ThePhrase.id – Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang digemari banyak orang. Mulai dari anak muda hingga para orang tua gemar bersepeda untuk mengisi waktu akhir pekan.
Selain sebagai olahraga, sepeda juga merupakan alat transportasi untuk bepergian oleh sebagian orang. Bahkan, tidak sedikit pekerja yang memilih bersepeda ke kantornya, atau ke stasiun terdekat yang kemudian dilanjut dengan transportasi umum seperti KRL atau MRT.
Seiring meningkatnya pengguna sepeda sebagai sarana transportasi dan olahraga, beberapa kota di Indonesia mulai menyediakan jalur khusus sepeda. Dengan begitu, para pesepeda bisa lebih leluasa dan nyaman untuk menggunakan sepedanya.
Di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya juga diadakan Car Free Day (CFD) pada akhir pekan agar masyarakat dapat berolahraga dari sekadar berjalan santai, jogging, lari, hingga bersepeda di jalanan besar.
Namun, sejak pandemic, CFD belum lagi diberlakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan. Meski begitu, para pecinta sepeda tetap melangsungkan olahraga sepeda baik di jalan-jalan kecil dekat rumah maupun jalan-jalan besar.
Bahkan, sejak pandemi, tercatat kenaikan drastis jumlah pesepeda di DKI Jakarta. Dikutip dari laman klikdokter, berdasarkan data Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), pesepeda di Jakarta meningkat 10 kali lipat dibandingkan sebelum pandemi atau pada tahun 2019.
Pesepeda di jalanan Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc)
Selain itu, dikutip dari tempo, berdasarkan riset TC Pop-up bike lane di daerah jalan Sudirman-Thamrin pada Juni-Desember 2020, terdapat sebanyak 3.647 pesepeda pada hari kerja, dan 11.320 pesepeda pada akhir pekan. Sedangkan pada Januari – Juni 2021 melalui riset yang sama, terdapat 3.121 pesepeda pada hari kerja, dan 23.464 pesepeda pada akhir pekan.
Dengan meningkatnya pesepeda dari sebelum pandemi, ke tahun 2020 dan ke tahun 2021 ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta kemudian akan membuat jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman hingga MH Thamrin.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa bersepeda menjadi tren yang diikuti banyak orang? Salah satunya karena sedang marak, hingga banyak orang kemudian mengikutinya.
Bersepeda termasuk olahraga aerobik, yang berarti memiliki intensitas ringan-sedang, dilakukan berulang-ulang dengan durasi yang panjang. Untuk itu, bersepeda dapat memelihara kestabilan berat badan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Pesepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp)
Bahkan, dilansir dari laman hellosehat, bersepeda dapat mencegah penyakit-penyakit seperti jantung, mengurangi risiko kanker, menghindari diabetes, merawat persendian, hingga memperbaiki kesehatan mental.
Ditambah lagi, dikutip dari CNN Indonesia, dokter Muliadi Limanjaya mengatakan bahwa rutin bersepeda dapat membantu meningkatkan kesehatan paru-paru, jantung, dan sistem peredaran darah di tubuh.
Waktu yang disarankan untuk bersepeda adalah pada pagi hari. Karena udara yang segar, dan cahaya matahari yang tidak terlalu terik. Meski begitu, para pesepeda harus tetap memperhatikan protokol kesehatan saat bersepeda karena pandemi yang melanda dunia ini belum usai. [rk]