trending

Canggih! Universitas Negeri Malang Perkenalkan Inovasi AirUM, Air Minum dari Olahan Air Hujan

Penulis Rahma K
Jul 04, 2025
AirUm hasil inovasi Universitas Negeri Malang. (Foto: um.ac.id)
AirUm hasil inovasi Universitas Negeri Malang. (Foto: um.ac.id)

ThePhrase.id – Universitas Negeri Malang (UM) memperkenalkan inovasi ramah lingkungan melalui peluncuran air minum dalam kemasan bernama "AirUM" yang berasal dari olahan air hujan.

Terobosan ini menjadi langkah berkelanjutan dalam mengelola sumber daya alam sekaligus berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-6 tentang akses terhadap air bersih dan sanitasi.

Berangkat dari keprihatinan terhadap air hujan yang sering terbuang sia-sia, UM mengembangkan sistem filtrasi dan sterilisasi canggih untuk mengolah air hujan menjadi air minum murni dan higienis. 

Proses pengolahan dilakukan dalam dua tahap, yaitu water treatment dan pengemasan. Tahap pertama melibatkan penyaringan berlapis dan sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet (UV), sehingga air aman dikonsumsi tanpa mengubah kandungan kimianya.

Faul Hidayatunnafiq, S.Kom., Kepala Subdirektorat Sarana Prasarana UM mengatakan bahwa AirUM bukanlah air mineral. Namun, AirUM tetap air minum yang murni dengan kandungan mineral yang sangat rendah. Karena itu, air ini cocok untuk konsumen yang sensitif terhadap unsur mineral tertentu.

"AirUM bukan air mineral, tetapi air murni dengan kandungan mineral sangat rendah. Ini cocok bagi konsumen yang sensitif terhadap unsur mineral tertentu," tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa keunggulan utama dari air minum ini terletak pada tingkat Total Dissolved Solids (TDS) yang rendah dan pH air yang dikendalikan dengan teknologi pH booster.

Lebih dari sekadar produk konsumsi, AirUM menjadi wujud konkret pengelolaan air berkelanjutan di lingkungan kampus. Air hujan tidak hanya diolah untuk minum, tetapi juga digunakan untuk pembilasan toilet. Langkah ini mengurangi ketergantungan pada air tanah dan PDAM, sekaligus menekan biaya operasional.

Faul mengatakan bahwa dengan teknologi ini, kini UM mampu memproduksi air minum secara mandiri dan tak lagi bergantung pada pihak ketiga seperti dulu. Ia juga optimis bahwa dalam beberapa tahun ke depan, investasi alat produksi akan mencapai Break Even Point (BEP).

Ke depannya, Universitas Negeri Malang menargetkan air minum ini bukan hanya untuk kebutuhan internal, tetapi juga untuk didistribusikan secara luas. “Kami ingin AirUM menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan berkelanjutan, serta bukti nyata kontribusi UM dalam membangun kampus berdampak,” pungkas Faul. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic