ThePhrase.id – Seniman mural asal Bali bernama Yessi Nur Mulianawati atau yang lebih dikenal dengan nama Yessiow akan menggelar tur ke lima negara di dua benua untuk mempersembahkan karya mural terbaiknya.
Kelima negara tersebut adalah Spanyol, Yunani, Austria, Italia, dan yang terakhir adalah Australia. Tur ini dimulai sejak 11 Juni 2023 dan akan berlangsung hingga Oktober 2023 mendatang.
Negara pertama yang ia datangi adalah Spanyol. Yessi berpartisipasi pada festival mural Saladina Festival di Mallorca, Spanyol. Kemudian, ia akan melanjutkan turnya pada festival Urban Acts di Yunani, Calle Libre Festival di Wina, Austria, dan Luce Festival di San Pietro, Italia.
Pada tur kali ini, Yessi akan memamerkan karya terbaiknya yang bertemakan perempuan. Ia mengambil tema ini karena merepresentasikan dirinya yang juga seorang perempuan, serta untuk menginspirasi para seniman perempuan lainnya.
Yessi sendiri adalah seorang seniman mural yang telah berkarya sejak tahun 2013. Sehingga, ini bukanlah kali pertama dirinya melanglang buana ke berbagai negara untuk berkarya.
Ia memiliki kecintaan yang tinggi pada dunia seni. Minatnya mengacu pada mural dan ia mendapatkan kepuasan tersendiri ketika menggambar pada media yang luas seperti pada permukaan tembok, yang mana merupakan seni mural.
"Mural adalah seni yang dibuat di media tembok. Sering dianggap mirip grafiti, tapi kalau grafiti ada culture-nya sendiri. Dari segi penggunaan media juga berbeda karena mural menggunakan car, sedangkan grafiti menggunakan spray paint. Seni mural juga bisa di mana saja, bisa di tembok, jalanan, basketball court dan bidang luas lainnya," jelas Yessi dilansir dari laman resmi Kemenparekraf.
Menurut Yessi, mural adalah seni ekspresif dan seni sosial karena dapat dilihat oleh semua orang. Ia senang karyanya dapat menjadi bagian dari masyarakat lokal yang melewati muralnya dalam kegiatan sehari-hari.
Meski kini dikenal sebagai seniman mural yang telah mendunia, pada awalnya Yessi mulai menggambar di atas kanvas, bukan di tembok. Namun, setelah mencoba beberapa kali memasukkan karyanya ke galeri atau pameran agar dapat dinikmati oleh banyak orang, ia belum menemukan keberhasilan.
Alhasil, Yessi sempat merasakan putus asa. Hal ini kemudian menuntunnya untuk berpikir cara lain yang dapat membuat banyak orang dapat menikmati karya seninya tanpa 'syarat' seperti harus ke suatu tempat untuk menikmatinya.
"Kalau lukisan, harus melewati proses yang panjang untuk bisa masuk ke galeri atau pameran. Sejujurnya saya sudah coba beberapa kali, tapi sayangnya karya saya belum berhasil lolos kurasi. Saya sempat putus asal. Lalu terpikir cara lain bagaimana agar gambar saya bisa dilihat orang lain tanpa ada 'syarat'. Dan mural adalah jawabannya," beber Yessi.
Dalam menggambar, setiap seniman memiliki ciri khasnya masing-masing. Begitu juga dengan Yessi yang karyanya menonjol dengan warna-warna yang ceria dan cerah. Karyanya juga memiliki tema playful dan penuh dengan vibe positif.
Selain itu, karya-karyanya juga memiliki pengaruh terhadap kecintaannya pada alam. Ia kerap memasukkan elemen-elemen yang ia temui di sekitarnya seperti bunga, burung, daun, ikan, pohon, dan lain-lain.
"Saya senang warna-warni yang ceria dan playful karena ingin mural buatan saya membawa pesan dan kesan yang positif. Belakangan ini saya sering menggambar sosok perempuan. Sebenarnya secara tidak langsung ingin menyiratkan bahwa karya mural ini buatan saya, seorang perempuan," bebernya. [rk]