ThePhrase.id - Buntut menolak tanding lawan atlet Israel, Judoka Aljazair dihukum 10 tahun. Judoka Aljazair merupakan atlet Olimpiade yang telah dijatuhi hukuman larangan bermain selama 10 tahun, setelah ia menolak menghadapi lawan dari Israel di Tokyo 2020.
Fethi Nourin, 30 tahun, dari Aljazair, akan menghadapi Mohamed Abdalrasool dari Sudan pada 26 Juli 2021 di kelas 73 kg putra di Olimpiade Tokyo 2020. Di putaran kedua Nourine melihat punya potensi berhadapan langsung dengan Tohar Butbul dari Israel. Tapi Nourine menarik diri sebelum turun menghadapi Abdalrasool. Nourine secara tegas mengatakan keputusannya mundur, karena pandangan politik pro-Palestina.
Nourine - Foto IJF
Sekarang Federasi Judo International (IJF) meengatakan bahwa baik Nourine dan pelatihnya, Amar Benikhlef, menggunakan Olimpiade sebagai platform untuk protes dan promosi propaganda politik serta agama.
"Perilaku mereka termasuk dalam Pasal 50 Piagam Olimpiade, yang melarang segala bentuk demonstrasi atau propaganda politik, agama atau rasial di venue, atau area Olimpiade manapun," begitu bunyi sebagian pernyataan dari IJF.
Nourine sebelumnya pernah menarik diri dari Kejuaraan Dunia 2019 di Tokyo, karena akan menghadapi atlet Israel. Sebagai pendukung pro-Palestina, ia mengatakan kepada TV Aljazair bahwa tidak ingin mengotori tangannya dan keputusannya sudah final.
Nourine - Foto Instagram
"Kami mendapat lawan dari Israel dan itulah mengapa kami harus mundur. Kami membuat keputusan yang tepat," kata pelatih Nourine, Amar Benikhlef.
Tapi sekarang duo itu telah dilarang dari semua agenda yang diselenggarakan atau disahkan IJF. Termasuk semua yang berkaitan dengan IJF.
Larangan itu diterapkan dengan segera dan akan tetap berlaku hingga 2031. Artinya Nourine tidak bisa mengikuti rangkaian persaingan di Paris 2024. Selain itu juga kejuaraan internasional lainnya, hingga 2031. (Rahma)