ThePhrase.id – Pernahkah Anda mendapati diri sendiri berbisik, “Aku pasti bisa,” atau justru mengomel pelan saat melakukan kesalahan? Fenomena berbicara pada diri sendiri, atau self-talk, kerap terjadi tanpa kita sadari, baik dalam bentuk suara keras maupun hanya dalam hati.
Meski bagi sebagian orang ini aneh, faktanya self-talk adalah bagian alami dari kehidupan sehari-hari dan berperan penting dalam kesehatan mental serta pengelolaan emosi. Tetapi, apakah berbicara pada diri sendiri adalah hal yang normal? Pasalnya, self-talk sering kali diasosiasikan dengan masalah kesehatan mental.
Self-talk didefinisikan sebagai dialog yang terjadi antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dialog ini dapat berbentuk suara yang keras maupun hanya di dalam hati. Seperti dialog pada umumnya, self-talk dapat bersifat positif maupun negatif. Contohnya adalah menilai keputusan, memotivasi diri sendiri, merenungi pengalaman, hingga menyusun rencana.
Para ahli psikologi menilai self-talk sebagai mekanisme alami untuk mengelola pikiran, emosi, dan perilaku. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, self-talk membantu merefleksikan diri, memberikan afirmasi, serta mengekspresikan emosi yang dirasakan terhadap pengalaman kurang menyenangkan.
Self-talk juga dapat membantu seseorang tetap tenang saat menghadapi situasi menantang, serta menjadi sarana efektif untuk manajemen stres dan meningkatkan kesehatan mental.
Berbicara dengan diri sendiri dengan cara yang positif atau positive self-talk juga memiliki dampak yang baik karena berpengaruh pada pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Positive self-talk juga bisa membantu seseorang dalam membuat keputusan dengan bijak dalam menghadapi sebuah permasalahan.
Positive self-talk mendorong seseorang untuk berpikir positif, optimis, memotivasi, dan berusaha melihat sisi baik dari segala hal.
Mengapa orang melakukan self-talk secara tidak disadari? Ini karena self-talk adalah interaksi antara pikiran sadar dan bawah sadar. Self-talk mempersiapkan diri untuk melakukan sebuah kegiatan atau tantangan, mengolah perasaan, memperkuat keputusan, mencari validasi, hingga menghibur diri sendiri.
Maka dari itu, self-talk pada dasarnya adalah perilaku yang normal dan wajar untuk dilakukan seseorang, sepanjang tidak mengganggu fungsi sosial dan aktivitas sehari-hari. Apabila self-talk telah menuju pada arah yang negatif, maka perlu diwaspadai sebagai gejala gangguan mental tertentu. [rk]