leader

Bripka Suparno Hamza, Sisihkan Gaji untuk Dirikan Masjid di Tempat Maksiat

Penulis Rahma K
Jun 30, 2022
Bripka Suparno Hamza, Sisihkan Gaji untuk Dirikan Masjid di Tempat Maksiat
ThePhrase.id – Dari timur Indonesia, terdapat sebuah kisah inspiratif seorang polisi bernama Bripka Suparno Hamza. Ia adalah seorang polisi yang sehari-harinya bertugas sebagai Kanit Binmas Polsek Bongomeme di Polres Gorontalo.

Bripka Suparno melakukan sebuah aksi inspiratif yang dapat menjadi motivasi orang lain untuk berbuat baik. Ia membangun sebuah masjid di desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo yang diberi nama Masjid An Nur dengan harapan dapan menjadi cahaya bagi orang-orang di sekitarnya.

Pasalnya, tempat  tersebut dulunya adalah sebuah tempat maksiat. Berbagai kegiatan seperti mengkonsumsi minuman keras, tempat judi, hingga prostitusi dilakukan di situ.

Masjid An Nur buatan Bripka Suparno Hamza. (Foto: Youtube/Banthayo)


"Dulunya ini tempat maksiat, akhirnya saya cari cara bagaimana hiburan malam itu berhenti beroperasi. Pokoknya dulu semua ada, mulai dari miras, karaoke, judi, hingga prostitusi," tutur Bripka Suparno, dilansir dari Liputan6.

Melihat hal ini, Bripka Suparno merasa miris. Anak-anak muda dan remaja di daerah tersebut tak lagi mengenal agama.

"Anak-anak di sini mulai jauh dari agama, hari-hari besar Islam pun kadang anak-anak di sini lupa," ujar Bripka Suparno, dilansir dari kanal Youtube Banthayo.

Pada awalnya, Suparno dan keluarganya membeli sebidang tanah yang letaknya tak jauh dari tempat hiburan malam tersebut. Namun, mengingat kegiatan-kegiatan tak baik itu, Suparno berubah pikiran karena takut keluarganya tidak nyaman tinggal di tempat tersebut.

Alih-alih membangun bangunan lain, Suparno justru terpikirkan untuk membangun tempat ibadah. Kebetulan, tepat di depan tanah yang ia beli terdapat lahan kosong milik pemerintah setempat. Sebelumnya, lahan tersebut digunakan untuk landasan helikopter atau helipad milik Pemda Sulut.

Bripka Suparno pun bergerak meminta izin kepada pemerintah setempat untuk membangun tempat ibadah di lokasi tersebut. Tujuannya adalah agar kegiatan hiburan malam tersebut hengkang dan menghilang.

Bripka Suparno Hamza. (Foto: tribratanews.gorontalo.polri.go.id)


Bukan hal yang mudah, perlahan Bripka Suparno melancarkan niatnya dengan menginformasikan kepada warga setempat bahwa dirinya ingin membangun masjid. Pada awal pembangunanya, ia mendirikan masjid tersebut seorang diri, tanpa melibatkan masyarakat sekitar karena ia masih menjaga perasaan masyarakat.

"Oleh sebab itu, secara perlahan dan persuasif saya menyampaikan kepada masyarakat sekitar tentang keinginan saya untuk membangun/mendirikan masjid di lokasi tersebut," ucapnya, dilansir dari Portal Berita Resmi Polda Gorontalo.

Bripka Suparno menyisihkan gajinya setiap bulan untuk membeli bahan-bahan masjid. Bahkan pada awalnya  ia juga membangun masjid tersebut sendiri. Barulah setelah bentuk bangunan masjid mulai terlihat, masyarakat mulai membantu Suparno dalam membangun masjid tersebut.

Pada penghujung tahun 2019, masjid berukuran 6x9 m tersebut rampung dibangun. Tak hanya masjid yang dibangun di lahan luas yang menghadap ke sawah tersebut, tetapi juga sebuah gazebo yang terbuka. Keduanya, dibuat dari material bambu, menjadikannya khas dan unik.

Masjid An Nur. (Foto: tribratanews.gorontalo.polri.go.id)


Gazebo yang mengusung konsep alam tersebut sejuk dan teduh, difungsikan sebagai Taman Pengajian Al-Quran (TPA). Sehingga, anak-anak sekitar tempat tersebut dapat kembali mengenal dan lebih dekat dengan agama sejak dini.

Saat awal rampung dibangun, hanya tiga orang yang melakukan salat di masjid tersebut. Tetapi, lambat laun warga dari desa lain bahkan ikut salat di masjid An Nur.

"Awalnya jamaah masjid bambu An Nur hanya tiga orang. Hanya berselang satu bulan lebih, Masjid An Nur dipadati jamaah. Banyak jamaah dari luar desa hingga luar daerah salat Jum'at di masjid ini. Orang-orang dulunya malas beribadah, alhamdulillah mulai rajin salat," tuturnya.

Tak sedikit juga anak muda yang dulunya gemar  miras mulai rajin beribadah. Bahkan, tak sedikit yang telah naik mimbar untuk bekhotbah. Untuk itu, Bripka Suparno mengaku bangga atas anak-anak muda tersebut. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic