auto

Cegah Tabrakan Beruntun, Pengemudi Harus Tahu Rumus Menjaga Jarak Aman!

Penulis Rahma K
Dec 18, 2024
Ilustrasi tabrakan mobil. (Foto: Freepik/fxquadro)
Ilustrasi tabrakan mobil. (Foto: Freepik/fxquadro)

ThePhrase.id – Belum lama ini, kecelakaan beruntun di jalan tol kembali terjadi. Lebih tepatnya, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Dalam Kota dari Cawang arah ke Kuningan, pada Jumat (13/12) yang melibatkan enam kendaraan, termasuk satu bus, satu mobil boks, dan empat mobil penumpang.

Usut punya usut, kendaraan yang menjadi biang kerok dari kecelakaan yang merugikan ini adalah sebuah mobil pikap Mitsubishi L300 yang secara tiba-tiba menyalip Honda Mobilio dengan memotong tanpa aba-aba. Karena kaget, pengemudi Mobilio berhenti mendadak yang memicu terjadinya tabrakan beruntun.

Terlepas dari kendaraan yang menjadi biang kerok terjadinya kecelakaan beruntun, tiap pengemudi yang tengah berkendara di jalan tol perlu mengetahui rumus menjaga jarak aman antar kendaraan agar terhindar dari tabrakan beruntun.

Rumus jarak aman dalam berkendara di jalan tol adalah sebuah metode untuk menentukan jarak minimum antar kendaraan, terutama kendaraan di depan untuk mengantisipasi potensi bahaya seperti tabrakan beruntun.

Rumus jarak aman yang bisa diterapkan ketika berkendara di jalan tol adalah salah satunya berdasarkan waktu, yakni prinsip tiga hingga empat detik. 

Dilansir dari laman resmi Toyota, perhitungan ini dikatakan berdasar pada asumsi bahwa respons manusia memerlukan waktu sekitar 1,5 hingga 2 detik. Ditambah lagi dengan waktu reaksi mekanis sistem pengereman yang berkisar antara 0,5 hingga 1 detik.

Cegah Tabrakan Beruntun  Pengemudi Harus Tahu Rumus Menjaga Jarak Aman
Tabrakan beruntun yang terjadi Jumat (13/12) di Tol Dalam Kota. (Foto: X/TMCPoldaMetro)

Sebagai patokan, gunakan objek statis dalam memahami rumus yang menggunakan detik ini. Contohnya adalah cari objek statis seperti pohon atau tiang, yang bisa menjadi patokan menghitung. Ketika mobil di depan telah melewati titik tersebut, maka mobil yang kita dikendarai harus melewati titik yang sama empat detik setelahnya demi menjaga jarak aman dengan mobil di depan.

Meski terlihat sebentar, empat detik adalah waktu yang dibutuhkan untuk pengemudi berasa terkejut, memindahkan kaki dari pedal gas ke pedal rem, respons dari rem serta kondisi jalan, dan faktor keselamatan lainnya.

Banyak pakar di bidang otomotif yang mengatakan rumus jarak aman ini dimulai dari minimal tiga detik, hingga empat detik. Namun, pengemudi juga bisa memberikan jarak waktu yang lebih hingga lima detik agar lebih aman.

Terlepas dari kewaspadaan yang telah dibangun dan dilakukan oleh pengemudi, akan ada faktor lain yang menyebabkan tabrakan beruntun bisa terjadi, seperti mobil di belakang yang justru tak menjaga jarak.

Untuk menghindari hal ini, ada baiknya periksa secara berkala spion untuk mengecek mobil di belakang kita. Jika mobil di belakang dirasa terlalu mepet, cepatlah menjauh dengan mengambil jalur lain untuk menghindari potensi ditabrak dari belakang.

Sebagai kesimpulan, memang tak ada tanggal sial di kalender. Artinya, tak ada yang mengetahui kapan akan terjadi kecelakaan. Maka dari itu, tetap utamakan keselamatan diri sendiri saat berkendara, terutama di jalan tol dengan menerapkan jarak aman, yang mana juga bisa menyelamatkan orang lain dari tabrakan beruntun. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic