auto

Berkenalan dengan Jinba-Ittai, Filosofi yang Mengantarkan Mazda pada Kesuksesan

Penulis Rahma K
Jul 12, 2023
(Foto: mazda.com)
(Foto: mazda.com)

ThePhrase.id – Apakah kamu pernah mendengar istilah Jinba-Ittai dari brand otomotif asal Jepang, Mazda? Ternyata, istilah ini merupakan filosofi, konsep, dan juga konsep utama Mazda yang diterapkan oleh para insinyur dalam praktik pembuatan kendaraan Mazda.

Sebagai filosofi dari brand kelas dunia, tentu terdapat kisah di baliknya. Eurokars Motor Indonesia, distributor otomotif untuk merek Mazda di Indonesia mengungkapkan kisah inspiratif di balik kelahiran dan evolusi Jinba-Ittai tersebut.

"Filosofi Jinba-Ittai sudah menjadi ideologi yang sangat dikenal di Indonesia, khususnya bagi pecinta dan pemilik mobil Mazda. Jiba-Ittai merupakan value yang kami selalu komunikasikan, karena produk Mazda lahir dari para Takumi Jepang dan serat dengan filosofi yang sangat menarik untuk selalu diceritakan kepada konsumen di Tanah Air," ungkap Ricky Thio, Managing Director PT Eukars Motor Indonesia pada siaran pers tertulisnya, Jumat (7/7).

Filosofi ini sendiri mendefinisikan hubungan tanpa batas antara mobil dan pengemudi. Semuanya berawal ketika Tetsu Kasahara, Asisten Manajer Departemen Pengembangan Dinamika Chassis, Divisi Pengembangan Kendaraan dipercaya untuk 'membangun' Mazda MX-5 generasi pertama.

Berkenalan dengan Jinba Ittai  Filosofi yang Mengantarkan Mazda pada Kesuksesan
 Ilustrasi mengemudikan mobil Mazda. (Foto: mazda.com)

Kala itu, ketika prototipenya rampung, Kasahara mengalami momen transformatif saat mengemudikan versi prototipe tersebut, di mana ia merasakan kesatuan yang utuh dengan mobil tersebut.

Mulanya, folosofi ini lebih dikenal dengan Jinsha Ittai yang berarti kesatuan antara mobil dan pengemudi. Namun, istilah tersebut berangsung-angsur berkembang menjadi yang sekarang dikenal luas karena terinspirasi oleh ikatan gigih antara kuda dan penunggangnya.

Hal yang dikejar oleh Kasahara bukanlah kecepatan di trek, tetapi kegembiraan ketika mengendarai kendaraan. Untuk itu, ia terus menyempurnakan dinamika sasis, mengubah pengaturan, mengukur suhu permukaan ban, mengumpulkan data, dan menguji coba dengan pengendarai prototipe MX-5 lagi dan lagi.

"Ada saat ketika saya sedang mengemudikan mobil tersebut dan tiba-tiba saya tidak lagi merasakan keberadaan mobil tersebut. Saya tidak berasa suatu kejanggalan apapun, dan sapa pikir, ini dia," ujar Kasahara, dilansir dari laman resmi Mazda.

Yang dimaksudkan adalah ketika melewati serangkaian penyempurnaan dan uji coba, Kasahara akhirnya merasakan perasaan 'kesatuan' dengan mobil tersebut sampai-sampai ia tak merasakan keberadaan mobil karena telah menyatu dengannya.

Setelah itu, filosofi ini terus berevolusi dan diturunkan oleh para insinyur senior ke penerusnya seperti pada Yasuyoshi Mushitani Technical Leader Chassis Dynamics yang berperan penting dalam mengembangkan konsep Jinba-Ittai.

Berkenalan dengan Jinba Ittai  Filosofi yang Mengantarkan Mazda pada Kesuksesan
Kawata, Mushitani and Kasahara. (Foto: mazda.com)

Mushitani mengawali karier sebagai pesepakbola muda yang tergabung dalam Mazda Soccer Club kemudian banting setir untuk terjun ke dunia engineering dengan bergabung dengan Chassis Development Team. Ia menenggelamkan dirinya dalam informasi dan mempelajari seluk-beluk suspensi serta dinamika sasis.

Ia juga belajar dari Tetsu Kasahara. Atas kerja kerasnya, Mushitani berhasil masuk ke departemen Chassis Dynamics Development yang menjadi mimpinya, dan di tahun 2003 ia bahkan dipindahkan ke headquarter (HQ) Jerman Mazda Eropa. Saat kembali ke Jepang, ia dipercaya untuk mengembangkan Mazda 5, sebuah MPV yang rilis di tahun 2010.

Konsep Jinba-Ittai kemudian juga kembali berevolusi dan diterapkan oleh Hiroshi Kawata, Asisten Manajer Dinamika Chassis, Departemen Pengembangan, Divisi Pengembangan Kendaraan. Ia 'mengambil tongkat estafet' untuk menerapkan filosofi ini pada MX-5 ND terbaru.

Kawata tertarik pada mobil sejak masih duduk di bangku sekolah, ia juga memiliki ketertarikan tinggi pada MX-5 NA ketika seorang teman dari sang ayah mengendarainya. Untuk itu, ia kemudian bergabung dengan Mazda.

Ia belajar banyak dari sang pendahulunya, yakni Kasahara dan Mushitani dan pada awalnya diberi pekercayaan untuk meng-handle Mazda3. Setelah bertahun-tahun, akhirnya ia diberi kepercayaan untuk mengembangkan MX-5 ND generasi keempat.

Kawata mendapatkan tugas untuk mengembangkan MX-5 terbaru agar memiliki 'feeling' yang sama dengan versi originalnya, NA. Untuk itu, Kasahara turut tergabung dalam pengembangannya, menanamkan konsep Jiba-Ittai ke dalamnya. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic