leader

Christine Hakim, Aktris Senior yang Kariernya Terus Bersinar Terang

Penulis Rahma K
Jan 27, 2023
Christine Hakim, Aktris Senior yang Kariernya Terus Bersinar Terang
ThePhrase.id – Aktris senior Tanah Air, Christine Hakim sukses membuat kagum dan bangga masyarakat Indonesia karena perannya pada episode kedua serial The Last of Us (2023) yang tayang di HBO sebagai aktris tamu.

Kalimat-kalimat pujian dilayangkan pada Christine bukan hanya oleh netizen dalam negeri, tetapi juga oleh para penonton serial ini dari berbagai belahan dunia. Pasalnya, perempuan kelahiran 25 Desember 1956 ini menunjukkan akting yang memukau sekaligus membuat tegang.

Ia berperan sebagai seorang ahli mikologi dari Universitas Indonesia yang meneliti jamur Cordyceps. Pada serial ini, jamur tersebut membuat manusia berubah menjadi zombie, dan Christine yang berperan sebagai Ibu Ratna diminta mencari obat dan vaksinnya.

Christine Hakim. (Foto: Instagram/christinehakimofficial)


Sayangnya, Ibu Ratna yang telah meneliti jamur ini selama bertahun-tahun mengatakan bahwa tak ada obat maupun vaksin. Solusinya hanyalah dengan mengebom satu kota tempat virus itu pertama kali ditemukan.

Selain karena aktingnya, Christine juga menjadi sorotan karena busana yang ia kenakan pada scene tersebut. Ia mengenakan kemeja putih dengan outer hitam polos. Tetapi sebagai sentuhannya, ia mengenakan selendang batik serta perhiasan asli Indonesia.

Penampilannya di serial The Last of Us (2023) ini menjadi kali keduanya tampil di karya besutan Hollywood. Kali pertamanya adalah pada film Eat, Pray, Love (2010) sebagai penjual jamu asal Bali bernama Wayan.

Christine Hakim (kanan) pada salah satu scene serial The Last of Us (2023). (Foto: dok. HBO)

Aktris senior dengan Piala Citra terbanyak


Di luar film Hollywood, Christine adalah aktris kawakan dan senior Indonesia yang telah membintangi sederet film populer. Tak hanya itu, ia juga merupakan artis senior dengan Piala Citra terbanyak.

Yap, terbanyak. Christine telah memenangkan sembilan Piala Citra dari penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) sepanjang kariernya sebagai seorang aktris. Ia bahkan juga mendapatkan Penghargaan Seumur Hidup pada FFI 2016.

Tak heran, Christine telah memulai kariernya sebagai seorang aktris sejak tahun 1973. Terhitung, ia telah berkecimpung pada industri ini selama 50 tahun. Ia memulai ketika dirinya masih remaja yang berusia 17 tahun, hingga kini masih aktif hingga usianya menginjak 66 tahun. Bukan redup, kariernya justru terus bersinar terang hingga ke Hollywood.

Christine Hakim. (Foto: Instagram/christinehakimofficial)


Karya pertamanya sebagai aktris adalah pada film Cinta Pertama (1973) karya Teguh Karya. Kala itu, Teguh menemukan Christine dari foto-foto pemotretannya sebagai model di sebuah majalah. Padahal, Christine melakukan pemodelan itu hanya sebatas membantu teman.

Tak menolak tawaran Teguh karena merasa takut tidak sopan pada orang yang "hangat dan ramah", Christine akhirnya membintangi film tersebut dan menjadi pemeran utamanya. Tak disangka, film ini sukses dan membawakannya pada penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik pada FFI 1974.

Memenangkan kategori serta penghargaan bergengsi tersebut membuat Christine yang tadinya tak ingin melanjutkan kariernya di industri ini, menjadi yakin untuk terus melanjutkan seni peran. Padahal, cita-cita awalnya adalah ingin menjadi arsitek atau psikolog.

Perankan film lawas hingga film baru


Memang sudah takdir, bakat peran Christine terus terasah seiring membintangi film demi film. Ia juga rajin menyabet penghargaan dari film-film yang ia perankan.

Christine Hakim (kiri) ketika memenangkan FFI 1983 untuk film Di Balik Kelambu (1982). (Foto: Instagram/christinehakimofficial)


Beberapa karya lawasnya antara lain seperti Kawin Lari (1974), Si Doel Anak Modern (1976), Sesuatu yang Indah (1976), Pengemis dan Tukang Becak (1978), Seputih Hatinya Semerah Bibirnya (1980), Di Balik Kelambu (1982), Kerikil-Kerikil Tajam (1984), hingga Tjoet Nja' Dhien (1986).

Karier Christine sebagai aktris tak berhenti meksipun umurnya tak lagi muda. Ia banyak memerankan peran ibu hingga eyang pada berbagai film-film baru. Seperti pada film Sang Kiai (2013), Ibu Maafkan Aku (2016), Kartini (2017), Dancing in the Rain (2018), Perempuan Tanah Jahanam (2019), Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021), Just Mom (2022), hingga yang terbaru adalah Sri Asih (2022).

Berkat kontribusinya pada industri perfilman Tanah Air, Christine tak hanya mendapatkan Penghargaan Seumur Hidup dari Festival Film Indonesia atau Piala Citra saja. Ia juga mendapatkan penghargaan ini dari Indonesian Movie Actors Awards dan Festival Film Internasional Cinemanila. Ia juga pernah ditunjuk untuk menjadi anggota juri pada Festival Film Cannes 2002. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic