ThePhrase.id – Artis Cinta Laura adalah seorang sarjana sastra Jerman dan Psikologi lulusan Columbia University, Amerika Serikat sekaligus loh! Dua gelar ini ia raih hanya dalam waktu 3 tahun secara bersamaan.
Cinta Laura dikenal masyarakat Indonesia sebagai artis yang berbakat serta berprestasi. Penyanyi dan artis ini juga merupakan mantan atlet, berkarier di kancah internasional. Sudah mulai penasaran kan? Yuk simak profil lengkapnya.
Cinta Laura memulai kariernya di dunia entertainmen secara ‘tidak sengaja’. Saat remaja, ia melakukan berbagai macam olahraga termasuk menjadi seorang atlet renang. Di umur 13 tahun, ia mengalami usus buntu yang mengharuskannya operasi. Setelah operasi, ia harus break dari renang selama tiga bulan untuk menunggu jahitannya sembuh.
Sembari menunggu jahitannya, guru tari Cinta memintanya mengikuti kompetisi acting dan modeling, padahal saat itu ia tidak bisa keduanya. Memiliki bakat, ternyata Cinta berhasil memenangkan kompetisi tersebut. Bakatnyapun dilirik oleh salah satu juri yang juga merupakan casting director, sehingga Cinta ditawarkan untuk bermain sinetron.
Cinta Laura. (Foto: Instagram/claurakiehl)
‘All happened by chance’ kenang Cinta mengenai masa debutnya. Awalnya tak sengaja, lama-lama menjadi passion. Cinta mulai terjun ke dunia sinetron hingga tarik suara. Sinetron pertamanya yang berjudul ‘Cinderella (Apakah Cinta Hanyalah Mimpi?)’ membuatnya mulai dikenal masyarakat. Bahkan pada tahun 2007, satu tahun setelah debutnya di dunia entertainmen, ia berhasil mendapatkan penghargaan SCTV Awards dalam kategori “Aktris Ngetop”.
Sinetron Cinta lainnya yang terkenal adalah Upik Abu dan Laura. Di sinetron itu, ia juga menyanyikan lagu “You Say Aq” sebagai salah satu soundtracknya. Dari situlah kariernya pada industri tarik suara dimulai. Ia mengeluarkan lagu-lagu hits seperti “Cinta Atau Uang”, “Tulalit”, hingga “Oh Baby”.
Bukan hanya di sinetron, Cinta juga melebarkan sayapnya ke layar lebar. Ia mulai membintangi film seperti Oh Baby (2008), Seleb Kota Jogja (2008), hingga film Hollywood seperti The Ninth Passenger (2017).
Cinta memulai kariernya di Hollywood saat umurnya 19 tahunan. Ia mengikuti berbagai casting untuk film-film di sana dan berhasil mendapatkan peran pada film After the Dark yang tayang pada tahun 2013. Ia pun melakukan rekaman lagu saat berada di Los Angeles, selain untuk shooting film.
Cinta Laura saat lulus dari Columbia University. (Foto: Instagram/claurakiehl)
Sebelumnya, sehabis lulus SMA, Cinta ingin menantang dirinya untuk melanjutkan kuliah di Amerika. Ia mendaftar di berbagai universitas Ivy League dan diterima di banyak universitas. Karena merupakan gadis kota, ia merasa lebih cocok tinggal di kota, sehingga ia memilih Columbia University, New York, Amerika Serikat sebagai tempatnya menimba ilmu. Ia mengambil jurusan Psikologi dan Sastra Jerman sekaligus. Ia lulus dalam kurun waktu 3 tahun dengan kehormatan cum laude dan mendapatkan dua gelar.
Setelah lulus pada tahun 2014, ia pindah ke Los Angeles untuk mengikuti sekolah akting dalam rangka memperdalam dan mengasah kemampuannya. Sejak itu, ia tinggal di Amerika dan baru kembali ke Indonesia setelah delapan tahun menetap di sana.
Saat memutuskan untuk kuliah di AS, Cinta tidak pernah berpikir akan kehilangan popularitas di Indonesia. Hal ini ia ungkapkan pada podcast GritteBukaPraktek pada kanal youtube Gritte Agatha. Ia mengatakan bahwa ingin menikmati masa muda juga. Buktinya, sembari merantau di negara Paman Sam, ia juga berkarya baik di layar kaca maupun bernyanyi.
Cinta Laura. (Foto: Instagram/claurakiehl)
Selain cantik, penuh bakat, dan berprestasi, Cinta juga dikenal sebagai orang yang sangat disiplin dan tepat waktu. Pasalnya, ia merupakan blasteran Indonesia-Jerman. Ibunya merupakan orang Indonesia, sedangkan ayahnya orang Jerman. Berkat didikan kedua orang tuanya, terlebih sang ayah, sebagai orang Jerman yang terkenal akan kedisiplinannya, Cinta tumbuh sebagai pribadi yang sangat menghargai waktu.
Pada podcast Denny Sumargo bersama Cinta Laura, ia mengatakan bahwa dirinya memiliki ‘high sense of responsibility’ yang berarti ia sangat bertanggung jawab akan waktunya dalam menjalankan berbagai hal. Ia juga merupakan orang yang perfectionist, meskipun hal tersebut melelahkan. Namun Cinta menemukan cara untuk self-healing dengan meditasi dan menulis perasaannya di jurnal.
Di luar itu, Cinta juga merupakan orang yang sangat thoughtful. Ia dikenal sebagai pribadi yang selalu memikirkan sekitar. Sejak kecil, ia diajarkan untuk melihat suatu hal dari perspektif yang luas. Hal ini membawanya kepada kehematan. Ia tidak suka membeli barang-barang bermerek yang mahal, karena ia akan berasa bersalah.
Cinta Laura bersama anak-anak dari Pangerasan Education Center. (Foto: Instagram/claurakiehl)
Hal ini ia bagikan pada GritteBukaPraktek. Ia mengatakan, dibanding membeli tas seharga Rp 30 juta, ia membayangkan berapa banyak keluarga atau anak yang bisa disekolahkan dan diberi makan dengan uang tersebut. Sehingga, membeli barang mewah hanya ‘once in a while’ untuknya.
Keluarga Cinta juga memiliki sebuah yayasan bernama Soekarseno Foundation. Yayasan tersebut didirikan oleh kakek dari Cinta Laura pada tahun 2002 dan fokus di bidang pendidikan. Secara finansial, yayasan tersebut membantu renovasi gedung-gedung sekolah di daerah Gunung Salak, Bogor. Salah satu sekolah yang dikelola adalah Pangerasan Education Center. Cinta kerap membagikan postingan dirinya mengunjungi sekolah tersebut. Ia juga diketahui telah mengurus dan pernah mengajar di sekolah tersebut bahkan saat masih sebelum menjadi artis.
Ia sangat peduli dengan pendidikan. Untuk itu, ia juga membuat kanal youtube bernama Puella ID. Visi dari platform ini adalah untuk membagikan edukasi pada masyarakat yang dikemas dengan bentuk podcast. Saat ini baru dirinya yang mengisi, tetapi tidak menutup kemungkinan anak muda berbakat lain untuk mengisi kanal Youtube tersebut juga.
Cinta Laura. (Foto: Instagram/claurakiehl)
Kanal Youtube ini dedikasikan untuk memberikan konten-konten edukatif yang jarang ditemui di sosial media. Menurutnya, ia telah dianugerahi karier yang baik dan platform yang besar. Sehingga ia tidak mau menjalani kariernya hanya untuk uang atau ketenaran, karena akan tidak bermakna. Begitulah kemudian Puella ID akhirnya terlahirkan, untuk memberikan konten edukatif bagi anak-anak Indonesia. [rk]