Thephrase.id – Di era yang serba digital ini kita kerap memasukkan data pribadi yang biasanya diminta saat sign up ke aplikasi yang ingin kita gunakan, seperti aplikasi e-commerce, e-wallet, aplikasi obrolan, m-banking maupun aplikasi transportasi online.
Ada baiknya kita selalu waspada dalam menjaga data pribadi untuk mencegah ada pihak-pihak yang melakukan penipuan. Thephrase.id telah merangkum 5 langkah yang disarankan untuk dilakukan untuk cegah penipuan:
Jangan Umbar Informasi Pribadi
(Foto. Pixabay.com)
Langkah ini sangat penting untuk diketahui semua orang, terutama orang awam yang baru menggunakan smartphone dan belum begitu mengerti mengenai teknologi dan dunia digital. Ada baiknya dalam menggunakan media sosial maupun aplikasi, agar selalu berhati-hati dalam memberikan data pribadi.
Informasi pribadi yang tidak boleh diumbar meliputi alamat rumah, geolokasi terkini, nomor KTP, nomor SIM, nomor Paspor, nomor rekening, nomor kartu kredit, dan nama ibu. Bertindaklah dengan skeptis apabila ada pihak yang tidak kita percaya meminta data-data tersebut.
Jangan Berikan Kode OTP, PIN, dan Password
(Foto. Pixabay.com)
Kode OTP (One Time Password) adalah rangkaian beberapa angka atau dengan huruf yang bersifat unik dan rahasia. Biasanya kode OTP diberikan oleh pihak bank, aplikasi, ataupun operator saat kita hendak melakukan konfirmasi log in atau transaksi. Kode ini juga hanya berlaku untuk beberapa waktu yang singkat, biasanya 5 menit.
Jika kita diminta kode OTP oleh pihak yang mengatasnamakan sebuah bank, aplikasi, operator, atau pihak serupa jangan pernah berikan kode OTP tersebut. Karena kode OTP bersifat rahasia dan hanya diberikan melalui SMS. Meski pihak resmi yang kita hubungi meminta kode OTP, jangan pernah berikan, karena kita hanya dapat memberikan kode OTP di aplikasi resmi yang memintanya atas keinginan kita untuk log in atau melakukan transaksi.
Apabila orang yang tidak bertanggungjawab mendapatkan kode OTP kita, maka mereka juga dapat mengakses data yang ada di dalam aplikasi yang menggunakan kode OTP tersebut, bahkan mengambil uang kita apabila ada uang di dalamnya. Terlebih lagi, data yang dapat dilihat tersebut dapat disalahgunakan, maupun diperjualbelikan.
Begitu juga dengan PIN dan password/kata sandi yang kita gunakan di berbagai tempat. Jangan pernah bagikan PIN dan password kita kepada siapapun. Gunakan campuran huruf, angka dan simbol untuk mempersulit orang lain menebaknya.
Hindari Klik Link Tidak Jelas
(Foto. Pixabay.com)
Apabila kita mendapatkan sebuah pesan yang meminta untuk mengunjungi link atau tautan, bersikap skeptislah sebagai bentuk waspada. Cermati darimana pesan tersebut berasal, periksa keabsahannya, periksa domain belakang link tersebut, jika ragu, jangan klik link tersebut sama sekali.
Link penipuan dapat mengarah ke pengisian formulir-formulir yang meminta informasi pribadi, kemudian dapat mengambil alih akun kita dan melihat semua data yang ada di akun tersebut. Menghindari link tidak jelas dari orang tidak dikenal adalah bentuk waspada yang paling baik.
Abaikan Pesan yang Berkedok Memberikan Hadiah
(Foto. Pixabay.com)
Jika kita mendapat pesan lewat SMS, whatsapp, maupun aplikasi obrolan lain yang mengatasnamakan sebuah instansi dan menyampaikan bahwa kita memenangkan hadiah, kemungkinan besar itu merupakan penipuan. Jangan ikuti panduan yang diberikan, apalagi jika pihak tersebut meminta kita mengisi data atau bahkan meminta sejumlah uang.
Periksa Kebocoran Data Melalui Situs Periksadata.com dan Cek Info Debitur Melalui SLIK
(Foto: periksadata.com)
Rutinlah periksa apakah data kita bocor melalui suatu instansi atau tidak menggunakan periksadata.com. Situs ini merupakan situs buatan anak bangsa. Cukup dengan memasukkan email, situs tersebut akan memeriksa apakah data yang menggunakan email tersebut pernah bocor. Situs tersebut juga akan memberi tahu data apa saja yang terbocorkan dan langkah yang harus diambil.
Begitu juga dengan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan), laman milik OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ini akan memeriksa apakah data kita pernah digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil kredit. Rutinlah periksa apabila kita tidak pernah mengambil kredit dan periksalah apabila kita mendapat tagihan yang tidak pernah dilakukan.
Itu dia 5 langkah yang sebaiknya kita lakukan agar terhindar dari penipuan. Jika hal-hal yang tidak diinginkan telah terjadi pada kita, segera hubungi instansi resmi terkait, dan ganti password sesegera mungkin. Selalu waspada dan tidak mudah percaya dengan segala yang ada di dunia maya adalah suatu bentuk dari menjaga diri. [rk]