ThePhrase.id – Belum lama ini, seorang bocah bernama DeLiang Al Farabi menarik perhatian publik. Video yang memperlihatkan dirinya tengah mengisi webinar menggunakan bahasa Inggris viral di media sosial.
Usut punya usut, DeLiang ternyata diundang sebagai pembicara di sebuah webinar dengan siswa SD dan SMP di negara Polandia sebagai pesertanya. Ia menjadi pembicara untuk membagikan pengalamannya sebagai seorang penulis cilik.
Yap, meskipun usianya baru menginjak 11 tahun, DeLiang ternyata merupakan seorang penulis yang andal dan telah menulis puluhan buku. Bukan sembarang buku, beberapa dari karyanyanya bahkan meraih pengakuan global.
Bocah yang lahir di Taipei, Taiwan ini diketahui telah menulis 40 buku dalam bahasa Inggris. Lebih dari 30 di antaranya telah diterbitkan oleh penerbit di luar negeri, lebih tepatnya di London, Inggris.
Diketahui, buku ke-37 DeLiang yang akan diterbitkan oleh penerbit di London merupakan serial sirah nabi yang mengisahkan tentang Perang Badar. Dalam penggarapannya, tulisan DeLiang juga disupervisi oleh islamic scholars lulusan University of Al-Azhar Kairo, Mesir untuk menjaga originalitasnya.
Sementara itu, sembilan dari buku karya DeLiang yang telah diterbitkan termasuk dalam genre novel yang ceritanya diklaim cocok untuk semua umur, bukan hanya spesifik untuk anak-anak.
Bahkan, dua novel di antaranya yang berjudul "Quirky Friends" dan "Weird Family" pernah masuk dalam daftar Top 15 Amazon Amerika Serikat dan Inggris kategori Dark Comedy. Tak hanya itu, novel ber-genre fantasi dengan judul "Rigel: The Last Guardian" yang digarapnya juga sempat nangkring di daftar Top 50 Amazon Amerika Serikat dan Inggris.
Berkat kesuksesannya sebagai penulis, ia telah menerima royalti pertamanya di usia 10 tahun sejumlah 20 juta rupiah.
Lantas, bagaimana pria berkacamata yang tumbuh di Bristol, Inggris karena ikut kedua orang tuanya yang merantau untuk menempuh pendidikan S3-nya ini bisa memiliki kemampuan menulis yang gemilang hingga menembus penerbit di Eropa di usianya yang masih belia?
Dikutip dari laman Instagran sang ayah, Ario Muhammad, DeLiang telah dibiasakan untuk melakukan journaling dengan menulis kesehariannya. Selain itu, DeLiang juga didorong untuk banyak membaca dan dimotivasi untuk menulis.
Ketika usianya menginjak tujuh tahun, ia telah menulis beberapa kalimat yang ternyata seru dan lucu. Melihat potensi ini, sang ayah yang juga merupakan penulis melatih DeLiang selama hampir satu tahun, rutin selama 15 hingga 30 menit dalam satu hari.
Sebagai hasilnya, dalam tiga bulan pertama, ia telah melahirkan empat buku bergambar. Enam bulan kemudian, novel komedi pertamanya berhasil dirampungkan. Satu tahun kemudian, ia sukses menulis tiga novel komedi.
Pada wawancaranya dengan Metro TV belum lama ini, DeLiang diminta memberikan pesan bagi orang-orang yang ingin menulis tetapi memiliki keraguan. Menurutnya, kita harus percaya dengan diri sendiri dan banyak membaca untuk mendapatkan inspirasi. [rk]