ThePhrase.id – Mobil listrik memang membutuhkan perawatan yang lebih minim dari mobil konvensional berbahan bakar bensin atau diesel. Namun, bukan berarti komponen dari mobil listrik tak membutuhkan perawatan sama sekali.
Baterai sebagai sumber tenaga utama untuk mobil listrik bisa bergerak juga memiliki usia pakai yang dapat mengalami penurunan kinerja seiring penggunaan. Maka dari itu, merawat baterai mobil listrik penting untuk dilakukan oleh para penggunanya agar usianya panjang.
Dengan baterai yang terjaga, selain membuat perjalanan menjadi lebih aman dan nyaman, juga dapat membuat pemiliknya lebih tenang karena dapat menghemat uang penggantian baterai yang harganya cukup tinggi. Untuk itu, yuk pahami tips merawat baterai mobil listrik agar tidak cepat rusak ala Chery!
Tahukah kamu? Ternyata mengisi daya Electric Vehicle (EV) hingga 100 persen atau membiarkannya kosong hingga 0 persen berdampak buruk terhadap kesehatan baterai. Idealnya, jaga level baterai di antara 20 hingga 80 persen untuk mengurangi beban kerja pada sel-sel baterai dan memperlambat penurunan kualitas.
Sama seperti ponsel smartphone, baterai mobil listrik juga memiliki spesifikasi pengisian tertentu, seperti tegangan, arus, hingga suhu optimalnya. Maka dari itu, menggunakan charger asli yang orisinal dari pabrikan lebih disarankan untuk melindungi komponen internal baterai dari potensi kerusakan.
Selain itu, menghindari fast charging yang berlebihan juga dapat memperpanjang usia baterai EV. Pasalnya, fast charging atau ultra fast charging memberikan arus listrik dengan daya yang tinggi. Apabila terlalu sering digunakan maka dapat mempercepat penurunan kinerja sel baterai. Penggunaan metode pengisian lambat atau slow charging lebih disarankan demi kesehatan baterai.
Menjaga suhu kendaraan di level yang stabil menjadi salah satu tips perawatan yang penting untuk baterai mobil listrik. Ini dikarenakan suhu yang terlalu panas atau yang terlalu dingin dapat berdampak serius pada baterai dan sistem pendingin mobil yang bekerja dengan keras untuk menangkal suhu. Untuk melakukan ini, parkirlah kendaraan di tempat yang tak terpapar matahari langsung.
Mobil memang tak selalu digunakan, ada momen di mana EV harus ditinggal pergi. Saat tak digunakan dalam waktu yang lama, disarankan untuk tidak meninggalkan mobil dalam keadaan baterai kosong karena dapat mempercepat kerusakan baterai. Pastikan level baterai tidak turun di bawah 20 persen.
Tegangan listrik yang tidak stabil saat pengisian daya dapat merusak baterai kendaraan. Oleh karena itu, pastikan mobil terhubung ke sumber listrik yang memiliki kestabilan tegangan. Tegangan yang fluktuatif dapat memberikan tekanan berlebih pada baterai yang dampaknya bisa mempercepat kerusakan sel dan memperpendek masa pakai. Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan menyesuaikan mode daya yang digunakan selama pengisian.
Selain perawatan di luar penggunaan, ternyata mengontrol akselerasi saat berkendara juga dapat menjaga usia baterai. Meskipun EV dapat menghasilkan torsi instan, akselerasi yang berlebihan dari cara berkendara yang kurang baik bisa berdampak buruk terhadap kesehatan baterai. Lakukanlah akselerasi secara perlahan dan bertahap dan sesuaikan dengan kondisi jalan.
Terakhir, menjadwalkan waktu pengisian daya menjadi tips untuk merawat baterai EV yang perlu dilakukan. Dengan jadwal yang teratur, maka pengisian juga akan lebih terkontrol. Pantau siklus daya baterai dan sesuaikan dengan kebutuhan penggunaan.
Itu dia 7 tips merawat baterai mobil listrik agar lebih awet dan tahan lama. Dengan melakukan perawatan yang tepat, baterai mobil listrik dapat bertahan lebih lama dan tetap bekerja optimal meskipun sudah digunakan bertahun-tahun. [rk]