ThePhrase.id – Belakangan ini, nama Ejae naik daun berkat perannya sebagai pengisi vokal dalam lagu-lagu dari film Netflix yang viral, KPop Demon Hunters. Bukan cuma viral, film animasi tersebut berhasil memecahkan rekor sebagai film Netflix terpopuler sepanjang masa.
Sebagai film animasi yang juga bergenre musikal, film ini diisi oleh berbagai lagu. Lagu-lagu di film ini bukan cuma didengar oleh penontonnya, tetapi tenar di tangga lagu dunia dan di berbagai platform. Alhasil, album soundtrack yang berjudul "KPop Demon Hunters (Soundtrack from the Netflix Film)" ini berhasil meraih berbagai pencapaian.
Salah satunya adalah meraih debut tertinggi di tangga lagu Billboard 200 untuk soundtrack yang dirilis pada tahun 2025, debut di peringkat ke-8, dan merupakan soundtrack pertama di tahun ini yang mencapai sepuluh besar.
Selain itu, salah satu lagu dalam album tersebut yang berjudul "Golden" mencapai kepopuleran yang tinggi di Korea Selatan. Karena itu, lagu ini mampu mencatatkan rekor baru sebagai lagu pertama dalam sejarah yang meraih 1.000 sertifikasi Perfect All-Kill (PAK) usai puncaki seluruh real-time, daily, dan weekly chart platform streaming di Korea, termasuk Melon, Genie, dan Bugs.
Maka dari itu, tak heran jika penyanyi di balik lagu-lagu soundtrack yang hits ini menjadi perhatian publik. Kesuksesan album dan lagu-lagu ini mengangkat Ejae ke permukaan sebagai sosok penting dalam industri musik, terutama di ranah K-pop yang sedang mendunia.
Pemilik nama asli Kim Eun Jae ini adalah seorang singer-songwriter dan produser rekaman yang telah lama berkecimpung dalam dunia musik. Berasal dari Korea Selatan dan Amerika Serikat, ia memiliki latar belakang yang kuat dalam musik, yang membantunya menciptakan karya-karya brilian.
Namanya sudah tidak asing lagi di industri K-pop karena kontribusinya dalam menulis lagu untuk grup-grup besar seperti Red Velvet, Aespa, Twice, Nmixx, Le Sserafim, dan Kep1er. Kemampuan Ejae dalam menciptakan lagu-lagu hits yang dinikmati jutaan penggemar menunjukkan keahliannya yang mumpuni sebagai pencipta lagu sekaligus produser.
Tapi, perjalanan karier Ejae tidaklah instan. Sebelum terjun di balik layar lagu-lagu K-Pop, ia terlebih dahulu mencoba untuk menjadi idol K-Pop. Ia melakukan masa trainee-nya selama hampir sepuluh tahun di SM Entertainment, salah satu agensi terbesar di Korea Selatan.
Namun, setelah gagal debut, ia memilih untuk memperdalam pendidikan musiknya di luar negeri dengan berkuliah di New York University Tisch School of the Arts. Langkah ini memperluas wawasan musik dan memperkaya teknik yang digunakan dalam karyanya. Setelah itu, Ejae bertransisi ke dunia penulisan lagu dan produksi, bidang yang membuatnya dikenal luas di industri musik.
Keputusan itu justru membuka peluang yang lebih besar. Dari balik layar, ia mulai menorehkan karya yang tak kalah berpengaruh dibanding tampil di depan panggung. Karya-karya ciptaannya termasuk lagu hits "Drama" aespa, "Armageddon" aespa, "SObeR" Suzy, "Psycho" Red Velvet, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, di album soundtrack Kpop Demon Hunters, Ejae mengisi vokal pada lagu "How It's Done", "Golden", "Takedown", "Free", dan "What It Sounds Like".
Kesuksesan Ejae di K-pop Demon Hunters adalah hasil dari kerja keras dan dedikasinya yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Ia bukan sekadar vokalis pendukung, melainkan seorang profesional di bidang musik yang membawa sentuhan personal dan profesionalisme tinggi dalam setiap karya yang dihasilkannya. [rk]