ThePhrase.id – Perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang. Termasuk perkembangan dalam sektor otomotif yang kini mengarah pada kendaraan ramah lingkungan, yakni kendaraan listrik.
Kendaraan listrik kini mulai marak digunakan di berbagai negara di dunia. Sosialisasi untuk menggunakan kendaraan listrik juga semakin digenjot demi menjaga lingkungan dari polusi yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar minyak.
Mobil dan motor listrik menggunakan baterai di dalamnya. Sehingga, untuk mengisi dayanya yang dibutuhkan bukanlah bensin, tetapi arus listrik yang didapat dengan cara mencolok ke stop kontak seperti mengisi daya perangkat elektronik lainnya. Pengisian daya ini dapat dilakukan di rumah maupun SPKLU (charging station).
Terkait pengisian daya kendaraan listrik, negara Jepang mulai bergerak untuk menciptakan inovasi pengisian daya kendaraan listrik yang baru, yakni lebih praktis dan canggih. Inovasi tersebut adalah pengecasan secara nirkabel atau wireless.
Jepang telah melakukan uji coba perdana terhadap sistem pengisian daya nirkabel ini. Uji coba berlangsung di kota Kashiwa, sebuah kota dekat Tokyo. Kota ini terpilih karena Kashiwa telah ditetapkan sebagai kota model untuk eksperimen sistem transportasi cerdas.
Pada Selasa (17/10), Nikkei Asia memberitakan bahwa kemitraan antara Universitas Tokyo, Universitas Chiba, produsen suku cadang NSK dan Denso, Bridgestone, dan grup real estate Mitsui Fudosan merupakan pihak yang melangsungkan uji coba tersebut.
Uji coba pengecasan mobil listrik tersebut dilakukan di jalan umum. Konsepnya adalah agar kendaraan listrik dapat mengisi daya secara wireless saat berkendara di jalan umum tanpa harus berhenti di SPKLU.
Charging coils atau koil pengisi daya ditanam di permukaan jalan di depan lampu lalu lintas, di mana kendaraan memiliki peluang untuk melambat dan mengisi ulang daya. Dengan begitu, ketika sedang menunggu lampu merah, kendaraan dapat secara otomatis terisi dayanya.
Uji coba ini menargetkan untuk dapat memberikan pengisian daya setara untuk 1 kilometer jika berhenti di atas koil pengecasan selama 10 detik. Tetapi untuk dapat mendapatkan pengisian dari koil, mobil juga harus memiliki sebuah perangkat pendukung yang dipasang di kolong mobil.
Inovasi ini akan bekerja selayaknya pengisian daya nirkabel untuk smartphone. Pengisian daya yang tertanam di jalanan hanya akan memberikan arus listrik apabila mendeteksi kendaraan listrik (BEV), dan juga kendaraan bertenaga Plug-in Hybrid (PHEV).
Uji coba ini akan berlangsung hingga bulan Maret 2025. Cakupan yang akan diuji coba termasuk keselamatan, daya tahan, dan berbagai aspek lainnya. Sebagai targetnya, kota Kashiwa bertujuan untuk memiliki bus antar-jemput otomatis dengan pengisian daya di jalan raya pada tahun 2030.
Kurangnya SPKLU menghambat penggunaan kendaraan listrik secara luas, meskipun industri otomotif tengah beralih ke elektrifikasi. Tak sedikit juga yang khawatir tentang kekurangan baterai seiring dengan meningkatnya produksi kendaraan listrik. Maka dari itu, jalanan yang dialiri listrik bisa menjadi solusi mengatasi masalah-masalah tersebut. [rk]