ThePhrase.id – Masyarakat dunia dihebohkan dengan berita tentang Korea Selatan yang 'dihujani' balon-balon yang mengangkut kotoran pada Selasa (28/5) malam. Diketahui, balon-balon ini dikirimkan oleh Korea Utara.
Pada Rabu (29/5), media lokal Korea Selatan memberitakan bahwa militer Korea Selatan mengonfirmasi Korea Utara mengirimkan balon-balon tersebut. Dikutip dari Korea JoongAng Daily, militer Korea Selatan mengungkapkan jumlah balon mencapai 260.
Balon yang mengangkut bungkusan berisi kotoran dan sampah tersebut masih mengudara dan mendarat di Korea Selatan pada Rabu (29/5) pagi.
Wilayah Korea Selatan yang kedapatan hujan balon kotoran tersebut adalah Seoul, provinsi Gyeonggi, Chungcheong, Gyeongsang, hingga Jeolla.
Pihak berwenang mengatakan bahwa balon tersebut dipasangkan pengaturan waktu dan bahan peledak pada talinya agar balon meledak setelah jangka waktu tertentu untuk dapat mendarat di tempat yang dituju.
Usut punya usut, Korea Utara mengirimkan balon kotoran ini sebagai upaya pembalasan terhadap peluncuran balon anti-Korea Utara yang dilakukan oleh kelompok pembelot Korea Utara di Korea Selatan beberapa waktu sebelumnya.
Balon anti-Korea Utara tersebut turut berisikan materi yang mengecam rezim Kim Jong-un, stik USB berisi musik pop Korea, hingga Choco Pies, makanan ringan Korea Selatan yang dilarang di Korea Utara.
Pyeongyang juga telah memberikan peringatan akan melakukan pembalasan dengan menyebarkan "tisu toilet bekas dan kotoran yang tak terhitung jumlahnya" di wilayah Korea Selatan. Untuk itu, penduduk Korea Selatan yang tinggal di ibu kota dan sekitar wilayah perbatasan menerima pesan teks dari pemerintah provinsi.
Pemerintah provinsi meminta warga untuk "menahan diri dari aktivitas di luar ruangan" dan menghindari bernda-benda yang tidak diketahui, serta melaporkan setiap penampakan benda yang tidak diketahui ke pangkalan militer atau polisi terdekat.
Militer Korea Selatan mengutuk tindakan peluncuran balon yang dilakukan Korea Utara ini dan mengatakan hal tersebut melanggar hukum internasional dan secara serius mengancam keselamatan rakyat Korea.
Lebih lanjut, Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan juga dengan tegas meminta Korea Utara untuk segera menghentikan tindakan yang tidak manusiawi dan norak tersebut.
Sementara itu, kantor Kepresidenan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara "tampaknya sedang menguji apakah warga Korea Selatan terganggu secara psikologis" atas tindakan tersebut. Kantor Kepresidenan menyampaikan bahwa akan merespon dengan tenang tindakan tersebut.
Diketahui, insiden "balon kotor" ini bukan yang pertama kali terjada antara kedua negara. Dilansir dari Korea JoongAng Daily, pada tahun 2016 silam, perisitwa serupa juga terjadi, dimana Korea Utara mengirimkan balon berisi puntung rokok dan tisu toilet bekas. [rk]