auto

Belajar dari Insiden Mobil Listrik Terbakar di Bandung, Ini Langkah Darurat yang Harus Kamu Tahu

Penulis Rahma K
Jul 08, 2025
Ilustrasi kebakaran mobil di jalan raya. (Foto: Pexels/Styves Exantus)
Ilustrasi kebakaran mobil di jalan raya. (Foto: Pexels/Styves Exantus)

ThePhrase.id – Kebakaran sebuah mobil listrik di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (5/7) lalu cukup membuat publik gempar. Pasalnya, mobil listrik yang tengah dikendarai di jalan raya tersebut tiba-tiba mengeluarkan asap dari bagian depan dan terbakar.

Tak tanggung-tanggung, si jago merah terus melahap mobil listrik Wuling Air EV tersebut hingga habis dan hanya menyisakan rangka. Untungnya, tim pemadam kebakaran dengan tanggap menangani insiden tersebut hingga api padam dan tak memakan korban. Dilansir dari laman resmi Instagram bdg.siaga113.uptselatan, kebakaran ini berhasil dipadamkan dalam waktu 16 menit.

Usut punya usut, kebakaran ini terjadi bukan karena komponen baterai. Hal ini ditegaskan oleh pihak Wuling, dikutip dari katadata. Baterai dan juga motor elektrik bukanlah biang keroknya, karena baterai yang terletak di bagian bawah kabin mobil dan motor elektrik di bagian belakang ditemukan dalam kondisi utuh usai pemadaman.

Kendati demikian, pemilik mobil listrik maupun motor listrik perlu mengetahui langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi insiden seperti ini, mengingat makin meningkatnya peminat kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia.

Hari sial memang tidak ada di kalender. Meskipun kemungkinan kendaraan listrikmu bisa terbakar tergolong kecil, tetapi bukan berarti tak mungkin terjadi. Maka dari itu, para pemilik kendaraan listrik harus tahu langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila kendaraan tiba-tiba terbakar. 

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menepi ke tempat yang aman, terbuka, dan tak berpotensi membuat api menjalar ke kendaraan lain atau bahkan bangunan. Setelah itu, segera matikan kendaraan dan keluar, serta mengevakuasi seluruh penumpang.

Sembari menjauh dari kendaraan, menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) khusus kendaraan listrik yang ada dalam kendaraan juga bisa menjadi pertolongan pertama. Namun, apabila tak berhasil, lebih baik untuk menjauh dan segera menghubungi pemadam kebakaran.

Pasalnya, dilansir dari Kompas.com, pendiri Dokter Mobil, Lung Lung mengatakan apabila sebuah kendaraan listrik terbakar, sebenarnya tidak ada yang bisa dilakukan. Maka dari itu, menghubungi layanan darurat dan menginformasikan bahwa yang terbakar adalah kendaraan listrik adalah langkah yang harus dengan cepat dilakukan.

Setelah api padam, jangan langsung dekati kendaraan karena baterai masih berpotensi mengalami kebakaran ulang atau reignition. Serahkanlah pada pihak yang berwenang untuk ditangani sesuai prosedur.

Selain itu, pemilik kendaraan listrik juga perlu tahu bahwa terdapat beberapa hal yang memicu kebakaran EV. Antara lain adalah thermal runway, di mana baterai mengalami reaksi kimia yang menghasilkan panas berlebih lalu mengalami overheating, cacat produksi, benturan keras atau kecelakaan, malfungsi pendingin baterai, hingga overcharging.

Insiden Wuling Air EV kebakaran yang terjadi di Bandung ini menjadi pengingat penting bahwa edukasi dan pemahaman terhadap teknologi kendaraan listrik perlu terus ditingkatkan, baik oleh produsen, pemilik, maupun masyarakat umum. 

Meskipun secara statistik risiko kebakaran pada EV tergolong rendah, kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat tetap menjadi hal yang tak bisa diabaikan. Dengan penggunaan yang bijak dan perawatan yang tepat, kendaraan listrik tetap menjadi solusi transportasi yang ramah lingkungan. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic