ThePhrase.id – Beberapa waktu belakangan ini, kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar, yakni truk dengan kendaraan yang lebih kecil seperti mobil dan motor kerap terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Banyak dari alasan kecelakaan ini terjadi adalah karena pengendara mobil atau motor berada di area blind spot truk. Blind spot sendiri adalah titik buta atau area di sekitar truk yang tidak terlihat secara langsung oleh sang pengemudi melalui spion.
Seperti diketahui, truk memiliki bodi yang besar, dengan muatan yang tak kalah besar pula. Maka dari itu, sang pengemudi memiliki keterbatasan pengelihatan pada beberapa titik. Titik-titik ini lah yang perlu diketahui oleh para pengemudi kendaraan lainnya untuk dihindari demi menghindari kecelakaan.
Memang, lalu lintas pada beberapa jalan seperti jalanan ibu kota memiliki kepadatan yang tinggi. Hal ini membuat baik pengendara mobil atau motor ingin bergegas untuk sampai pada tujuan dan menggunakan cara menyalip kendaraan lain. Namun jika menyalip truk terdapat potensi bahaya cukup tinggi karena adanya blind spot.
Kendaraan besar seperti truk memiliki empat area blind spot. Titik buta pertama adalah tentunya pada bagian belakang. Jika pengemudi mobil memiliki keleluasaan visibilitas pada bagian belakang mobil, maka tidakp dengan pengemudi truk karena tertutup muatan. Maka dari itu, penting untuk berhati-hati jika berada di belakang truk.
Yang kedua adalah sisi kanan. Meskipun terdapat spion kanan, visibilitas pengemudi tetap terbatas. Blind spot kanan truk dimulai dari samping kabin kanan dan membentang hingga bagian kanan truk, melebar tiga jalur lalu lintas sebelah kanan atau menyerong.
Selanjutnya adalah sisi kiri truk. Jika sisi kanan masih lebih terlihat oleh pengemudi karena kursi tempat duduknya berada di sebelah kanan, maka kiri merupakan sisi yang lebih tidak terlihat oleh pengemudi. Maka dari itu, jika pengemudi kendaraan kecil berada di sebelah sisi truk ketika sedang berbelok dapat menjadi bahaya.
Terakhir, titik buta yang tak bisa dilihat sopir adalah pada bagian depan truk. Karena truk memiliki ketinggian yang lebih tinggi dari mobil maupun motor, maka visibilitasnya pada bagian depanya terbatas. Karena alasan ini, hindari memotong jalur di depan truk agar tidak terjadi kecelakaan.
Kita tidak dapat mengendalikan akan bertemu kendaraan apa saja di jalanan. Maka dari itu, ada baiknya untuk mengethaui cara berkendara yang aman jika sewaktu-waktu tengah berkendara di jalanan bersebelahan atau berada di sekitar truk.
Tips yang pertama tentunya adalah dengan menjaga jarak aman beberapa meter dari truk. Agar jika terjadi situasi yang darurat, kita masih memiliki jarak aman untuk mengambil keputusan reaksi. Hindari juga berada di dalam empat blind spot truk yang telah di jelaskan di atas.
Selanjutnya, jika berada di sekitar truk, bunyikan klakson sebagai tanda. Terutama jika ingin berpindah lajur yang berada di dekat truk. Klakson akan menjadi tanda jika sang pengemudi tidak dapat melihat kamu dari spion.
Saat berkendara di sekitar truk dan jika ingin melintas atau mendahului, selain membunyikan klakson perlu juga untuk memerhatikan kecepatan truk tersebut. Selain itu, penting juga untuk memberikan ruang yang cukup antara kendaraan dengan truk agar truk dapat melihat kita dengan jelas.
Terakhir, jangan melintas di sisi kanan maupun kiri saat truk berbelok. Ada baiknya untuk bersabar dan menunggu hingga truk selesai berbelok baru kembali melaju ke arah tujuan. Hal ini dikarenakan, pengemudi tak dapat melihat pengemudi jika kita berada di sisi kanan maupun kiri. [rk]