Cara yang Aman dan Benar Membonceng Anak Naik Sepeda Motor

ThePhrase.id – Indonesia adalah negara pengguna sepeda motor terbesar ketiga di dunia. Tak sedikit juga yang mengendarai motor dengan membawa anak kecil. Tetapi, belum banyak yang mengetahui cara yang baik dan benar dalam membonceng anak.

Banyak dari pengendara sepeda motor yang membonceng anak dengan menempatkan anak di depan pengemudi. Baik duduk dengan sendirinya, maupun menggunakan kursi bantuan di bagian antara jok motor dengan setang kemudi.

Tetapi, tahukah kamu jika menggunakan kursi bantuan maupun menempatkan anak untuk duduk di depan pengemudi adalah pilihan yang kurang tepat dan justru dapat membawa bahaya?

Bahaya menempatkan anak duduk di depan pengemudi

Orang tua kerap membonceng anak bukan di kursi penumpang di belakang pengemudi, tetapi justru di bagian ujung jok sisa pengemudi di bagian depan. Kemudian sang anak umumnya berpegangan pada bagian speedometer yang sejajar dengan setang kemudi.

Biasanya, anak dibonceng di depan dengan tujuan untuk menghibur anak dengan menikmati pemandangan ditambah angin sepoi-sepoi. Namun, hal ini justru membawa beberapa bahaya. Pertama adalah anak bisa mendapatkan gangguan kesehatan seperti masuk angin.

Selanjutnya, anak yang didudukkan di depan pengemudi dapat menutupi dan meminimalisir ruang lingkup pandangan pengemudi dan mengganggu pengendalian setang kemudi. Hal ini dapat membuat pengemudi salah membaca informasi dari panel meter sepeda motor.

Terlebih lagi, jika kaki anak belum sampai ke bagian dek, tak sedikit pengemudi yang akhirnya memegangi sang anak dengan satu tangan dan hanya mengendalikan setang motor dengan satu tangan. Hal ini tentu akan membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.

Bahaya menggunakan kursi rotan di depan pengemudi

Sementara itu, beberapa orang juga memilih untuk menggunakan kursi bantuan yang umumnya terbuat dari rotan sebagai tempat duduk anak. Kursi tersebut diletakkan di space antara jok dan setir kemudi, dan biasanya digunakan untuk anak yang lebih kecil.

Sekilas, mungkin kursi rotan ini terlihat lebih aman karena memiliki sandaran, dan juga pegangan tangan di kanan dan kiri. Namun, kursi rotan ini justru dapat memberikan risiko bahaya yang lebih tinggi baik untuk si pengemudi maupun anak.

Dilansir dari laman Kompas.com, Training Director The Real Driving Centre (RDC), Marcell Kurniawan mengatakan bahwa penggunaan kursi rotan sangat tidak dianjurkan. Alasannya adalah karena lokasi peletakan kursi tersebut, kemampuan bermanuver motor menjadi berkurang.

Jika kemampuan manuver berkurang, maka dapat menimbulkan risiko yang cukup besar ketika berada di keadaan jalan yang harus bermanuver dengan leluasa. Ketika kemampuan tersebut menurun, maka dapat memperbesar risiko kecelakaan karena jatuh.

Cara membonceng anak yang benar

Lantas, bagaimana cara membonceng anak yang benar? Beberapa pakar dan pengamat mengatakan bahwa cara yang aman adalah dengan menempatkan anak di kursi belakang, seperti orang dewasa. Karena memang kursi belakang adalah tempat penumpang.

Pastikan anak sejajar dengan pengemudi dan rapat agar tidak terjatuh. Untuk keseimbangan yang lebih baik, anak disarankan untuk berpegangan dengan tubuh pengemudi.

Tetapi, jika anak terlalu kecil dan belum dapat memegang kuat pengendara untuk berpegangan, ada baiknya untuk menggunakan sabuk pembonceng yang mana anak akan aman karena terjaga dengan sabuk tersebut dan rapat dengan pengemudi.

Tak lupa juga, anak perlu menggunakan helm untuk keselamatan kepala. Disarankan untuk menggunakan helm anak yang sesuai dengan ukuran kepala anak kecil. Untuk perjalanan yang jauh, anak disarankan untuk menggunakan pakaian panjang dan juga jaket. [rk]