ThePhrase.id - Lewis Hamilton mengatakan ia bersyukur masih hidup setelah kecelakaan horor dengan Max Verstappen dalam GP Italia 2021.
Hamilton dan Verstappen bertabrakan untuk kedua kalinya dalam lima balapan terakhir d Monza. Momen tabrakan ini merupakan babak lain dari persaingan menuju tangga juara F1 2021.
Lewis Hamilton - Foto Twitter Mercedes-AMG Petronas
Verstappen dianggap bersalah dan dihukum penalti mundur tiga grid. Eksekusi hukuman dilakukan dalam GP Rusia mendatang.
Pada lap ke-26 dari 53, Verstappen mendekati Variante Del Rettifilo dengan kecepatan 225mph, saat Lewis Hamilton keluar dari pitlane.
Verstappen berusaha untuk melewati Hamilton di chicane kanan-kiri. Tetapi malah keluar trek dan menuju ke gravel. Verstappen kehilangan kendali dan memotong jalur Lewis Hamilton, dengan roda belakang kanan menghancurkan bagian atas Mercedes pesaingnya itu.
Beruntung piranti perlindungan halo yang ada di atas kepala pengemudi, mampu meminimalkan dampak hancurnya mesin Verstappen seberat 750 kilogram. Teknologi halo ini diperkenalkan secara kontroversial pada 2018.
Roda dan mesin Max Verstappen menghantam Lewis Hamilton - Foto Mercedes
Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton selamat. Hanya mengeluh lehernya kaku dan pegal. Namun tiga jam setelah kecelakaan itu, pembalap Inggris ini mengaku masih kesakitan dan mengaku terpaksa mencari perawatan medis, jelang putaran berikutnya di Sirkuit Sochi pada 26 September 2021 mendatang.
"Saya merasa sangat beruntung hari ini. Terima kasih Tuhan untuk halo yang menyelamatkan saya dan leher saya. Saya merasa belum pernah ditabrak mobil sebelumnya. Dan, momen itu mengejutkan saya," kata Hamilton.
Dari Skeptis Jadi Terima Kasih
Lewis Hamilton awalnya skeptis tentang penggunaan halo. Ia pernah menyebutkan sebagai modifikasi terburuk dalam sejarah olahraga. Bahkan pembalap Mercedes itu bersumpah untuk tidak menggunakannya, kecuali jika menjadi kewajiban dalam peraturan balap mobil F1.
Lewis Hamilton usai kecelakaan - Foto- F1
Namun Hamilton, 36 tahun, mulai mengubah pandangannya jelang penerapan halo itu dilakukan. Perangkat itu juga dipuji karena mampu menyelamatkan Charles Leclerc, setelah mobilnya ditabrak McLareng terbang Fernando Alonso, menyusul kecelakaan di Sirkuit Spa-Francorchamps pada 2018.
Reaksi Kepala Tim Mercedes
Toto Wolff, Kepala Tim Mercedes, turut bersyukur Lewis Hamilton selamat dari tabrakan maut itu. Sekali lagi terbukti perangkat halo bisa menyelamatkan nyawa pembalap di lintasan.
"Halo jelas menyelamatkan nyawa Lewis hari ini. Tanpa itu akan menjadi kecelakaan mengerikan yang bahkan tidak ingin saya pikirkan," tuturnya.
Komentar Bos Red Bull
Christian Horner, bos Red Bull yang menjadi tim Max Verstappen, menggambarkan kecelakaan 50-50. Apa artinya?
"Itu adalah kecelakaan yang sangat canggung dan Anda bisa melihat mobil Max tepat di atas Mercedes," ujarnya.
Menurut Christian, tanpa halo tidak akan ada perlindungan untuk bobot roda yang jatuh di atas Lewis.
“Halo kembali menunjukkan fungsi besarnya di F1," tukasnya. (Rahma)