atas, maka tandanya pengemudi perlu melipir ke rest area atau peristirahatan terdekat untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic