ThePhrase.id – Piala Dunia Qatar 2022 tengah menjadi perhatian masyarakat dunia. Selain laganya yang jadi perbincangan hangat, sosok Stephanie Frappart dari Prancis baru-baru ini turut jadi buah bibir.
Ia adalah wanita pertama yang menjadi wasit pada pertandingan Piala Dunia, sebuah pertandingan sepak bola pria dalam 92 tahun sejarahnya. Tak sendiri, Stephanie juga didampingi dua wasit perempuan lainnya, yakni Neuza Back dari Brasil dan Karen Diaz dari Meksiko.
Stephanie mencetak sejarah baru tersebut pada pertandingan antara Jerman dan Kosta Rika di Stadium Al Bayt, Qatar, Kamis (1/12). Ketika peluitnya dibunyikan, Stephanie resmi memulai pertandingan antara kedua negara tersebut.
Stephanie Frappart (tengah), Karen Diaz (kiri), dan Neuza Back (kanan). (Foto: AP Photo/Hassan Ammar)
Meskipun telah memiliki sejarah panjang sebagai seorang wasit pertandingan sepak bola, Stephanie mengaku awalnya tidak memercayai informasi yang ia terima pada bulan Mei 2022 lalu, yakni dirinya akan menjadi wasit di pertandingan Piala Dunia.
"Ini kejutan, Anda tidak bisa memercayainya (pada awalnya) dan setelah dua atau tiga menit, Anda menyadari bahwa Anda akan ke Piala Dunia. Luar biasa, bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk keluarga saya, dan juga untuk wasit Prancis," tutur Stephanie dikutip dari CNN Sport.
Selain ketiga wasit perempuan yang menorehkan sejarah baru di lapangan, terdapat juga wanita yang tercatat namanya pada pertandingan tersebut, yakni Kathryn Nesbitt dari Amerika Serikat yang bekerja sebagai spesialis offside pada tim peninjau video.
Dilansir dari AP News, FIFA juga memiliki dua wasit wanita lainnya yang tercatat dalam daftar wasit pertandingan di Qatar, yakni Salima Mukansanga dari Rwanda dan Yoshimi Yamashita dari Jepang.
Kesetaraan gender
Stephanie Frappart. (Foto: AP Photo/Moises Castillo)
Seiring dengan naiknya berita Stephanie menjadi wasit wanita pertama yang memandu pertandingan Piala Dunia, muncul juga 'ketegangan' karena pencapaian tersebut terjadi di Qatar, negara yang memiliki banyak batasan untuk hak-hak perempuan.
Namun, momen bersejarah untuk kesetaraan gender pada pertandingan sepak bola yang merupakan olahraga 'sexist' atau lebih condong ke pria ini perlu dirayakan.
"Ada banyak pertanyaan jika dia di sana (sebagai wasit) karena dia wanita, mungkin dia tidak mengikuti permainannya (pertandingan) atau lain-lain. Tidak hanya di sepak bola, tapi saya pikir di pekerjaan apapun jika Anda seorang wanita, Anda harus membuktikan bahwa Anda memiliki kualitas, dan setelah itu mereka akan membiarkan Anda (tanpa di'cacati' lagi)," bebernya.
Stephanie Frappart (kiri) pada pertandingan Piala Dunia Qatar 2022. (Foto: AP Foto/Moisés Castillo)
Stephanie perharap bahwa apa yang ia raih ini dapat menginspirasi wanita-wanita lain di luar sana. Lebih spesifik bagi para wasit perempuan dari berbagai negara di dunia.
"Jadi saya (menjadi) seperti role model (panutan) untuk wasit wanita, tapi saya pikir itu (juga) menginspirasi wanita-wanita lain di masyarakat atau di perusahaan, untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab," ujarnya.
Tentang Stephanie Frappart
Stephanie lahir di Le Plessis-Bouchard, Prancis pada 14 Desember 1983 dan besar di Herblay-sur-Seine. Ia telah berkecimpung di bidang sepak bola sejak kecil. Bahkan, ia telah menjadi wasit pada pertandingan sepak bola muda sejak usia 13 tahun.
Saat ia berusia 18 tahun, Stephanie yang juga bermain sepak bola kemudian menjadi wasit untuk pertandingan nasional U-19 di Prancis. Di tahun 2011 ia mulai menjadi wasit untuk pertandingan di Championnat National, divisi ketiga sepak bola pria Prancis.
Stephanie Frappart. (Foto: AP Photo/Moises Castillo)
Pencapaian demi pencapaian, Stephanie kemudian menjadi wasit wanita pertama pada Liga dua, laga sepak bola pria profesional tingkat kedua di Prancis. Ia juga menjadi wasit pada pertandingan Piala Dunia Wanita Kanada 2015. Stephanie juga ditunjuk untuk memimpin Piala Dunia Wanita Prancis 2019.
Pada tahun 2019, ia ditunjuk sebagai wasit perempuan pertama di Liga 1 Prancis. Di tahun yang sama, ia juga ditunjuk untuk menjadi wasit Piala Super UEFA 2019 antara klub asal Inggris Liverpool dan Chelsea. Dengan begitu, ia menjadi wanita pertama yang memimpin pertandingan utama pria di Eropa.
Stephanie turut menjadi wasit pada Piala Champions 2019, Liga Champions UEFA 2020, Liga Champions Wanita UEFA 2021, menjadi wasit Final Coupe de France 2022, hingga akhirnya di akhir tahun 2022 ini menjadi wasit Piala Dunia Qatar. [rk]