Bangga! Gerry Utama Jadi Ilmuwan Termuda Indonesia yang Tergabung dalam Misi Riset Rusia ke Antartika

ThePhrase.id – Inilah sosok Gerry Utama. Seorang ilmuwan muda yang tengah mengikuti misi riset Rusia ke Antartika, kutub selatan bumi yang juga merupakan benua dengan iklim terdingin di dunia. 

Ekspedisi yang diikutinya adalah Russia Antartica Expedition (RAE) ke-69. Misi ini akan berlangsung selama 133 hari, dimulai pada bulan Maret dan akan berakhir di bulan Juli 2024. Hebatnya, Gerry menjadi ilmuwan termuda Indonesia yang tergabung dalam misi ini.

Diketahui, misi ini menjadi salah satu misi paling bersejarah penting bagi hubungan Indonesia-Rusia yang telah memasuki 74 tahun. Pasalnya, ini merupakan kali pertama mahasiswa Indonesia diikutsertakan dalam ekspedisi Rusia ke kutub.

Selain itu, misi ini menjadi catatan sejarah yang penting karena Gerry akan menjadi ilmuwan termuda Indonesia yang menginjakkan kaki di Antartika. Gerry merupakan pemuda kelahiran 27 Juni 1993, saat ini, ia berusia 30 tahun.

Terlebih lagi, misi ini juga merupakan misi pertama sebagai peneliti Indonesia dan ASEAN dengan menggunakan kapal riset yang dimiliki oleh Pemerintah Rusia, yakni kapal riset Akademik Tyroshnikov.

Semua ilmuwan dalam misi ini termasuk Gerry akan mengarungi tiga samudra, yakni Samudra Atlantik, Samudra Hindia, dan Samudra Antartika atau Laut Selatan dengan kapal riset tersebut hingga mencapai benua Antartika. Kapal tersebut membawa sekitar 2.000 ton kargo muatan.

Kajian ilmiah bukan hanya akan dilakukan di Antartika, tetapi juga di atas kapal selama pelayaran berlangsung. Di atas kapal, makanan segar, peralatan ilmiah, teknologi, dan bahan untuk penelitian dan perbaikan kepada stasiun pesisir akan tersedia.

Para penjelajah juga akan menerima bahan bakar dan beberapa peralatan, termasuk dua buah helikopter KA 32TS, satu kompleks bergerak untuk penunjang perjalanan ilmiah, traktor Kirovets K-703M, trailer ulat roda tiga dan roda satu dengan instalasi crane, hingga tiga generator diesel.

Perjalanan dimulai dari Kota Saint Petersburg di Rusia pada 1 Maret 2024. Pada akhir Maret, para penjelajah akan tiba di pelabuhan Cape Town, Afrika Selatan. Kemudian di bulan April, para peneliti akan mencapai dataran Antartika.

Di sana, para ilmuwan akan mengunjungi beberapa stasiun riset yang dimiliki oleh Pemerintah Rusia di Antartika, yakni terkait penelitian kebumian dan perubahan iklim di Stasiun Mirny - Stasiun Progress - Stasiun Molodezhnaya - Stasiun Novolazarevskaya - Stasiun Bellingshausen.

Gerry sendiri merupakan mahasiswa S2 St. Petersburg State University, Rusia pada jurusan Paleogeografi, sebuah ilmu yang mempelajari sejarah geografi, ilmu fisik lanskap, dan ilmu tentang lingkungan manusia atau budaya.

Sebelum merantau ke Negara Beruang Merah, pemuda asal Palembang ini terlebih dahulu menamatkan S1-nya di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada jurusan Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi, dan lulus pada tahun 2011. [rk]