lifestyleRelationship

Breadcrumbing dalam Hubungan: Definisi, Tanda-tanda, Alasan, dan Cara Menghadapinya

Penulis Rahma K
Nov 12, 2023
Ilustrasi wanita bersedih. (Foto: pexels/RDNE Stock project)
Ilustrasi wanita bersedih. (Foto: pexels/RDNE Stock project)

ThePhrase.id – Dewasa ini, terdapat berbagai istilah baru untuk mendeskripsikan suatu situasi atau keadaan di dalam hubungan romantis. Salah satunya yang makin naik daun dan dikenal adalah breadcrumbing.

Istilah breadcrumbing mungkin masih asing di telinga banyak orang. Namun, seiring semakin marak dilakukan, maka istilah ini semakin dikenal juga dan semakin banyak digunakan untuk mendeskripsikan situasi tersebut.

Breadcrumbing adalah tindakan manipulatif di mana seseorang memperlihatkan ketertarikan terhadap seseorang dengan cara-cara kecil seperti memberikan likes di akun media sosial, memberikan komentar, mengirim pesan-pesan kecil, melakukan panggilan telepon, hingga mengajak bertemu.

Namun, orang yang melakukan hal tersebut sebenarnya tak memiliki intensi atau tujuan untuk membawa pembicaraan dan hubungan lebih lanjut atau lebih dalam. Jika sang pelaku breadcrumbing melihat tanda-tanda ketertarikan dari target, maka ia akan pergi.

Dilansir dari laman Very Well Mind, istilah breadcrumbing berasal dari gagasan meninggalkan jejak remah roti agar seseorang dapat menemukan apa yang ia cari, seperti kisah dalam cerita anak-anak "Hansel dan Gretel" yang populer.

Perbedaan antara breadcrumbing dengan ghosting dan gaslighting

Setelah mendengar penjelasan dan asal usul istilahnya, mungkin tak sedikit yang mempertanyakan perbedaan antara breadcrumbing dengan ghosting, dan antara breadcrumbing dengan gaslighting.

Secara sekilas, mungkin breadcrumbing terdengar mirip dengan ghosting, tetapi keduanya berbeda. Ghosting hanyalah merupakan sebuah cara untuk mengakhiri hubungan dengan pergi tanpa kabar dan alasan. Sementara itu, breadcrumbing merupakan suatu cara untuk menjaga hubungan dengan memberikan perhatian melalui hal-hal kecil.

Sementara itu, dikutip dari Very Well Mind, breadcrumbing berbeda dengan gaslighting karena memiliki dampak yang berbeda. Breadcrumbing memberikan dampak pada target yakni mempertanyakan apakah si pelaku breadcrumbing peduli padanya. Sedangkan gaslighting membuat target berpikir pemikirannya salah dan sang pelaku lah yang benar, serta mengikis kepercayadirian target.

Tanda-tanda breadcrumbing

Setelah mengetahui definisi serta perbedaannya dengan gaslighting dan ghosting, ada baiknya untuk mengetahui tanda-tanda perlakuan breadcrumbing agar tidak terjebak dan dijadikan sebagai target empuk.

Breadcrumbing dalam Hubungan  Definisi  Tanda tanda  Alasan  dan Cara Menghadapinya
Ilustrasi pria menunggu balasan. (Foto: pexels/Michael Burrows)

Secara umum, tanda-tanda perlakuan breadcrumbing dapat diibaratkan dengan perkataan 'omong doang' atau hanya membicarakan suatu hal tanpa ada tindakan atau keinginan untuk melakukan. 

Pertama-tama, para pelaku breadcrumbing tidak mau berkomitmen. Tidak sampai komitmen yang besar, melainkan sekecil komitmen sepele seperti mengajak pergi makan malam, menonton, atau hang out tetapi tidak memberikan tanggal tepatnya. Padahal, ketika mengajak terlihat antusias dan tertarik dengan target.

Selain itu, tanda lain adalah komunikasi tidak dijalankan secara rutin, jarang menghubungi, dan hanya akan muncul sesuka hatinya. Mereka akan muncul dan pura-pura memberi perhatian, tetapi menghilang setelahnya, dan kembali datang ketika ingin datang. Mereka tak akan mementingkan perasaan target.

Alasan orang melakukan breadcrumbing

Dari tanda-tanda di atas, mungkin pembaca akan bertanya-tanya, mengapa pelaku melakukan tindakan tersebut? Datang hanya jika ingin, mengajak untuk melakukan berbagai hal tetapi tidak pernah dilakukan, dan terlihat memiliki ketertarikan tetapi ternyata tidak.

Dilansir dari laman Healthline, orang-orang melakukan tindakan breadcrumbing karena beberapa alasan. Yang pertama adalah mungkin pelaku menyukai target, terlebih lagi ketika melihat laman media sosial target. Tetapi mereka tak ingin berkomitmen, bahkan sebatas bertemu sekalipun.

Mereka hanya menginginkan perhatian sesaat dan katakan sebagai orang-orang yang kesepian. Para pelaku breadcrumbing juga dikatakn sebagai orang-orang yang tak siap untuk mengatakan kata pisah. Sehingga, pergi dan datang sesuka hati.

Terakhir, para pelaku breadcrumbing mungkin menjadikanmu sebagai backup plan atau cadangan. Mereka umumnya  memiliki hubungan yang lebih dalam dengan orang lain. Namun, jika hubungan tersebut tak berjalan lancar, maka mereka memiliki cadangan lain, yakni target breadcrumbing. Maka dari itu mereka mempertahankan hubungan yang on-off dengan target.

Cara menghadapinya

Jika kamu berkenalan dengan orang baru dengan intensi yang lebih dari teman, atau ketika kamu dihubungi oleh orang baru yang belum diketahui intensinya, ada baiknya untuk berhati-hati dan tidak cepat membuka hati.

Perhatikan gerak-gerik orang baru tersebut, dan tetap menjaga diri dan juga hati. Jika tanda-tanda breadcrumbing mulai terdeteksi, segeralah akhiri hubungan dan jangan berharap lebih. Ketahui dan ingat bahwa hubungan seperti breadcrumbing merupakan tindakan membuang-buang waktu dan tenaga.

Kekecewaan mungkin hadir apabila orang baru tersebut memperlihatkan tanda-tanda breadcrumbing. Terlebih lagi jika kamu telah memiliki ketertarikan pada orang tersebut. Namun, pilihan yang bijak dapat diambil di awal, dibandingkan menyesal di akhir. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic